⚠️DILARANG MENJIPLAK ATAU REMAKE CERITA INI DALAM BENTUK APAPUN⚠️
PIXIE
Peri kecil yang tinggal di hutan tersembunyi, kesehariannya hanya bermain-main di sekitar hutan bersama hewan-hewan kecil, sampai pada suatu hari datang seorang Pria tampan yan...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Dua Minggu belakangan, Ares semakin berani saja melakukan hubungan bersama Pixie. Terlebih, peri kecil juga ketagihan. Terkadang Pixie yang meminta Ares untuk melakukan hubungan badan.
Sejauh ini, tidak ada yang mengetahui hubungan keduanya... atau mungkin Athena dan Aletta sudah tau, tapi mereka memilih diam saja menunggu kejujuran Ares dan Pixie.
Sekarang Pixie berada di tepi sungai. Peri kecil itu merentangkan sayap putihnya dengan Indah. Pagi-pagi sekali Pixie sudah membangunkan Ares, untuk mengajak sungai.
Ares sempat bingung ingin apa peri kecil itu pagi-pagi ke sungai. Ternyata si peri kecil hanya ingin bermain dengan ikan-ikan.
Ares memperhatikan Pixie dari belakang. "Pixie Briar," gumamnya. Ares sudah mengklaim bahwa Pixie itu miliknya semenjak mereka melakukan hubungan badan.
"Ayes! Ayes! Ayes! Ayes! Ayes! Coba ke sini, gemas sekali ikan. Banyak Ayes." Pixie memanggil Ares tanpa menoleh pada pria tampan itu.
Ares menghampiri Pixie, lalu duduk di sebelah peri kecil. "Ada apa, sayang?" tanya Ares sambil memperhatikan wajah Indah Pixie.
"Ayes! Ayes! A--" Ares membungkam bibir Pixie dengan tangan besarnya. "Ayes nya panggil sekali saja, kecuali Ayes tidak dengar. Oke?" Pixie mengangguk pelan, kemudian menjauhkan tangan Ares dari bibirnya.
"Gemas sekali ikan, Ayes. Banyak, kan?" Pixie menunjukan ikan yang berenang di bawah kakinya. "Baju Ici jadi basah, tapi tidak apa Ayes. Tadinya Ici tidak ingin menceburkan kaki ke dalam air, tapi ikan gemas sekali."
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Hubungannya apa, sayang? Menceburkan kaki ke air, dengan Ikan yang gemas?" tanya Ares bingung. Pixie tampak berpikir mencari jawaban dari pertanyaan Ares.
"Karena ikan gemas, jadi Ici menceburkan kaki ke air agar di gigit-gigit oleh Ikan. Paham Ayes? Tidak usah bertanya lagi bila tidak paham, pusing Ici menjelaskannya pada Ayes."
"A-aduh Ayes, sayap Ici. Kenapa sakit." Pixie meringis pelan, memegangi pundaknya. Sekarang punggungnya terasa sangat sakit. "Hiks... Ayes, tidak tahan."
Ares sedikit panik, melihat kebelakang Pixie. Tapi sayap Pixie baik-baik saja. "Coba hilangkan dulu sayap Ici nya, bisa?" Ares mencoba memberi solusi.
"Ayes, panggil Bubun. I--Ici tidak kuat, sakit sekali Ayes. Jangan menolak, Ici tidak apa sendiri di sini. Ini sakit sekali, hanya Bubun yang tahu kenapa," seakan tahu bahwa Ares akan menolak, peri kecil langsung berucap seperti itu.
