Please don't disappointed ...***
Aelivory kurang lebih sama dengan tahun lalu. Malah sepertinya tidak ada perubahan selain bertambah dan berkurangnya Vinicius muda.
Aku merapatkan baju hangatku. Melewati barisan Vinicius tahun pertama yang mendapat perhatian dari Vinicius tahun ke empat. Aku tidak ingat siapa namanya, tapi tahun lalu dia berpartisipasi dalam turnamen.
"Itu Reia, kau ingat?" bisik Harry.
Ah, benar ... dia Reia. Hippo tahun ke empat. Kami baru akan melintas begitu saja tapi dia melihat kami dan menjerit.
"Woah ... lihat siapa ini!" serunya kemudian bersiul. Murid Hippo tahun pertama di hadapannya melihat kami.
Aku meringis. "Hai, Reia!"
"Oh, kau tau namaku?" Dia tersenyum. "Vinicius muda! Kuperkenalkan pada kalian. Pemuda ini adalah Igétis Turnamen Letopeia tahun lalu. Dan disebelahnya...."
Aku menahan nafas.
"... adalah bintang kita tahun lalu, pemenang Turnamen Letopeia, Elis Maxwell!"
Mereka menatap kagum. Tatapan mereka murni kekaguman dan aku hampir tertawa membayangkan betapa polosnya diriku di tahun pertama. Seperti mereka. Kagum pada setiap hal kecil. Hampir mendekati dungu.
"Terimakasih Reia," ucapku. "Tapi kemenanganku tidak akan terjadi tanpa kepemimpinan Igétis kita dan partisipasimu tentunya."
Reia memilih membubarkan mereka, Vinicius tahun pertama itu lebih awal. Kami menepi dan duduk di pinggiran pancuran air.
Reia memiliki berdiri. Di pinggangnya tergantung pedang dengan sabuk. Tingginya masih sama, juga sikap percaya diri itu. Namun gaya rambutnya berubah. Sekarang dipotong pendek. Jujur saja Reia terlihat lebih ganas.
"Apakah kau sudah menjadi pelatih senior sekarang?"
Vinicius di Aelivory dilatih oleh Vinicius tahun kelima. Memang beberapa ada yang bukan murid sebagai pengajar, contohnya Bu Gey. Tapi lebih banyak dilatih oleh murid tahun kelima. Itu sebabnya murid tahun ke lima lebih lama masanya. Biasanya satu tahun tapi untuk mereka menjadi satu setengah tahun.
Sistemnya seperempat murid tahun kelima akan ditugaskan sebagai pengajar. Sisanya ditugaskan menjadi ksatria atau administrasi di pemerintahan. Bisa dibilang itu menjadi syarat kelulusan mereka dan bisa terlambat lulus bisa tidak dilaksanakan dengan baik.
"Mana mungkin," balas Reia. "Aku kan masih tahun keempat. Aku hanya diminta memberikan pelatihan kok sama Si Griffin Tua itu."
" ... huff, dia sering sekali memberikan perintah yang berlawanan dengan tradisi," lanjutannya.
Nah, aku berasumsi Si Griffin Tua yang disebut Reia dan Si Griffin Busuk yang disebut Harry adalah sosok yang sama.
"Dia menyusahkanmu juga, ya?" tanya Harry.
Reia mengangkat bahu. "Memang siapa yang tidak disusahkannya? Paling hanya kelas Griffin sialan."
"Dan Hippo penghianat tentu saja," timpal Harry.
Sejenak jeda.
Raut wajah Reia menimbang apa boleh membicarakan sesuatu atau tidak. Harry sendiri makin badmood saja.
"Itulah yang ingin kuperjelas tadi," kata Reia akhirnya. Dia menatapku kemudian Harry bergantian. "Apa yang kau lakukan disini, Elis? Dan sebenarnya kenapa kau membawanya Harry?"
Beberapa tetes dari air pancuran salah arah dan malah membasahi wajahku. Aku bengong sebentar. Terlalu bingung menjawab pertanyaan aneh itu.
"... aku Vinicius, lho," ucapku akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIS MAXWELL : Prison Of Night
Fantasy#Seri kedua Elis Maxwell -------------------------- Di musim semi ini, seharusnya tahun kedua di Aelivory dimulai. Tapi Elis Maxwell masih belum menerima kabar dari Letopeia. Kedua sahabatnya, Celine dan Malvia menghilang. Setelah surat yang ia teri...