⚔️ 11. Parade dan Pria Misterius

27 4 4
                                    


Kerumunan tepat di pusat kota menjelaskan sesuatu yang terjadi. Kerumunan kali ini bukan pertanda bagus. Keributan yang menemani dan raut wajah kesal memperkuat dugaan.

Harry menggenggam tanganku begitu kami mendekati kerumunan. Genia di depan menuntun.

"Sebenarnya ada apa?" tanyaku pada siapapun yang mendengar.

Menangkap pemandangan sekitar aku baru tau pusat kota baru—atau sedang yang tertunda—melakukan parade.

"Oh, Parade Pax."

Aku menoleh. Ingin bertanya. Tapi kutunda. Ekspresi Harry serius sekali.

Aku kembali menatap ke kerumunan parade. Masih ada sebagian orang-orang yang lanjut meragakan parade. Pria bertubuh besar yang memimpin parade membawa tongkat dari pohon panjang. Dililit sulur dan penuh dengan mawar pink. Panjangnya sekitar 5 meter dan pria besar itu mengacungkan tinggi-tinggi ke langit.

Anggota parade, para wanitanya, mengenakan gaun rumbai warni meriah. Para pria mengenai rompi dominan cokelat dan sepatu bot. Menari-nari sepanjang jalan.

Alat musik melayang-layang mengikuti, bermain sendiri.

Seseorang–disebelahku–menjerit kaget. Seorang gadis melayang dengan angin buatan. Tangannya terangkat, bulir-bulir air melayang. Seseorang yang juga dengan angin di antara kakinya, mengarahkan cahaya matahari air tersebut. Sontak cahaya menyilaukan muncul.

Kemudian seorang lagi, seorang pemuda berjubah mengubah bulir air menjadi kepingan salju. Semua penonton terpukau. Bahkan aku yakin mulutku terus terbuka sedari tadi.

Tapi bagian terbaiknya bukan itu!

Dari belakang dua mahluk kejar-kejaran–aku bersumpah itu terlihat nyata!

"Ohh, ini bagian terbaiknya," gumam Harry tertarik.

Hippogrif mahluk mitologi yang menjadi simbol kelas Hippo merentangkan sayapnya. Terbang anggun diatas kerumunan massa. Menyusul dibelakangnya, Griffin, melupakan berputar lalu mengaum sebelum menyusul Hippogrif.

"Itu tampak nyata!" gumamku terkagum.

"Hebat sekali bukan?" Seorang menjawab.

Aku berbalik.

Pakaiannya yang kusam, kumuh dan gelap kontra sekali dengan pakaian anggota pawai. Yang dimana hampir keseluruhan warga yang ada memang datang untuk menyaksikan pawai.

"Oh, aku kenal kau!" ucap pria itu. Kumisnya bergerak seturut bibirnya bergerak berbicara. "Kau pemenang turnamen itu."

Aku meringis. Tersipu. "Sebenarnya aku dan timku."

"Apapun," dia melambai. "Kau tidak berpikir mahluk tadi nyata kan?"

"Tidak. Tenang saja."

"Bagus sekali," Dia melirik ke sebelahku. Harry mengawasi percakapan kami. "Anda tentulah Pangeran Oxley."

"Halo, tuan." Harry mengangguk.

"Horlow," dia memberitahu. "Itu namaku. Menakjubkan sekali parade dan mahluk-mahluk itu bukan? Ku tebak ini parade pertamamu?"

Aku mengangguk.

"Bagus untukmu," dia memutuskan. "Sudah lima tahun tidak ada parade benar, pangeran? Krisis dari musuh kita menyebabkan ritual Katedafisi dilakukan tanpa parade."

Aku mengernyit bingung. Setiap bahasanya baru bagiku.

"Masa-masa yang sulit benar, pangeran?" Horlow mengeluarkan gulungan tembakau dari sakunya dan menghisapnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 3 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ELIS MAXWELL : Prison Of Night Where stories live. Discover now