Kabhi Kushi Kabhie Gham

7 0 0
                                    

Pak Kalwani ternyata beneran mengirimkan alamat kantornya. Lokasinya di Bogor. Beliau pemilik langsung perusahaan yang bergerak dalam produksi karet untuk ban mobil itu. Setelah mengetahui ini, aku panas dingin. Kalau beliau pemiliknya berarti dia kaya. Uangnya banyak. Deposit 250 juta bukan masalah besar baginya. Kontes HP Samsung A71 yang diadakan Mr Karol jelas aku pemenangnya. Lihat saja nanti bos bule.

"Oi Lena, ayok berangkat."

Suara itu menghentikan imajinasiku. Aku bergegas menghampiri Darman, salah satu tim retention yang akan melakukan presentasi bisnis ini kepada Pak Kalwani. Menurut pesan bos Charli, aku hanya perlu duduk manis dan yang bertugas menjelaskan semuanya adalah si Darman itu. Nama lengkapnya : Sudarman. Karena gak yakin usianya berapa, tapi mukanya keliatan lebih tua dari aku, maka dia kupanggil 'bang'.

"Bang, kita naik apa kesana?" aku sumringah bukan main karena bentar lagi dapat klien.

"Nih," si Darman menunjukkan aplikasi di HP-nya.

Aku kaget. "Kita naik grab?? Kirain kita naik mobil bos Karol atau Oskar."

Bukannya dijawab, si Darman malah langsung masuk ke mobil yang udah parkir depan gedung.

"Pak Kalwani ini orang India, kan? Lu tau gak, cewek gua juga ada keturunan Indianya. Mau liat foto cewek gua? Pasti pusing lu."

Hah? Apaan sih gak penting kali foto cewek kau.

"Mana coba?" Pura-pura kepo ajalah biar si Darman ini nanti semangat presentasinya terus calon klien ini bakal jadi klien terus dia deposit terus aku dapat Samsung A71 dari bos bule.

Si Darman pun menunjukkan foto cewek berpipi tembeb, berambut panjang. Cakep sih, sumpah, mirip Katrina Kaif. Terus kusorot muka si Darman. Kok cewek itu mau ya sama si Darman muka biasa aja ini?

"Pusing kan lu?"

"Iya, cakep cewek lu, Bang. Saking cakepnya bikin pusing."

Selama perjalanan kami gak ngobrol banyak. Aku belum pernah ke Bogor. Tapi satu hal : aku deg-deg an. Kami mau bertemu orang penting. Orang yang akan mengubah gajiku bulan ini, orang yang akan membantuku memenangkan kontes HP. Kuliat penampilanku. Celana kain hitam, blus putih. Kayak mau tes cpns.

Kami tiba di alamat yang dikirimkan Pak Kalwani dari WA. Di portal masuk, kami ditanyai sama satpam yang mukanya mirip polisi di film-film India. "Ada keperluan apa, Bapak, Ibu?"

Si Darman bukannya bantu jawab malah main handphone.

"Kami mau bertemu dengan Bapak Kalwani?"

"Mau bertemu Pak Raja?"

Loh? Disini beliau dipanggil Raja?

"Iya, betul Pak," Jawabku sambil berharap semoga mereka orang yang sama.

"Sudah buat janji sebelumnya?

"Sudah, Pak."

Si Darman masih main handphone.

"Darimana, Bu?"

Aku menyebutkan nama kantor Siber Futures. Terlihat si bapak satpam berbicara dengan seseorang dari walkie talkie-nya dalam bahasa India.

Kami digiring ke sebuah ruangan oleh seorang resepsonis cewek yang menyambut sangat ramah. Memasuki ruangan itu, aroma kemenyan yang khas langsung menusuk hidung.

"Silahkan," si resepsionis cewek mempersilahkan kami masuk. Ini pastilah ruangan Pak Kalwani. Ruangannya minimalis tapi sangaaat tenang. Rasanya aku bakalan jatuh tertidur. Di atas meja ada foto keluarga ukuran 8R, yang terdiri dari 3 orang pria dan 3 orang wanita. Persis seperti sampul film kesukaan Butet, Kabhi Kushi Kabhie Gham. Di sudut ruangan ada patung bertubuh manusia berkepala gajah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE NAKED JOBSEEKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang