BAB 2

97 2 0
                                    

Hari ini tampak seorang perempuan cantik tengah berada di ruangan kerjanya.

Tak lama,terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk.ucapnya.

"Pagi buk.ucap seorang yang baru saja masuk ke ruangannya.

"Pagi nina.Jawab orang tersebut.

"Buk,hari ini ibu ada jadwal untuk pergi ke Adriano Company.ucap nina yang tampaknya asisten dari perempun cantik ini

"Baiklah,15 menit lagi kita ke berangkat ke Adriano Company.

Sang asisten pun sedikit membungkukkan badannya.

"Kalau begitu,saya permisi dulu buk Amara.ucap sang Asisten sembari meniggalkan ruangan Amara yang tak lain adalah atasannya.

Ya,Amara Deralin.Perempuan cantik dengan karier cemerlang.Bahkan,diusianya yang baru menginjak 24 tahun,ia sudah sukses menjadi pemilik salah satu mall ternama.Namun,entah mengapa hingga kini ia belum memiliki pasangan.

Bahkan ia tidak tinggal dengan kedua orangtuanya.Karna Amara memilih menetap di Indonesia,sedangkan kedua orang tuanya berada di singapura.

Hari harinya hanya ia habiskan dengan bekerja,bekerja,dan bekerja.Seperti hari ini,Amara tetap harus ke kantor meskipun ia telah memiliki orang orang yang berkompeten disekelilingnya.

▪▪▪▪▪▪▪

Amara tampak menghubungi seseorang.

"Hallo...ucap Amara saat panggilannya sudah tersambung.

"Baiklah saya akan berangkat ke sana.jawabnya.

Setelahnya,Amara memutuskan panggilan telponnya.

Kini ia melangkahkan kaki menuju mobilnya.Dengan cepat,amara masuk ke mobil.

"Kita ke Adriano Company.Ucapnya pada sang supir pribadi saat amara telah duduk di mobilnya.

"Baik buk.jawab sang supir sembari melajukan mobil menuju Adriano Company.

Tampak rasa gugup pada diri Amara saat ia akan bertemu langsung dengan sang Ceo dari Adriano company.Jujur,ia memang telah mendengar dari banyak berita tentang sepak terjang seorang Reval Adrino dalam dunia bisnis.

Entah itu karier yang cemerlang,rumah tangga yang harmonis,serta ketampanan sang Ceo yang mampu menghipnotis siapa pun.

Namun,tetap saja karna ini merupakan pertama kali nya bagi Amara bertemu secara langsung dengan Reval,ia merasa jauh lebih gugup.Bahkan Amara beberapa kali meneguk air mineral dibotolnya hingga hampir tandas untuk menutupi rasa gugupnya.

"Ya Tuhan,gini amat sih gue.Segugup ini mau bertemu orang yang hanya akan menjalankan project bersama?batin Amara.

"Tenang amara....,tenang.Gumamnya.

"Loe hanya akan menjalin kerja sama,bukan mau menjalin rumah tangga.gumamnya kembali.

"Ck,duh.bego'banget sih gue sampe bayangin rumah tangga segala.ucap Amara selanjutnya sembari memegang dadanya seolah menenangkan jantungnya yang terus saja berirama lebih kencang tak seperti biasanya.

"Sudah sampai buk.Ucap sang supir membuyarkan pemikiran Amara.

Sebelum Amara turun dari mobilnya,ia menghela nafas sejenak sebagai penetral rasa gugupnya.

Kini ia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke pintu utama Adriano Company.

"Selamat pagi buk.Sapa kiara.

"Pagi.sahut Amara dengan ramah.

"Mari buk saya antar ke ruangan bapak,ucap kiara sopan sembari mengantar Amara keruangan sang Ceo.

Amara mengikuti perempuan disampingnya ini yang ditebak pastilah sang sekretaris pemilik dari Adriano company.

"Tok...

"Tok...

"Tok....

Kiara mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan Ceo didepannya.

"Masuk.ucap seseorang dari dalam dengan suara barithonnya.

"Pak,ibu Amara sudah sampai.ucap kiara memberitahu Reval.

"Suruh masuk keruangan saya.Ucap reval

"Mari buk.Ucap kiara.

Amara melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan reval

"Selamat pagi pak reval.Ucap Amara menyodorkan tangannya berjabat tangan dengan reval sembari menahan rasa gugupnya.

"Pagi.Jawab reval singkat menerima uluran jabat tangan Amara .

"Dingin banget tangannya.Batin Reval

"Gimana gak gugup,benar benar tampan.Batin Amara sembari melepaskan uluran tangnnya.

"Silahkan duduk.ucap reval mempersilahkan Amara.

"Jadi bagaimana pak reval,apa kita bisa melakukan kerja sama untuk project ini?ucap Amara cepat.

Karna Amara tak ingin berlama lama diruangan Reval dengan rasa gugupnya.

"Saya harus mempelajari proposal dari Ibu Amara terlebih dahulu.ucap reval

"Baiklah,ini proposal dari saya.Ucap Amara sembari memberikan proposal miliknya pada reval.

Reval menerimanya,kini reval mulai membaca dengan teliti proposal tersebut.

Namun,terdengar dering dari ponselnya.

Reval tersenyum saat ia melihat siapa nama yang tertera dilayar ponselnya,dan hal itu tak luput dari pandangan Amara.

"Maaf,saya terima telpon sebentar.ucapnya pada Amara.

"Silahkan pak Reval.ucap Amara.

Dengan cepat,reval menggeser tombol hijau pada layarnya.

"Ada apa hmmmm?ucap reval di telpon.

"Val,bentar lagi gue berangkat kekampus.Loe gak lupa kan untuk jemput gue?ucap perempuan cantik dari sebrang sana yang tak lain adalah istrinya.

"Gue ingat dengan jadwal istri gue.Ucap reval dengan tersenyum.Padahal Aurora juga tidak melihat senyum reval,tapi entah mengapa ia tetap tersenyum.

"Ck.sialan.Senyumnya manis lagi.batin Amara yang masih memperhatikan reval.

Reval melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Oke sayang,sebentar lagi gue jemput.Gue masih ada tamu.ucap reval.

"Val,kok loe gak bilang sih kalau lagi ada tamu?loe gak harus ngemaksain untuk jemput gue kok,kalau loe lagi sibuk.ucap aurora merasa tak enak hati.

"Jangan ngebantah.ucap reval sembari memutuskan panggilannya.

"Dih,pemaksa.omel Aurora mendapat jawaban terakhir reval.

Kini reval kembali fokus dengan proposal yang dipegangnya.

"Maaf,tampaknya saya memang harus mempelajarinya dahulu,ucap reval pada Amara kembali.

"Tidak apa apa pak reval,anda tidak harus terburu buru.balas Amara.

"Baik lah kalau begitu,saya permisi dulu pak reval.lanjut amara sembari bangkit dari duduknya.

"Saya permisi.ucap Amara kembali.


▪▪▪▪▪

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang