28. Crashed Protector

364 74 6
                                    

Perubahan suhu dunia yang tidak stabil sempat menghambat peperangan yang terjadi di Hutan Highwood, entah ulah siapa. Demi kepentingan keamanan, para pasukan perang dari berbagai macam spesies itu sepakat untuk beristirahat sejenak.

Para Lighttable yang membangun tenda perlindungan mereka di area tanah lapang kini sedang berleha-leha. Beberapa dari mereka yang penasaran sibuk mencari tahu penyebab berubahnya suhu atau menyusun strategi baru sebelum perang kembali berlanjut. Silver—sebagai ketua memerintahkan pasukannya untuk tidak keluar dari tenda selama masa istirahat berlangsung.

Ketika kondisi sudah mulai kondusif, Silver diam-diam keluar dari tendanya sambil menggendongi peralatan perlindungan dan senjata manual. Dia yang membuat peraturan, sehingga dia bebas melanggar. Di sepanjang jalan hutan yang sepi, Silver berjalan menembus kabut es tebal yang sesekali mengganggu pandangan. Ia berjalan kesana kemari sambil memantau sebuah peta digital, mencari tempat tujuan. Dari dalam panggilan smart device, Lu menuntunnya.

"Aku telah menyusuri sepanjang jalan di pinggir danau beku, tapi aku tidak kunjung menemukan tempat yang kau maksud," ujar Silver.

Lu menjawab dengan nada yang agak galak tepat sebelum panggilan ditutup. "Terus berjalan hingga kau menemukan papan tanda berhenti, bodoh. Jangan ganggu aku."

Setelah sekian lama berjalan, akhirnya Silver disergap oleh papan tanda berhenti. Plang warna merah itu seakan mengejeknya. Sekitar sepuluh meter ke depan, ada sebuah jalan rahasia menuju bawah tanah, yang ia yakini bahwa tempat itu ada di sana, walaupun gelap gulita. Di setiap anak tangga menurun yang ia ambil, aroma wangi yang tidak asing terasa sangat menyengat. Setibanya di anak tangga terakhir, Silver terpeleset dan tubuhnya terjatuh di setumpukkan tanaman.

Batang tanaman yang kasar, tajam, berduri dan agak berair membuat tubuh Silver terluka. Pemuda itu merintih. Kemudian lampu sorot menyala, menerangi seisi ruang bawah tanah luas yang gelap gulita. Hamparan bunga Eveleum menyebar memenuhi ruang superluas yang seperti tak terhingga.

Seorang nenek-nenek menyambut Silver sambil sibuk menumbuk bunga-bunga Eveleum hingga menjadi serbuk. "Selamat datang di kebun bunga Eveleum terbesar di dunia."

Silver masih terbaring di hamparan bunga dengan tatapan bingung. "Nyonya Eva? Bukankah aku sudah menyuruh semua orang untuk masuk ke tenda?"

***

Perang bawah laut ikut terkena beberapa dampak dari perubahan temperatur. Suhu air laut semakin rendah dan tekanan semakin kuat, walaupun sebagian besar samudra belum mencapai titik beku sehingga perang masih nekat berlangsung. Di medan perang, Trevas telah berhasil diterobos oleh Ehren dan Yaren yang menyusup.

Di sebuah ruangan kosong, Bibi Ayla menarik kedua penyusup untuk segera diberi ceramah. Ehren dan Yaren duduk sejajar dan menerima segala omelan karena telah melakukan aksi yang cukup berisiko—menyusup.

"Nak, jika kalian tertangkap, masalah akan menjadi lebih besar. Lebih baik kembalilah dan fokus pada perang," saran Bibi Ayla.

Ehren membantah. "Ugh, Trevas adalah milik kami. Kami hanya ingin mengambil alih kembali. Ini tempat tinggal para anggota Everard Mission dan kau membiarkannya dipegang oleh Gloom?"

"Aku paham, Ehren. Namun, ini bukan saat—"

"Kau seharusnya membantu kami mencari solusi," potong Ehren.

Pertikaian kecil itu berujung diakhiri dengan persetujuan Bibi Ayla. Dengan segala bakatnya dalam menyamar dan menyusup, Bibi Ayla menuntun sepasang kawan Dreamweaver menuju pusat kendali untuk melakukan sabotase. Ruangan itu luas, penuh dengan himpunan mesin yang rumit—yang bisa membuat Lighttable mual.

EVERARD MISSIONWhere stories live. Discover now