10 - DUNIA GAVA

103 55 31
                                    

Sepulang sekolah sore ini, Gava memasuki rumah, tidak ada siapapun didalam sana, hanya ada pembantunya yang sedang sibuk menyetrika pakaian.

Gava pergi menaiki tangga hendak menuju kekamarnya yang ada dilantai dua.

"Den Gava, makan dulu yuk bibi udah siapin makanan di meja."

Mendengar itu Gava menolehkan kepalanya, lalu menjawab dengan sopan "Iya bi, terimakasih yaa nanti Gava turun, mau ganti baju dulu."

"Baik, den" mendengar itu kemudian Gava melanjutkan niatnya untuk pergi kekamarnya.

Entahlah, ia tidak mencari keberadaan kedua orang tuanya didalam rumah, mungkin mama, papa dan adik tirinya itu sedang jalan-jalan, atau kemana pun Gava tidak peduli akan hal itu. Tidak dimarahi ibu tirinya saja ia sudah bersyukur.

Setelah berganti pakaian, cowok itu kemudian merebahkan tubuhnya diatas kasur, otaknya memutar kembali perkataan yang keluar dari mulut Ravel pagi tadi saat mereka di rooftop.

'Raya, suka sama lo!'

Kalimat itu terus berputar dikepalanya bahkan saat jam pelajaran. Diam-diam dibalik wajah santainya, Gava dihantui kalimat itu.

"AHH ANJING, GUE KENAPA SIH!" umpatnya yang merasa kesal karna terus memikirkan hal yang menurutnya tidak penting itu.

Cowok itu membuka lemari buku. Di rak paling bawah ia mengambil sebuah album yang terletak rapih disana, itu adalah sebuah album foto dirinya saat ia kecil.

Album itu adalah hadiah terakhir yang Liana berikan kepada Gava saat ulang tahunnya yang ke enam tahun, Liana adalah mama kandung dari Gava.

Ibundanya itu telah wafat sejak sebelas tahun yang lalu, tepatnya pada saat usia Gava enam tahun.

Gava membuka satu persatu lembar dari album itu, disana ada banyak potret Gava kecil yang manis dan imut, wajahnya tidak beda jauh dari Gava yang kini sudah berusia 17 tahun.

Pada lembar kedua, ia melihat potret dirinya dengan Liana, hatinya tiba-tiba dibuat lemah letika melihat potret itu.

"Ma.. Ava kangen sama mama..." lirihnya sambil mengusap foto itu.

Lembar ketiga, ada potret keluarga kecil yang terlihat begitu bahagia, Gava bisa merasakan suasana dalam foto itu, foto yang sekarang bahkan tidak lagi terpajang didinding rumah.

Didalam foto itu ada Gava kecil yang sedang belepotan karna memakan eskrim coklat, dan dibelakangnya ada Liana yang sedang tertawa bersama Agam, papa dari Gava.

Lembar terakhir ia buka, terdapat sebuah kertas disana, ia menyingkirkan selembar kertas itu. Lalu cowok itu kembali fokus kepada album. Dalam foto halaman terakhir itu ia melihat dua anak kecil yang sedang bermain bunga dandelions disebuah taman.

Itu adalah potret dirinya saat kecil, bermain bersama anak perempuan lucu yang mengenakan dress cantik dan rambut yang dikepang dua, tidak lupa poninya yang begitu menggemaskan.

Itu adalah potret dirinya saat kecil, bermain bersama anak perempuan lucu yang mengenakan dress cantik dan rambut yang dikepang dua, tidak lupa poninya yang begitu menggemaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BUKAN PERIHAL MEMILIH [On Going]Where stories live. Discover now