Mikai

5 2 0
                                    

Sungguh irama indah nan menenangkan. Merdu sekali membuat siapapun terpesona. Rupa sempurna yang memikat hati. Berhasil meluluhkan hati yang sedang merasa gundah.

Begitu juga dengan air matanya. Berubah menjadi mutiara yang menyilaukan. Meski matanya mengintimidasi. Tapi tatapan bengisnya membuat candu. Sungguh sempurna dirinya...

Mikai. Itulah nama wanita yang dideskripsikan. Ia seorang spesies yang berbeda dari manusia. Memiliki kecantikan bagai bidadari. Pemilik suara merdu bagai siren dan menciptakan mutiara dari air matanya bagai legenda putri duyung.

Setiap harinya ia mendapatkan makanan menggunakan suaranya. Hingga suatu kejadian naas menimpanya. Seorang bangsawan tua menculik dan mengurungnya. Ia dirantai bagai seekor hewan dan disiksa agar mengeluarkan air matanya.

Kehidupan nerakanya dimulai saat itu. Di usianya yang masih 15 tahun. Ia harus merasakan neraka dunia. Tak ada waktu istirahat baginya. Ia harus menyanyi tanpa henti hingga tenggorokannya sakit dan harus menangis hingga pingsan.

Ia disiksa baik secara mental ataupun fisik. Tubuhnya sudah tak semulus sebelumnya. Penuh goresan dan bekas luka. Wajah yang kusam dan mata yang lelah. Menunjukkan dirinya sudah mulai hancur. Ia tidak lagi menunjukkan cahaya dari matanya hanya penderitaan dan keinginan mengakhiri hidup.

Hingga suatu hari seluruh penghuni mansion dari bangsawan tua itu tewas tanpa penyebab yang diketahui. Tak satupun selamat, kecuali Mikai.

Mikai yang selamat menyamar menjadi anak gadis bangsawan tua yang mengurungnya itu. Anak gadisnya itu memiliki wajah begitu jelek, hingga sang bangsawan tua itu malu dan tidak pernah memperlihatkan wajah anaknya pada dunia. Tak satupun yang mengetahui wajah anaknya hingga mempermudah Mikai berperan sebagai anak menyedihkan yang satu-satunya selamat.

Kehidupan Mikai berubah drastis. Ia mendapat simpati dan dukungan dari bangsawan lain. Dengan wajah bidadarinya dan suara merdu Mikai, ia berhasil menjadi tunangan pangeran mahkota.

Hidupnya yang manis. Perlakuan romantis dan pujian-pujian selalu Mikai peroleh. Kasih sayang Raja maupun Ratu, berhasil menyembuhkan trauma yang didapatinya. Ia begitu bahagia dan sangat bahagia akan kehidupannya kini.

Saat usianya hampir mencapai 18 tahun dan mendekati hari pernikahannya. Perlakuan dari pangeran mahkota semakin manis kepadanya. Perhatian dan kasih sayang selalu tercurahkan melalui tindakan pangeran mahkota pada Mikai.

Tiada hari tanpa kisah romantis antara pangeran mahkota dan Mikai. Para gadis muda bangsawan lainnya merasa iri akan kehidupan sempurna Mikai. Memiliki wajah rupawan dan tunangan tak kalah menawan darinya.

Waktu berlalu cepat. Di hari ketika usianya tepat 18 tahun dan hari pernikahannya terlaksana. Ia masih tersenyum bahagia akan statusnya menjadi istri pangeran mahkota sekaligus calon ratu kerajaan.

Namun hal itu tidak berlansung lama. Ia menyadari perubahan fisik dan suara pada dirinya. Mikai merasa depresi. Bagaimanapun apa yang didapatinya saat ini, karena kedua hal itu.

Berat badannya terus bertambah. Meskipun dirinya tidak makan seharian. Kulitnya mulai menggelap dan mengusam. Bibirnya yang merah alami sebelumnya mulai menghitam. Bentuk mukanya mulai menjadi tak sempurna seperti sebelumnya. Dan suaranya mulai terdengar cempreng dan menganggu.

Ia mengurung diri seharian di kamar. Menjadikan kematian sang ratu sebagai alasannya. Dan pangeran mahkota yang menyadari fisiknya mulai berubah menjadi tidak peduli padanya. Ia menangis seharian di kamarnya, pangeran mahkota pun tidak pernah mengunjunginya lagi. Mutiara-mutiara berkilau mulai memenuhi kamarnya yang berantakan dan gelap. Hanya dia disana dan dirinya yang jelek.

Ia merasa hina dan takut. Ia mengingat masa-masa dimana menghina kejelekan gadis-gadis lainnya yang tak seindah dirinya sebelumnya. Ia semakin stress dan tertawa sendirian ketika mendengar pangeran mahkota mulai menikahi beberapa gadis bangsawan lain.

Meski begitu, tak butuh waktu lama. Gadis-gadis bangsawan yang dinikahi oleh pangeran mahkota tewas tanpa diketahui penyebabnya seperti kejadian yang dialami oleh bangsawan tua.

Mikai sudah tidak mengurung diri lagi. Dirinya sudah cantik kembali, bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Suaranya pun sudah kembali merdu, lebih merdu dari sebelumnya.

Pangeran mahkota kembali romantis pada Mikai. Bahkan lebih romantis dari sebelumnya. Namun tidak dengan penasihat raja. Ia mulai curiga pada Mikai. Bagaimana bisa seseorang mengalami dua kejadian yang sama dan menjadi satu-satunya selamat.

Saat kejadian pada bangsawan tua, Mikai yang satu-satunya keluarga sang bangsawan tua yang selamat. Begitu juga dengan kematian seluruh istri-istri pangeran mahkota, hanya Mikai yang juga seorang istri pangeran mahkota yang tidak tewas.

Penasihat raja menunjukkan sikap yang berbeda pada Mikai. Ia menjadi dingin dan menjaga jarak pada Mikai. Mikai yang menyadari itu menjadi berkucil hati. Ia merasa sedih dan menceritakan semua hal itu pada pangeran mahkota.

Pangeran mahkota pun segera mengamuk. Memohon pada sang raja untuk memecatnya. Sang raja yang terhasut oleh perkataan Mikai dan pangeran mahkota, lansung memecat penasihat raja yang dianggap tidak sopan pada Mikai.

Penasihat raja tidak terima. Namun, ia segera pergi dari istana. Penasihat raja beralih profesi menjadi penulis artikel. Ia memulai profesinya dengan menulis kejadian mencurigakan disekitar Mikai di surat kabar. Sontak artikel tersebut menjadi trending topik baik di kalangan rakyat jelata maupun bangsawan terhormat.

Orang-orang mulai menyebut Mikai sebagai seorang penyihir dan menuduhnya yang membunuh keluarganya sendiri dan istri-istri dari pangeran mahkota. Ia kembali depresi. Para rakyat mulai berdemo untuk menghukum mati Mikai yang merupakan seorang penyihir. Begitu juga dengan bangsawan yang mendesak sang raja untuk menghukum mati Mikai.

Atas desakan dari berbagai kalangan. Sang raja terpaksa harus menghukum mati menantu kesayangannya. Mikai yang mengetahui itu segera bersiap kabur bersama pangeran mahkota. Namun hal itu tidak berhasil. Prajurit kekaisaran menangkap mereka dan memasukkan mereka ke dalam penjara bawah tanah.

Pangeran mahkota dibebaskan tapi tidak dengan Mikai. Ia tetap dikurung dan dibiarkan saja di dalam penjara bawah tanah. Tidak diberi makanan layak dan tidak dikunjungi oleh raja maupun pangeran mahkota.

Ia semakin merasa gila. Ia dikurung tanpa makanan layak. Ia juga mengetahui jelas, bahwa hukuman mati sedang menunggunya. Daya pikirnya yang pendek berusaha memikirkan cara untuk kabur dari penjara ini.

Ia mulai merayu beberapa penjaga penjara bawah tanah. Dan membiarkan penjaga penjara bawah tanah mencicipi tubuhnya. Kehidupannya berubah drastis, yang awalnya dia adalah seorang putri terhormat namun kini ia hanyalah seorang pemuas nafsu penjaga penjara bawah tanah.

Setelah mengorbankan tubuhnya yang berharga. Ternyata para penjaga penjara tidak menepati janjinya. Ia dibohongi akan janji manis para penjaga meski dirinya telah mengorbankan dirinya.

Ia semakin depresi. Merasa bodoh dan konyol. Para penjaga mulai memperlakukan dirinya seenaknya. Ia tak lagi memiliki kehormatan sebagai putri pangeran mahkota.

Namun... Hal itu tidak berlansung lama, seluruh penjaga penjara bawah tanah tewas tanpa penyebab yang jelas. Begitu juga dengan tahanan lainnya, mereka semua tewas. Tak ada satupun yang tersisa, bahkan Mikai tidak ditemukan sisa-sisa tubuhnya.

Karena kematian mendadak seluruh penghuni dan penjaga penjara bawah tanah, juga tidak ditemukannya tubuh Mikai. Mikai dinyatakan tewas oleh pihak kekaisaran, meski kenyataannya hal itu masih belum diketahui.

Sejak saat itu, Mikai tidak terlihat lagi. Ia bagai makhluk yang telah meleleh di kehidupan neraka miliknya.

Begitu juga dengan kekaisaran, seluruh penghuni kekaisaran itu telah tiada, baik rakyat biasa maupun para pejabat. Kekaisaran yang semulanya kokoh dan begitu jaya dilanda wabah kematian.

Hanya satu yang tersisa, seorang gadis penyanyi sekaligus penulis kisah Mikai. Gadis itu tidak diketahui namanya, usianya bahkan asalnya darimana. Ia selalu berpindah-pindah kota bagai manusia nomaden.

Dewi Tak Abadi [HIATUS]Where stories live. Discover now