30. Percaya

417 73 4
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ"Sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
"Sayang."

Jane tidak menjawab, dia sudah terisak menutup mulutnya agar Abi tidak mendengar, tapi percuma, isakan Jane jelas terdengar oleh Abi. Abi sadar, Jane sudah tahu berita itu.

"Mas pulang ya, Jane tunggu sebentar, nanti Mas jelasin."

Jane tidak menjawab, dia hanya terisak.

"Assalamualaikum."

Jane tidak bisa lagi mehanan tangisnya, dia terduduk lemas. Apa yang terjadi? apa benar Abi seperti itu?

Mendengar bundanya menangis, Biru ikut menangis, Jane berdiri lalu menggendong Biru masih dalam keadaan menangis. Jane membawa Biru ke kamar, menaiki tangga dengan pelan. Sampai di kamar Jane langsung menyusui Biru sampai keduanya tertidur karena lelah menangis.

"Bunda." Abi mengusap wajah Jane, terlihat bekas air mata yang mengering

"Bunda, dzuhur dulu yu." Abi mengguncang pelan lengan Jane

Jane mengerjapkan matanya, menatap Abi di depannya dengan lirih.

"Ayo sholat dulu, setelah itu Ayah jelasin." Abi membantu Jane bangun.

Mereka melaksanakan sholat terlebih dahulu, Abi juga perlu situasi yang lebih tenang untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada Jane. Selesai sholat, Abi langsung berbalik, membuka mukena Jane dan melipatnya. Jane langsung duduk di pinggir ranjang, melihat ke arah Biru yang masih tertidur.

Abi berjongkok di depan Jane, memegang tangannya.

"Bunda salah paham, sayang." Ucap Abi pelan

"Itu waktu acara anniversary perusahaan, Jane juga ada di sana kan? Dia cuma anak kolega Mas, sayang."
"Tapi mereka bilang Mas.. Mas sama dia ke hotel."
"Engga sayang, itu bohong, Mas setiap hari cuma kerja, pulang terus sama kamu sama Biru, kamu bisa tanya Lina, Mas ga kemana mana, sayang."
"Di fotonya kalian.."
"Ya Allah, waktu itu dia cuma tanya sesuatu sama Mas, karena rame, Mas ga bisa denger jadi dia agak maju. Itu ilusi optik, sayang. Mereka ambil foto seakan Mas peluk dia."

Jane tidak menjawab, Abi duduk di sebelah Jane, menggenggam tangannya.

"Jane percaya kan saya Mas?" Tanya Abi

Jane tidak langsung menjawab.

"Sayang.."
"Mas ga selingkuh kan?"
"Engga sayang."
"Bener?"
"Bener."

Jane langsung memeluk Abi. Kembali menangis.

"Maaf sayang, Mas bakal beresin masalahnya hari ini juga." Ucap Abi mengusap punggung Jane

Abi melepaskan pelukan mereka, menyusut air mata Jane.

"Udah sayang, Mas sedih kalo Jane nangis. Jane ga usah khawatir, Mas ga akan pernah kaya gitu."

[✓] Super Glue || Jennie Kim & Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang