12. mulai serius untuk kehidupan

2 0 0
                                    

"jalannya di liat kenapa kak" kata isya pada juna yang sedari tadi berjalan dengan memandangi buku nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"jalannya di liat kenapa kak" kata isya pada juna yang sedari tadi berjalan dengan memandangi buku nya.

Juna pun menutup bukunya dan memasukkannya dalam tas.

"Loh udah selesai malah ?" tanya isya kembali.

"udah. hari ini waktunya mtk .. gimana kalau kakak gak bisaaaaa" katanya menatap isya di sebelah nya.

"bisa. tuh udah di tungguin temen-temen kakak" jawab isya kemudian menunjuk kearah depan kelas juna yang sudah ada beberapa temannya.

"sini jun buruan!" teriak salah satunya.

"kak juna sana masuk! semangat ujian! pasti bisa! isya ke kelas dulu juga"tambah isya. kemudian pergi sebelum juna menjawab nya.

"lah udah pergi aja." lirih juna. iapun segera berjalan menghampiri teman-teman nya.

Namun, sebelum sampai. langkah nya terhenti ketika melihat bimo dan temannya menghalangi jalan.

"woiii junaa .. lama gak ketemu" sapa bimo merangkul pundak juna sok akrab.

juna pun menghempas kan rangkulan itu. ia tidak menanggapi dan berjalan melewati bimo dkk.

"cacat juga tu anak! kakak lumpuuh adeknya budeg!" sarkas bimo cepat membuat juna berhenti.

disisi lain, teman-teman juna yang berada di depan kelas. azam dan yang lain, menghampiri juna karena takut akan terjadi keributan.

"Bimo cukup. jangan cari masalah!" kata azam setibanya sampai menunjuk bimo yang masih berdiam diri ditempat.

"udah jun. biarin aja. kita pergi aja" kata vino. teman juna yang lain, juna pun mengangguk dan setuju untuk pergi.

teman-teman nya lega. juna tidak emosi kali ini.

"tapi, sebentar." katanya. ia berbalik dan berjalan menuju tepat di hadapan Bimo. ia menatap bimo dari atas sampai bawah dan tersenyum kecil.

"kakak gue emang lumpuh. gue ? emang tuli. keluarga gue gak sempurna ? keluarga gue emang gak sempurna dimata orang sesempurna elo. saking sempurna sampe gak kelihatan sempurna nya dimana." ia menjeda kalimatnya.

"hidup lo sempurna dengan sampah yang selalu lobawa pulang. dan Orang tua yang udah gak peduli sama lo. teman-teman yang cuma mau uang Lo, dibanding gue yang miskin tapi berlimpahhhhhh ruah juta miliaran kasih sayang kakak kakak gue. OKE!" tambah nya dengan nada seceria mungkin diakhir kalimat nya sambil mengacungkan jempol menunjukkan bahwa ia sangat bahagia.

"udah ?" katanya bertanya pada Bimo.

iapun berbalik merangkul pundak azam dan vino dan melenggang pergi dengan rasa bahagia melihat wajah kesal dan penuh amarah Bimo.

teman-teman juna pun menyahut.

"keren lu junn" kata vino.

"mampus Lo bimm!" teriak Alif, tertawa kearah bimo dkk.

- 🌏 KULMINASIWhere stories live. Discover now