09

21.5K 1.9K 48
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________

Drtt Drtt

"Ck" Jessie berdecak kesal saat Calvin terus saja menelfon nya.

Tanpa menjawab panggilan dari pemuda itu, Jessie beralih membuka aplikasi gojek.

Saat ini, Jessie sedang berjalan entah dimana. Yang jelas, di sepanjang ia jalan, tidak ada satu pun kendaraan yang lewat. Begitupun dengan manusia.

Walaupun seperti itu, bukan Jessie namanya jika ia takut.

Dia menghentikan langkahnya, lalu berjongkok di pinggir jalan sembari memesan taxi online. Tapi sudah sejak tadi, dia masih belum mendapatkan taxi. Entah karna drivernya sibuk atau karna sudah terlalu malam.

"Kejar dia!"

Jessie tersentak kaget saat mendengar teriakan kencang itu. Dia menoleh ke sampingnya dan melihat seorang pria bersetelan jas, sedang berlari kearah nya.

Jessie berdiri dari duduknya. Dia hanya menatap dalam diam, saat pria itu berlari melewatinya.

Namun sedetik kemudian, Jessie dibuat heran saat pria itu berbalik dan menghampirinya.

"Ken-

Ucapan Jessie terhenti saat pria itu beralih melepaskan jas nya lalu membuangnya asal. Dia menatap lekat Jessie hingga membuat sang empu risih.

Jessie langsung menatap was was pada pria itu yang kini mulai melepaskan kancing kemejanya.

Karna cahaya yang temaram, Jessie tidak bisa melihat wajah pria ini dengan jelas.

Dia melangkah mundur saat pria itu berjalan mendekat.

"Jangan macam macam ya om!" Sentak Jessie, namun tidak bisa menghentikan langkah pria itu.

"Saya butuh bantuan mu"

Jessie menelan ludahnya susah payah saat mendengar suara berat yang begitu candu di telinganya.

"Gak- emph!"

"Dimana dia?! Cari!"

Jessie menatap tajam pria itu yang kini sedang membekap mulutnya.

Tanpa menghiraukan Jessie yang berontak, pria itu membawanya ke dinding jalan lalu mengurungnya dengan kedua tangannya.

"LO-

"Sorry, lady"

Cup

Jessie syok.

Tubuhnya menjadi kaku begitu saja.

Gadis itu terbelalak kaget saat pria gila di depannya ini beralih mencium bibir suci nya.

Seakan tersadar dari syok nya, dengan cepat Jessie berontak. Dia memalingkan wajahnya guna melepaskan ciuman sialan ini!

Namun sayang nya dia tidak berhasil. Pria itu malah menahan tengkuknya dan memperdalam ciumannya.

Jessie murka bukan main!

Dia menatap tajam pada pria yang kini sedang menutup matanya, seakan menikmati ciuman mereka.

Jessie mengepalkan kedua tangannya saat merasakan ada sesuatu yang mencoba menerobos masuk ke dalam mulutnya.

Jika dia tidak bisa lepas, maka tidak ada cara lain lagi selain menendang masa depan pria ini.

Jessie mengangkat kakinya dan berniat menendang selangkangan pria itu menggunakan lututnya.

RETIRED PSYCHOPATHWhere stories live. Discover now