10

21.8K 1.9K 65
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
____________________________

Pagi ini, Jessie dibuat kesal oleh wali kelasnya, pak Nalan.

Bagaimana tidak?

Sekarang dia duduk di satu meja dengan rival nya. Siapa lagi jika bukan Pretty. Dan sialnya, hari ini adalah hari pertama pretty dkk menyelesaikan skors nya.

Kenapa tidak duduk dengan Calvin? Di samping pemuda itu sudah ada Bara.

Sedangkan di samping Gerald masih kosong, Jessie sebenarnya ingin duduk disana, tapi tidak diizinkan oleh pak Nalan.

Baru 15 menit dia duduk semeja dengan Pretty, urat urat nya mulai bermunculan lantaran kesal dengan tingkah sialan dari gadis itu.

Contohnya seperti saat ini.

Bruk

"Pretty sialan! Lo ngapain sih dari tadi?!" Sentak Jessie kesal saat buku nya di buang begitu saja oleh Pretty.

Saat ini, kelas mereka sedang tidak ada guru, karna mereka rapat. Tapi walaupun begitu, pak Nalan memberikan tugas pada anak murid nya.

"Buku lo menuhin meja gue" jawab Pretty santai.

Jessie mendelik tidak terima.

Dia menatap tajam semua make up yang kini hampir memenuhi meja mereka. Itu adalah barang Pretty.

Dengan kesal, dia mendorong semua barang barang itu hingga tergeletak mengenaskan di lantai.

"Make up gue!" Seru Pretty kaget. Kemudian beralih menatap Jessie tajam.

"1 sama" ujarnya, tersenyum puas.

Semua pasang mata sontak menatap mereka berdua dengan minat.

Begitupun dengan Calvin yang kini sudah memutar bangkunya menghadap meja Jessie.

Bara, menatap Pretty was was. Takut nanti gadis itu berbuat nekat pada Jessie.

Sedangkan Gerald, pemuda itu hanya diam. Lalu beralih fokus pada ponselnya yang berdering.

"Arka balik" ujarnya setelah mengecek ponselnya.

Calvin dan Bara, menoleh pada Gerald yang kini menunjukkan riwayat Chat nya pada kontak bernama 'Arka'

"Tiba tiba?" Tanya Calvin tidak menyangka.

Gerald hanya menaikkan bahunya tidak acuh.

"Dia dimana?" Tanya Bara.

"Di bawah katanya" jawab Gerald yang membuat kedua pemuda itu tercengang.

"APA LO BILANG?!"

Ketiga pemuda itu langsung menatap Pretty yang tiba tiba saja berteriak murka.

"Dandanan lo kaya tante girang" sahut Jessie santai yang membuat nafas Pretty semakin memburu lantaran murka.

"LO-

Ceklek

Semua pasang mata beralih pada pintu kelas yang baru saja terbuka, menampilkan seorang pemuda tampan yang berpenampilan layaknya seorang Bad boy.

Jessie yang melihat itupun, tanpa sadar menganga kagum.

Kenapa ada ciptaan Tuhan yang seindah itu?

"ABANG!"

Jessie tersentak kaget Pretty tiba tiba berteriak sembari berlari ke arah pemuda itu dan langsung memeluknya.

Hal itu, mampu membuat Jessie mendelik tajam.

RETIRED PSYCHOPATHWhere stories live. Discover now