8

46 6 3
                                    

" akhir nya dapat makan "

" kau cakap macam tak makan setahun "
chaeryoung menjeling jihu. biasalah dalam bab berkawan memang begini

kemudian, haruto dan kawan - kawan nya juga tiba di kantin. semua pelajar perempuan menjerit - jerit memanggil nama haruto serta rakan - rakan nya sedang jihu dan chaeryoung hanya berbual berdua

mata haruto tertumpu kepada jihu

comel.

" ruto, takde tempat nak duduk ni. macam mana? " tanya jeongwoo

mereka pun mencari tempat kosong tetapi meja semua sudah penuh

" tu, duduk je la dengan dua orang budak perempuan tu " kata haruto sambil menunjuk ke arah meja yang jihu dan chaeryoung berada. meja itu mempunyai 6 tempat kosong lagi. cukup la untuk mereka berlima

" aik. haruto diorang tu perempuan tau " kata jihoon

" habis tu? memang la diorang perempuan. kenapa pulak? "

" kau bukan tak suka duduk dengan perempuan ke? "

" habis tu? kau nak makan berdiri ke? lagipun tu budak baru, choi jihu. dia bukan jenis yang tergila - gila dekat kita "

mereka saling bertatapan

" okay lah kalau macam tu "

mereka pun menghampiri meja jihu dan chaeryoung

" choi jihu "

" eh haruto. kenapa ni? "

" sebelah awak kosong kan? "

" haah. kenapa? meja semua dah penuh eh? "

" iya. boleh tak kitorang duduk dengan korang? "

" boleh je, lagi pun memang kosong. duduk lah "

haruto tersenyum. mereka pun mengambil tempat mereka. haruto duduk disebelah jihu manakala disebelah chaeryoung ada jeongwoo

" so, how was your day? " tanya haruto kepada jihu

jihu menatap mata haruto

handsome.

" biasa je. how about you? " tanya jihu semula

haruto tersenyum

" saya pun macam biasa je "

jihu mengangguk

chaeryoung memandang geng haruto dan geng haruto memandang chaeryoung semula

mereka pelik. macam mana haruto boleh bercakap baik - baik dengan perempuan?

" ekhm ekhm "

" kenapa ji? " tanya haruto

" eh takde apa apa pun "

haruto menjeling jihoon

sementara itu, ada mata - mata yang memerhati mereka

oh, budak - budak yang tergila gila kan haruto

siapa?

ahn chaeri, jung haerin, cho namra, park heeji

chaeryoung sedar yang mereka sedang memerhati jihu

lagi - lagi chaeri. dia memandang jihu dengan penuh perasaan benci

oh tuhan. lindungi lah jihu

" jihu " panggil chaeryoung

" kenapa? "

chaeryoung menunjuk ke arah chaeri dengan isyarat mata kepada jihu. jihu pandang ke arah yang chaeryoung tunjukkan

jihu memandang chaeryoung semula. dia mengangguk

haruto sedar tentang itu

" takut dengan chaeri ke? " tanya haruto

" yeah, kinda. takut dia serang saya "

" don't worry, okay? bagitahu saya atau geng saya kalau diorang serang awak "

senyuman terukir di bibir jihu

dia rasa selamat

semoga diorang tak buli aku

_______________________

"Siapa perempuan yang sebelah haruto tadi? " tanya chaeri kepada rakan - rakan nya

" setahu aku dia budak baru. nama dia jihu tak silap "

chaeri sedang menahan amarah nya

ataupun, perasaan cemburu nya.

dia selalu berusaha untuk mendekati haruto tetapi tidak berjaya sedangkan jihu tak cuba apa - apa tetapi dapat rapat dengan haruto

sakit hati betul.

" dia lah yang cakap dengan junghwan tadi kan? masa kita nak masuk kelas tadi " tanya heeji

" aku rasa ya. tamak nya. dah ada junghwan nak haruto pulak " kata haerin

haerin juga cemburu. dia suka junghwan

jihu memang dalam masalah yang besar sekarang ni

" perempuan macam tu tak layak ada kat sekolah ni. dia bukan nya cantik pun tapi dia kena puji cantik. satu sekolah puji " kata namra

" itu lah. cantik lagi aku daripada dia " kata heeji dengan confident sambil melihat cermin

chaeri sedang memikirkan sesuatu

buli jihu seronok juga

dia akan buat hidup jihu sensara

" mangsa buli baru, choi jihu "

           ___________________________

" apa korang nak? " tanya jihu

dimana jihu sekarang?

di belakang sekolah. dia dipanggil oleh heeji untuk datang ke sini

" aku nak kau jauhkan diri dari haruto dan junghwan "

jihu bingung

" jauhkan diri? sorry la sis, saya rasa diorang yang menyemak datang duduk dengan saya "

" habis tu? tak reti jaga jarak? "

" sis, kalau ada ruang saya jarak kan diri dah tapi takde ruang la sis "

mereka memandang jihu dengan penuh rasa benci

" pukul dia "


___________________

Setia || W. Haruto Where stories live. Discover now