Bab 5| ja.u.za

60 54 7
                                    

Met baca semua
Lop yu

Waktu berlalu dengan cepat sedang jauza masih memimpikan mimpi yang sama setiap malamnya ditengah kesibukannya

Bagaikan alarm yang akan membangunkan gadis itu ditiap pagi, membuat jauza menjadi lebih rajin dimata ibunya seperti pagi ini ketika jam menunjukan pukul 05:55 dan jauza telah siap untuk berangkat

Dengan kaki yang melangkah mengendap menuju ke arah dapur, tepat ketika suara panggilan ibunya terdengar maka disanalah sisi usil jauza bangkit

"Dalem.."bisik jauza mengalun pelan dengan nada menakutkan sembari menyentuh bahu sang ibu membuanya seketika mendapatkan sapaan sendok sup diseluruh lengannya secara spontan dari reaksi keterkejutan wanita paruh baya itu

"Adu du duh.. sakit tauk"keluh jauza tak bisa menghentikan tawanya

"Kelakuan mu itu lho!"ucap sang ibu  masih mencoba menetralkan degup jantungnya sambil melirik anaknya kesal membuat jauza langsung melipat bibirnya ke dalam mencoba berhenti tertawa

"Udah ah aku mau berangkat, assalamualaikum.."ujar jauza langsung menyerobot kotak makan dimeja dan lari menjauhi ibunya sebelum kena semprot amarah

"Walaikumsalam.. hati-hati! jangan lari!!"ucap sang ibu sedikit berteriak sembari menatap punggung jauza meski sudah tak terlihat

"Tapi larilah jika ada anjing, aku tau kau takuttt.."lanjutnya dengan nada menggoda

"Aku dengar itu!"teriak jauza dari luar rumah membuat sang ibu kaget

"Ku pikir sudah pergi"

Kurang lebih memakan waktu sejam bagi gadis itu sampai di sekolah dan karena masih ada sisa waktu sebelum masuk kelas jauza biasa sarapan lebih dulu bersama temannya sembari saling mendongeng satu sama lain

"Kemarin!!"ucap jauza kencang membuat orang yang berlalu lalang ikut melihat ke arahnya karena kaget

"Aku melangkah seperti biasa dijalan yang biasa aku lewati itu.. tapi kemarin itu,"

"Kenapa??"sergap teman-temannya penasaran

"Kemaren tiba-tiba kaki ku tersandung sesuatu sampek buat langkah ku terhenti ditengah jalan, jalan raya yang ada diseberang sana itu"

"Yang sering terjadi kecelakaan itu?!"

"Hooh aku benar-benar berhenti ditengah jalanan itu.."

"Itu menakutkan, kan?"ucap seorang gadis berambut panjang memberi reaksi

"Bagaimana bisa?maksud ku dengan langkah kecil mu bagaimana kau bisa sampai sejauh itu dari tempat mu berdiri, itukan lebar kali jalanannya"ujar seorang anak laki-laki yang diangguki semua orang

Glek

"Lalu kenapa kau masih hidup.."tanya seorang gadis berkerudung dengan polosnya membuat semua orang reflek melotot kaget

"Kau!? Huft.. maaf kalo begitu"ujar jauza kesal sendiri membuat semua orang tertawa geli

Ahaha..
"Dia benar-benar terkejut ahaha.." ujar anak laki-laki itu sambil menunjuk wajah jauza

"Lagian bukannya kawatir sampek nangis malah tanya kenapa masih hidup, kan aneh"ujar jauza sebal

"Nanti aku ambil insto"ucap gadis itu mencoba membujuk jauza yang menggelembungkan pipinya tanda marah

"Terserah.. Terus waktu aku nolehin kepala ku buat ngelihat ke sisi kanan jalan, aku lihat truk bergerak sangat cepat mengarah pada ku"

"Pergilah! kenapa hanya melihatnya"

"Aku tak dapat mendengar suara klaksonya.. padahal aku lihat itu terus ditekan kuat banget sama bapak bapak supirnya.. Mana bapaknya panik waktu liat aku"

"Ya iyalah za, gila lu!"

"Ku pikir aku akan mati.."

"Terus berarti.. ada yang nolong??"

"Siapa?"

"Orang mana yang mau ambil resiko  saat truknya bahkan ada di jarak sepuluh kaki didepan kuuu!"ucap jauza heran mendengar pertanyaan teman-temannya

"Tubuh ku tak bisa ku gerakan seolah tertahan ditempat.. seperti ini!"ucap jauza langsung meletakan sendoknya dan bangun dari duduknya bergerak mempraktekannya membuat wajah teman-temannya ikut serius bahkan lebih serius dari wajah jauza yang dibuat-buat

"Terus apa?!"

"Terus aku coba buat larilah kau pikir apa?! tapi perayalah itu sia-sia.. aku bahkan tak bisa bergerak dan saat truknya ada tepat didepan ku, hampir menyentuh lengan kuuu!"ucap jauza makin heboh sembari memegang tasnya memposisikannya seolah adalah truk

"Tiba-tiba!"

"Apa?!"

"Tiba-tiba aku didorong terus selamat"ucap jauza spontan membuat orang-orang yang mendengarnya bernafas lega

"Itu dorongan yang lembut tauk, tapi entahlah itu cukup kuat hingga membuat ku bisa berpindah posisi"

"Seberapa jauh??"tanya seorang gadis membuat lainnya ikut penasaran

"Di.. disamping truk"ucap jauza menjawab sebelum akhirnya kembali memakan makanannya

"Terus langsung yang kek wush! Kek gitu.. terus habis itu suara klaksonnya masa baru kedengeran anehkan??"ucap jauza akhirnya kembali fokus pada makanannya membuat temannya bergerak menggeser duduknya lebih dekat pada gadis itu

"Itu kemaren pagi apa sore?"ucapnya bertanya sedikit berbisik yang mendapat gelengan gadis itu

"Kemaren siang"jawab jauza setelah menelan makananya

"Tapi siapa yang menyelamatkan mu, kau kenal orang itu??"

"Tak ada siapa pun disana"ucap jauza menjawab

"Apa?!kau yakin?"

"Um.."

"Bahkan sebenarnya waktu itu tak ada seorangpun disekitar sana.."

Glek

"Ih sudah ku bilang jangan pulang lewat sana, nakutin tau.."

"Menurut mu aku tak takut apa"

"Terus kenapa masih lewat sana?"

"Itu jalan tercepat tauk"ujar jauza lesu

"Kalo gitu setidaknya jangan pulang sendiri"ucap anak laki-laki yang ada diseberang jauza duduk kembali bersuara

"Apa kau sudah memberitau ibu mu?"

"Kau gila, ibu bisa nangis kalo aku cerita.. jadi, sebaiknya kau juga diam!"ucap jauza sambil menyodorkan garpu yang ada baksonya

"Iya iya"ucap gadis itu sambil melahap bakso milik jauza dalam satu suapan

Malamnya,

"Tugas mu banyak sepertinya.."ucap ibu sambil mengintip buku-buku yang ada dihadapan jauza

"Akan ku selesaikan dan tidur sebentar lagi, tidur saja lebih dulu"Ucap jauza sembari melihat ke arah sang ibu

"Nanti, ibu mu ini juga sangat sibuk tauk!"Ucap sang ibu sudah melangkah keluar dari kamar jauza

Tapi apa daya jauza kembali ketiduran dengan buku-bukunya malam ini hingga beberapa menit  kemudian ia kembali bangun dengan keterkejutannya

Meski masih bingung akan apa yang baru saja dilihatnya dalam mimpi, jauza menepisnya acuh dan segera beranjak untuk meraapihkan barang-barang yang tadi ditidurinya

Lalu menjatuhkan tubuhnya diranjang sembari melihat atap dengan pencahayaan yang sudah padam mencoba kembali menerawang tiap hal yang terus berputar dikepalanya

'Apa semua orang ngalamin juga ya?'ucapnya dalam hati bertanya sebelum akhirnya terjatuh dalam alam bawah sadarnya

tell it DREAM to (On Going)Where stories live. Discover now