1. Evelyn Raquel Debora

97 46 13
                                    

"Diatas langit yang tinggi dan indah, masih ada langit yang begitu tinggi dan lebih indah. Semua orang ingin menjadinya, walau dengan cara terkotor sekali pun"

-Evelyn

“Ah, shit!” Dumal Evelyn melihat jam.

Evelyn bergegas berlari menuju halte bus. Sudah sangat terlambat, dia sudah terlambat untuk masuk kedalam kelas. Jam sudah menunjukkan pukul 6.45 sebentar lagi bel masuk berbunyi.

“Andai gue ga maraton drakor, ah shit! Ini salah gue sendiri”

Bus pun berhenti di halte bus sekolah klandestin. Ia pun berlari keluar bus dan berdiri di depan pagar yang masih terbuka.

“Hoki hari ini kepakai juga”

Ia pun berjalan santai masuk ke dalam sekolah. Sampai di lapangan alangkah terkejutnya dirinya kalau sekolah sangat sepi. Evelyn pun mengerutkan keningnya, mengecek kembali tanggalan di layar ponsel.

Ia pun berjalan masuk ke dalam sekolah yang kosong itu. Jam menunjukkan pukul 7.05, tapi tak ada tanda kehidupan di sekolah klandestin. Dari arah belakang, ada sesuatu yang memegangi pundak Evelyn tapi tak berwujud saat ia menoleh.

Berulang kali tangan itu memegangi pundak Evelyn, ia pun sangat ketakutan. Evelyn pun berlari menyisiri seluruh koridor kelas di sekolah. Sampai di sebuah pojok sekolah, tubuh hitam dan besar berjalan menghampirinya. Semakin Evelyn berlari, semakin sosok itu menghampirinya.

Aagghhh

Teriakan itu membuat Evelyn terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teriakan itu membuat Evelyn terbangun. Nyatanya, dirinya masih didalam rumah di atas kasur menggunakan piyama Helo Kitty merahnya. Ia pun mencari jam weker yang terus berbunyi. Matanya membulat ternyata jam sudah menunjukkan pukul 6.30.

“Mampus gue!” Teriaknya berlari.

Bergegas bersiap dan menuju halte bus. Didalam bus dirinya terus mencubit pipinya sesekali menepuknya untuk memastikan kalau ini nyata bukan lah mimpi seperti tadi.

“Oke, ini nyata” Yakinnya.

Evelyn berdiri lemas didepan pintu pagar yang sudah ditutup rapat. Ke hoki-annya tak berguna di dunia fana ini.

“Bagaimana ini? Apa bolos aja?”

“Ga ada, bolos-bolosan!” Teriak seseorang.

Itu adalah Jaime juga Jonathan teman satu kelas Evelyn dan satu hal lagi dari mereka. Mereka adalah anggota geng pembuat onar di sekolah ini.

“Ikut gue kalau lo mau tetap sekolah” Ajak Jaime.

Jonathan pun menarik ransel Evelyn agar ia tak kabur “Udah ikut aja, aman kok”

Mereka pun berjalan menuju gerbang belakang sekolah. Jaime, menyingkirkan beberapa barang yang menghalangi gerbang tua itu dan masuk kedalam sana. Sudah sangat jauh mereka berjalan, akhirnya memutuskan untuk berpisah. Evelyn menuju kelas, sedangkan Jonathan dan Jaime menuju kantin.

Volgende Leven || Nct & Arin(OMG) [ON GOING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang