Foolish Love • 049

87 8 0
                                    

Beberapa hari setelahnya, interaksi antara Mahesa dan Mika lebih sering terjalin. Bahkan teman-teman sekelas mereka juga merasa kalau akhir-akhir ini keduanya lebih dekat dari biasanya. Nadira dan Aulia sering menggoda Mika dengan alasan interaksi keduanya yang lebih seperti orang berpacaran daripada teman sekelas. Mika tetap menyangkal karena memang nyatanya mereka tidak berpacaran.

Sekarang adalah jam pelajaran olahraga, pelajaran yang sangat disukai oleh Mika. Hari ini mereka diminta untuk praktek lari jarak jauh. Entah apa yang dipikirkan oleh Pak Danu selaku guru pengampu mata pelajaran, yang jelas pria itu suka sekali menyuruh murid-muridnya untuk berlari. Apalagi anak-anak kelas MIPA, yang selalu ia bilang kurang berolahraga karena terlalu asyik dengan buku.

Mika, seperti biasa selalu menjadi peraih nilai terbaik ketika itu adalah praktek olahraga. Gadis itu bahkan mampu berlari jauh di depan anak-anak laki-laki yang memiliki tenaga lebih. Bahkan Gilang dan Arya yang sebenarnya memiliki lumayan keahlian dalam olahraga pun juga tertinggal cukup jauh oleh Mika.

Seusai para murid menyelesaikan lari mereka, Pak Danu memberi waktu istirahat kepada mereka sebanyak lima menit. Saat para murid duduk di bawah pohon untuk mengistirahatkan diri, Pak Danu malah sibuk memeriksa nilai-nilai praktek para murid dan sesekali melihat nilai-nilai mereka ketika ia tak memberikan tugas praktek.

Mika duduk bersama dengan Nadira dan Aulia. Ketiga gadis itu sibuk mengipasi wajahnya mereka dengan tangan karena cuaca cukup panas hari ini. Mika mengedarkan pandangannya dan melihat bahwa Mahesa terlihat begitu lelah sedang duduk di samping Arya yang asyik mengikat tali sepatunya. Mika baru ingat, pemuda itu tidak cukup bagus dalam kegiatan yang melibatkan kekuatan fisik seperti ini. Mika juga ingat bagaimana buruknya Mahesa saat belajar basket dengannya waktu itu.

Seolah merasakan tatapan Mika, Mahesa pun menoleh hingga keduanya saling tatap sampai akhirnya Mika mengalihkan pandangannya. Mahesa menggeleng kecil dan kembali menatap ke arah lapangan. Arya menarik napas panjang dan berkata, "lo suka musik enggak?"

Mahesa menautkan alisnya heran. Tiba-tiba saja Arya bertanya hal seperti itu di saat seperti ini. Arya menoleh dan mendapati Mahesa menatapnya aneh. "Gue nanya, malah diem aja," ucap Arya.

Mahesa mengangguk kecil sebagai jawaban. Arya kembali berkata, "gue lagi suka banget dengerin lagu yang direkomendasiin Rani."

Oke, sekarang Mahesa paham maksud ucapan Arya. "Judulnya Glad You Exist dari Dan sama Shay. Dia bilang lagu itu kayak perasaan dia ke gue," ucap Arya.

Mahesa hanya membalas, "itu bagus."

Arya tersenyum kecil, "gue serius. Kakak lo berhak dapet yang lebih baik dari gue," ucapnya pada Mahesa.

Mahesa membalas, "harus berapa kali gue bilang? Kalo menurut dia yang lebih baik itu di lo, ya dia enggak bakal nyerah. Lo harus tau, pantang nyerah itu salah satu sifat alami keluarga Adiputra."

Arya mengangguk paham dan berkata, "kalo gitu lo enggak bakal nyerah dong sama perasaan lo."

Mahesa tak menjawab, ia hanya menolehkan kepalanya dan menatap bagaimana Mika sedang tertawa dengan Nadira dan Aulia. Arya yang peka langsung menepuk pundak Mahesa dan berkata, "good luck."

Mahesa tak mengatakan apapun karena Pak Danu meniup peluitnya. Artinya waktu istirahat telah habis dan mereka harus kembali berolahraga. Para murid pun melanjutkan kegiatan mereka sampai bel istirahat berbunyi. Ketika bel berbunyi, mereka langsung bubar menuju Kantin karena merasa kelelahan dan butuh untuk mengisi tenaga.

Di Kantin, Mika pergi membeli minuman dingin di mesin minuman. Saat ia akan mengambil minuman yang telah ia pilih, tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya. Ketika ia menoleh, ia mendapati sosok Mahesa sedang memegang dua botol air mineral kemasan botol. Mahesa menyerahkan satu botol kepada Mika.

[END] Foolish Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang