Mana nih suaranya yang nunggu2 gerak geriknya Nuraga?
Kemarin abis keceplosan bilang 'cantik' sekarang apa lagi Ga?
Jangan bikin deg-degan terus atuh Ga.
Hahahaha
Anyway, Happy Reading!
***
Sial! Benar-benar sial. Aku dibuat tidak bisa tidur beberapa hari ini gara-gara satu kata Nuraga yang tidak seharusnya keluar dari mulutnya. Bukan–aku sebaiknya tidak menyalahkan Nuraga, karena orang yang membuat aku tidak tidur adalah diriku sendiri.
Tidak ada alasan yang jelas memang–dan aku sendiri pun tahu, satu kata yang diucapkan Nuraga jelas-jelas bukan karena aku. Baik kelakuanku atau parasku.
Kampret banget, aku kan jadwalnya gak tidur karena harus belajar karena UTS, bisa-bisanya aku tidur karena mikirin ucapan Nuraga. Tuhan kenapa aku sinting?
Ngomong-ngomong soal UTS, eum... aku awalnya punya tekad yang kuat bahwa aku bakal bisa mengerjakan ini dengan baik. Lagipula baru UTS kan, materinya masih gak terlalu banyak. Tapi tiga hari lalu aku dihadapkan pada kenyataan bahwa, tidak ada satu mata kuliah pun yang membuatku yakin bahwa aku akan mendapatkan nilai yang bagus. Nilai yang kudapatkan mungkin adalah nilai belas kasih dari dosen karena jawabanku yang...yang aku sendiri gak tahu itu jawaban apa.
Kemarin adalah yang terparah, aku dihabisi oleh kuantum. Iya, mata kuliah yang gak jelas itu–yang ku kira seru karena cerita dari dosenku cukup menarik, ternyata zonk! Yang dijelaskan apa yang keluar apa. Apa-apaan, mana ada UTS dengan soal isinya huruf dan simbol. Apa yang harus aku hitung?
Padahal aku dan teman-teman seangkatanku sudah belajar bersama semalaman, bahkan hari-hari sebelumnya. Semua soal-soal tahun lalu juga kami tuntaskan. Tapi kenapa sih Tuhan, soal dosen itu diluar prediksi bmkg? Ada yang cuma diganti angka atau kondisinya saja, tapi aku sendiri sudah kelabakan karena gak paham. Emang benar kata ada band, tiada yang salah hanya aku manusia bodoh.
"Besok aman, kan, Komputasi Fisika?" tanya Ajeng padaku. Kami sedang berada di kantin kampus setelah menyelesaikan ujian Elektronika. Jangan ditanya keadaan kami, otak kami hampir meledak.
Aku menggeleng pasrah. "Gak tahu. Gue pasrah aja deh."
Sebenarnya matkul ini gak sesusah kuantum, tapi aku sendiri yang agak gak terlalu paham. Banyak dari teman-temanku yang percaya diri dengan mata kuliah ini, namun berbeda denganku. Aku itu dari dulu lemah kalau soal coding-coding begini.
"Kan kemarin udah dijelasin sama Satria sama Putra."
Satria dan Putra itu menurutku bukan manusia, apalagi Satria. Meski gak sepintar Einstein, tapi aku yakin dia titisannya. Gimana enggak kalau gabut dia sukanya sit in di kelas S2? Bahkan dia tiap ke mana-mana selalu bawa kertas buram, untuk apa... untuk ngerjain soal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Messed Up My Life [TAMAT]
Teen FictionNamanya Nuraga Satya, tapi nama panggilannya dariku ada banyak. Hulk, pipiyot, titisan nyi blorong, dedemit, medusa, atau reog ponorogo. Semuanya karena Nuraga hobi marah-marah dan suka komentari banyak hal. Aku Pramusita Kencana sayangnya harus se...