Bab 01. Gitar

803 295 419
                                    

Assalamualaikum...

Maaf jika ada kesamaan alur, tokoh karna itu murni ketidaksengajaan. Cerita aku ini masih jauh banget dari kata sempurna, jadi kalo ada kesalahan negurnya dengan cara baik-baik ya pren karna hati aku sangat sensitif. 😊

Di saranin baca bab ini sambil dengerin lagu beach bunny yang judulnya cloud 9 biar lebih ngena❗

Happy reading all! 😉🌷

Ini semua bermula dari gadis yang bernama Reyna Laura. Reyna sekarang sedang berjalan menuju toko kue tempatnya bekerja, tidak terlalu jauh dari kosnya. Ia juga suka mengenakan baju berwarna pastel dan headphone ke mana-mana seperti sekarang ini.

Setelah beberapa saat berjalan akhirnya Reyna sudah sampai di toko kue, bel berbunyi saat ia membuka pintu.
Begitu masuk, ada seorang gadis yang memakai celemek dengan motif bunga-bunga yang keluar dari dapur, sambil membawa nampan berisi kue.

"Udah datang Rey?" tanya Gina, sambil menyusun kue-kue itu ke steleng.

"Udah Gin." Ia menaruh tote bagnya, kemudian langsung menyapu toko kue itu, dan mengepelnya.


Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan,Reyna juga sudah selesai dengan kegiatan menyapu dan mengepel lantai.

Ia membalikkan kertas di kaca jendela depan toko kue yang tertulis open, kemudian dia melangkah ke kasir, bersiap untuk menghadapi pelanggan. Iya, dia adalah seorang kasir di toko kue itu.

***

"Gin aku pulang duluan ya!" Reyna sedikit berteriak agar Gina dapat mendengarnya dari dapur.

"Iya Rey! hati-hati jangan sampai dapat jodoh om-om, terus jangan lupa closing!" Ia tertawa dengan gurauannya.

Reyna hanya menggelengkan kepalanya terhadap kelakuan Gina. Lalu ia membalikkan kertas di kaca jendela toko kue yang tertulis close, kemudian keluar sambil memakai headphone di kupingnya, segera pergi meninggalkan toko kue.

Ia menghirup udara segar di sore hari ini, dan menghembuskannya dengan perlahan. Setelah berjalan sekitar sepuluh langkah dari toko kue, ia terpesona melihat seorang pria yang tak jauh di seberang jalan. Pria itu duduk di kursi umum yang tersedia di sana sambil memetik senar gitar yang ada di pangkuannya, membuat Reyna menghentikan langkahnya.

ia langsung melepaskan headphonenya, dan mengalungkannya di leher, mengamatinya dari jauh. Pria itu menggunakan earphone di kupingnya, dengan Baju kaos putih dan celana jeans, membuat Reyna semakin terpesona.

Sejenak, pria itu kembali bernyanyi dengan suaranya yang sedikit serak itu.

"But when he loves me, i feel like I'm floating.
when he calls me pretty, i feel like somebody."

Reyna mendengarkan dengan seksama lagu yang dinyanyikan oleh pria itu, diiringi dengan suara gitar yang ia petik dengan jari-jarinya. Ia yang sangat hobi mendengar lagu itupun teringat dengan sebuah lagu yang pernah didengarnya, mencoba mengingat-ingat. Ah iya! Cloud 9 by Beach bunny. Pasti selera lagunya bagus, batin Reyna.

"Even when we fade eventually, I'm nothing.
You Will always be my favorite form of loving."

Ia terdiam cukup lama melihat pria yang memainkan gitar itu dari sebrang jalan sambil menikmati angin sore, sampai lagu yang dinyanyikan pria itu selesai.

Setelah selesai bernyanyi, pria itu menyandarkan punggungnya di kursi yang ia duduki itu untuk menghilangkan rasa pegalnya, karna lumayan lama menunduk. Dia yang merasa ada yang memperhatikan nya dari sebrang sana, refleks menoleh, dan langsung mendapati Reyna di sana.

Reyna saat itu sedang memakai sepatu pansus hitam, rok putih berdominasi bunga-bunga pink pastel, dan cardigan yang berwarna pink pastel. Kemudian headphone di lehernya dan rambut panjangnya yang dikepang satu.

Tatapan mereka bertemu sejenak, Reyna yang menyadarinya buru-buru mengalihkan pandangannya, kemudian kembali melangkahkan kakinya sambil memakai headphonenya kembali.

Pria itu menatap punggung Reyna sampai hilang di perempatan jalan, sejenak kemudian terukir sebuah senyuman tipis dari wajah pria itu.

***

Di sebuah ruangan terdapat seorang perempuan yang sedang berbaring di kasurnya, tak lupa dengan headphone yang ia pakai dikupingnya. Ini sudah ketiga kalinya ia memutar lagu yang dinyanyikan oleh pria yang ia lihat tadi sore.

Tidak tau kenapa Reyna jadi terbayang wajah pria yang ia lihat bernyanyi tadi sore. Di tambah lagi sempat saling menatap beberapa detik, namun itu dapat membuat Reyna sangat senang sampai senyum-senyum sendiri seperti sekarang ini.

***

Arunika mulai menampakkan dirinya dari timur secara perlahan, pagi yang indah untuk memulai pekerjaan. Seperti Reyna saat ini yang sudah memakai sepatu di depan kosnya. Setelah selesai ia berjalan perlahan meninggalkan kosnya menuju toko kue untuk kembali bekerja.

Namun saat ia sudah berjalan di depan gang kosnya, hujan turun deras tanpa aba-aba, ia bergegas kembali ke kostnya untuk mengambil payung. Beberapa menit kemudian ia sudah kembali berjalan lagi menuju ke toko kue dengan payungnya.

Saat sudah setengah jalan menuju toko kue, Reyna melihat seorang pria berjalan santai di tengah lebatnya hujan. Tidak menggunakan payung atau semacam nya, ia pun mengerutkan keningnya Heran.

"Aneh ya, orang semua pada pake payung biar ngga kena hujan, dia malah sengaja biar kena hujan. padahal masih pagi loh ini, apa ngga kedinginan?" gumam Reyna sambil menggelengkan kepalanya melihat orang yang tidak menggunakan payung itu.

Karna merasa heran, Reyna memincingkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa orang yang tidak menggunakan payung itu.

Deg.

Tidak tahu harus percaya atau tidak, Tapi orang itu adalah pria yang Reyna lihat bermain gitar kemarin sore.

***

Continued...

Gimana menurut kalian lill? Aku ngerasa ini tu boring banget :)

Buat yang nanya arunika itu apa, arunika adalah diksi indah bahasa Indonesia yang artinya matahari pagi.

Yang mau dengerin lagu-lagu yang ada di cerita ini silahkan cari di spotify atau tiktok pasti ada kok, mungkin di aplikasi lain juga ada, di jamin bakalan suka lagunya deh.

Insyaallah update secepatnya, doain ya.. tysm.

23 December 2023
-hujanlail-

TenggelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang