2. Ratu Gila!

262 28 0
                                    

Kematian Ayahku di era ini hanya dapat mengubah pakaianku menjadi pakaian duka saja. Sedang hatiku sama sekali tidak merasakan apa-apa. Aku hanya sekali bertemu dengannya, dan tidak aku rasakan gejolak apa-apa saat kabar kematian itu sampai padaku. Hal yang lebih aku cemaskan sekarang adalah tentang keselamatanku.

Saat ini hanya ada aku dan Tsu Yi dalam kamar Ratu. Aku mulai merenungi kembali, apa saja yang harus aku lakukan untuk bertahan hidup di istana penuh racun ini.

Dengan tidak adanya info mengenai kapan Ratu mati, maupun biografi dari sang ratu yang aku ketahui. Maka aku hanya akan melakukan sebisaku.

Analisis Racun dalam film kolosal yang aku tahu bersumber dari:

1. Makanan

2. Minuman

3. Air mandi

4. Obat

5. Wewangian

6. Ilmu hitam

Semua itu adalah yang aku tahu. Namun mungkin lebih banyak lagi, tapi saat ini aku punya Tsu Yi. Walau aku baru kenal gadis kecil ini, aku sangat percaya dan menjadikannya orang pertama yang aku percayai semenjak datang ke tempat antaberantah ini.

Namun kemalangan tidak juga pergi.

Seminggu kemudian ada rumor yang menyatakan, bahwa Ratu sudah menjadi gila.

Emm ... tapi percayalah, aku tidak peduli. Mungkin dengan itu mereka akan membuangku pada akhirnya. Itu adalah kabar gembira. Jadi segerakan saja.

Kenapa aku dicap gila?

Ini alasannya. Aku tidak memperbolehkan semua pelayan selain gadis muda beranama Tsu Yi yang selalu menemaniku saat ini, untuk masuk ke dalam kamarku. Gadis muda paling pintar dan menurutku dapat aku percaya. Selain itu, para dayang yang lain, mereka harus puas untuk duduk-duduk di depan istana, tanpa dapat menyentuhku.

Apa mereka malah tidak berbahagia karenanya? Tidak mengurusi gadis penyakitan sepertiku lagi?

Seperti yang aku bilang tadi, aku tidak peduli. Saat ini yang terpenting adalah memulihkan kondisi badanku terlebih dahulu.

Aku membatasi makananku hanya dengan memakan buah-buahan yang langsung Tsu Yi petik dari kebun. Bahkan aku meminum air yang disediakan bagi pelayan istana. Semua makanan dari koki kerajaan aku berikan pada Dayang Senior.

Semua obat yang aku punya, tidak aku minum. Dan anehnya, badanku menjadi semakin ringan tiap harinya. Semakin sehat pula. Walau masih ada sisa dari sakit yang aku derita, setidaknya kini aku dapat berdiri dengan kakiku sendiri, bahkan dapat berjalan-jalan ke depan istana pada pagi hari.

Aku tengah menikmati saat santaiku di aula tengah istana. Menikmati semilir angin yang sejuk pada era bebas polusi ini.

Sungguh diluar dugaan. Aku masih hidup. Atau mungkin ini masih episode satu. Akankah aku bertahan hingga akhir episode?

Bukankah tidak mungkin ada dua bulan di langit malam. Seperti hanya ada dua Ratu dalam satu kerajaan. Sedangkan yang aku ketahui, Raja akan menikah dengan Ratu Yi Wen di episode dua.

Setelah aku sudah mati tentunya.

Lalu apa yang harus aku lakukan untuk mencegah kematianku? Bukankah tidak ada yang dapat menyelamatkanku selain Raja.

Pemikiran ini terlalu berat hingga membuatku pusing. Aku memilih masuk kamarku, dan tidur saja.

Bersambung ....

Aku up load besok lagi ... Jadwal tayang setiap hari. Kurang baik apa aku?

Semoga banyak yang baca ... amin ...

Mati di Episode Satu (TAMAT)Where stories live. Discover now