-04 : the unbreakable ice-

383 40 5
                                    

hidup dengan anxiety itu seperti diikuti oleh suatu suara. Yang mengetahui semua ketidakamanan dan kelemahan-mu dan menggunakannya untuk melawan dirimu. Hal itu menunjukkan kalau suara itu adalah suara paling keras pada saat itu, satu-satunya yang dapat kamu dengar.
- anonymous

-•••-

One month later...
Saturday 12.13 PM

Suara seorang wanita yang merupakan seorang pembawa acara tengah bergema di dalam sebuah avenue yang ramai oleh orang. Yang disampaikan tak lain adalah ucapan selamat datang kepada para penonton dan sepatah dua patah kata pembuka acara.

"Baiklah, tanpa mengulur waktu, saya ucapkan, selamat datang di babak final Kejuaraan Ice Skating Nasional !

Ya, sebuah pertandingan yang berhasil membuat seorang Sagara mau keluar dari sarangnya. Dan sekarang, dirinya sudah menempati tempat duduk terdepan yang memberikan pemandangan langsung ke dalam arena es.

Sagara sendiri tidak menghiraukan sang pembawa acara yang masih berkicau, karena dirinya sedang berkutat dengan smartphone yang berada di genggamannya.

Dirinya tengah berbalas pesan dengan Reyhan, salah seorang teman lamanya yang menjadi sebab kedua dirinya mau menghadiri pertandingan ini.

Reyhan adalah satu dari dua atlet yang berhasil lolos ke babak final. Dengan kata lain, dia akan bertanding pada hari ini. Hal itu membuat dirinya ingin Sagara datang ke pertandingan ini, sebagai seorang supporter kawan lama.

Sagara mematikan smartphone-nya ketika Reyhan undur diri dari obrolan terlebih dahulu, juga karena terdengar suara tepuk tangan meriah, pertanda kalau peserta pertama sudah memasuki arena pertandingan.

Meskipun peserta pertama bukan teman lamanya─melainkan seorang atlet wanita, Sagara memilih untuk memperhatikan performance-nya.

Avenue seketika menjadi sunyi ketika Amanda, sang atlet perempuan memulai performance-nya. Semua penonton seperti terhipnotis dengan kesempurnaan penampilan Amanda, yang juga didukung oleh pakaian beserta parasnya yang begitu indah.

Ketika orang-orang yang duduk di sekitar Sagara sesekali berkomentar atau menunjukkan kekaguman, dirinya hanya diam membisu.

Diamnya Sagara bukan karena terlalu fokus memperhatikan, melainkan karena pikirannya sudah tidak ada di badan.

Seharusnya, ini semua masih jadi medan kekuasaan gue.

-•••-

Semua bermula ketika Sagara yang tatkala itu masih berusia sembilan tahun memiliki ketertarikan terhadap ice skating. Dan semua itu terjadi ketika Sagara kecil terinspirasi oleh para ice skater─sebutan bagi atlet ice skating- yang kerap muncul di televisi.

Bagi Sagara waktu itu, ice skating adalah sebuah olahraga yang unik karena memiliki nilai seni yang tinggi, yang tidak terdapat pada olahraga apapun.

Dan baginya juga─sampai sekarang dia masih beranggapan bahwa, gerakan para ice skater itu ibaratkan burung blue-gray tanager, yang merupakan burung terindah di dunia. Perpaduan antara warna putih dan biru pada burung itu terlihat indah begitu makhluk mungil itu terbang bebas di udara.

The Wounded Soul (ft.enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang