Part 1. Pengganggu

72 18 51
                                    

Mohon maaf jika ada kesalahan tanda baca, typo, dsb. Revisi akan dilakukan jika sudah TAMAT. Terima kasih dan selamat membaca 😍

 Terima kasih dan selamat membaca 😍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Aku memang bodoh. Percaya pada apa yang kurasa dan mengabaikan yang terlihat.


Keheningan sangat terasa di setiap koridor setelah bel pulang berbunyi setengah jam yang lalu. Sejauh mata memandang tidak terlihat satu murid pun di sekitar kelas. Beberapa diantaranya masih bisa ditemukan di lapangan, tempat parkir atau kantin. Meski begitu, bekas keberadaan mereka di kelas tetap ada seperti coretan di papan tulis atau bungkus makanan yang berserakan di lantai. Semua itu tidak luput dari pandangan Clarisa Angel. Gadis yang akrab dipanggil Risa itu sedang berjalan menuju gedung yang berseberangan dengan kelasnya berada.

Salah satu murid kelas Xl IPA 2 itu menaiki tangga menuju lantai dua. Rambut hitam sebahunya sedikit lepek oleh keringat sisa mengikuti pelajaran olahraga. Ujung seragam putihnya sudah berada di luar semenjak bel pulang berbunyi. Sementara tas merah muda tersampir di pundak kiri. Sepatu kets abu-abu miliknya tidak berhenti melangkah. Sama sekali tidak terganggu oleh keheningan yang begitu mencekam dari pintu-pintu kelas yang tertutup. Risa sudah terbiasa karena sering  datang ke sana. Hal itu dikarenakan kekasihnya berada di salah satu ruangan tersebut.

Risa lebih mudah ditemukan di lantai anak-anak kelas Xll ketimbang kelasnya sendiri. Seakan sudah menjadi wilayahnya, dia tidak sungkan saat mondar-mandir di sana. Seperti sekarang, ia langsung membuka pintu kelas yang terletak di tengah hingga membuat dua orang di dalamnya tersentak dan menoleh bersamaan.

"Lo udah ngerasa kayak masuk kelas sendiri ya sekarang," sindir Yuri. Gadis berambut panjang, tinggi, dan memiliki bentuk tubuh seksi itu tersenyum sinis.

Yuri yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua kelas memang tidak terlalu akur dengan Risa. Hal itu dikarenakan kedekatannya dengan pacar Risa yakni Adrian Mahendra sekaligus ketua kelas. Ditambah situasi sekarang yang bisa membuat siapa saja salah paham. Mereka berduaan di ruangan tertutup. Adrian duduk di kursi sedangkan Yuri di meja berhadap-hadapan.

Risa benci melihat pemandangan itu. Terlebih ketika ekspresi keduanya tampak biasa-biasa saja seolah itu adalah hal wajar. Ingin sekali saat ini juga dia menarik rambut hitam Yuri yang tergerai.

"Apa salahnya? Sekolah juga udah bubar," balas Risa dingin. Berjalan mendekat tanpa melepaskan tatapannya pada Yuri. "Bukannya lebih aneh kalau masih ada orang di dalam tapi pintu malah ditutup? Apalagi berduaan sama pacar orang." Dia berhenti tepat di depan Yuri.

"Kami lagi diskusi buat rencana menghias kelas, jadi pintu ditutup biar nggak ada yang ganggu." Yuri pun tidak ingin repot dengan selalu bersikap baik pada Risa di depan Adrian. Dia sering membalas ucapan Risa dengan angkuh dan percaya diri.

Main HatiWhere stories live. Discover now