Part 6. Membuat Perhitungan

28 12 30
                                    

Sebaik-baiknya kamu menutupi, semakin sakit aku mengetahuinya.



Yuri berteriak keras saat Risa menarik paksa rambutnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Yuri berteriak keras saat Risa menarik paksa rambutnya. Begitu kuat hingga dia merasa rambut-rambutnya akan terlepas dari kulit kepala. "Lepasin. Dasar cewek gila!"


"Mesti jadi orang gila dulu buat ngadepin cewek gatel kayak lo," ujar Risa tidak merasa gentar sedikitpun. Sekaligus puas karena keinginannya selama ini untuk menjambak rambut Yuri terpenuhi.

"Jadi, lo emang ngajak berantem?" Yuri balas menjambak rambut Risa hingga mereka saling berhadapan dan tarik-menarik.

Murid-murid yang ada di sekitar tempat parkir seketika berkumpul menyaksikan tontonan gratis antara kakak dan adik kelas sedang berkelahi.

"Eh, gimana nih?" tanya Maudy panik pada temannya yang lain.

"Bantuin gue, dong!" Yuri memberi perintah di tengah pergulatannya.

"Eh, i-iya," balas Maudy ragu-ragu. Dia berjalan mendekat ke sisi Risa, tetapi belum sempat melakukan apa-apa, Risa lebih dulu menyahut rambut panjang Maudy dari samping dengan sebelah tangan.

"Argh, sakit!" pekik Maudy sambil memegang kepalanya. Tidak mengira jika akan mendapat serangan tiba-tiba.

"Lo ngapain diem aja? Bantuin!" Yuri melihat Maudy dari ekor matanya.

"Lo nggak liat rambut gue mau dibotakin sama dia?" Maudy kesal karena ikut menjadi korban kebrutalan Risa.

Yuri mencebik. "Ya lo serang dia biar lepasin tangannya."

Risa yang mendengar rencana mereka berdua langsung memperkuat tarikannya hingga dua orang itu mengaduh kesakitan. Sebenarnya dia sendiri juga sakit karena Yuri tidak main-main, tetapi mengingat Yuri berani memakai hadiah yang ia berikan untuk Adrian maka sudah seharusnya Risa memberi pelajaran.

"Oke, gue nyerah. Puas?" Yuri mengangkat kedua tangan sebagai tanda kekalahannya.

"Janji dulu kalo lo bakal lepasin jaket Adrian," ujar Risa masih dengan memegangi rambut Yuri.

"Iya iya, gue lepas. Cepetan, kepala gue udah sakit banget."

Risa langsung membebaskan rambut mereka begitu Yuri menyetujui kesepakatannya. Baik Yuri maupun Maudy seketika memeriksa rambut masing-masing dengan ekspresi sebal.

"Buruan lepas!" desak Risa tidak sabaran.

Yuri segera melepas jaket tersebut lalu memberikannya pada Risa. "Nih, ambil."

Main HatiHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin