Call me Mpiw!
Lizkook
Req by: bas**03_
Requestan semalem ini ya, yg lainnya udah selesai juga cuma nanti di up nya menyusulJanji suci pernikahan, begitu di damba dambakan seluruh makhluk bumi, manusia. Bayangan janji suci yang di ucap sambil menatap satu sama lain dengan tatapan cinta dan kasih, genggaman erat tangan sebagai bentuk keyakinan janji cinta mereka terhadap Tuhan, riuh suka cita para saksi kala janji suci terucapkan, ciuman penanda jika cinta mereka telah direstui oleh tuhan, serta harmonisnya sebuah keluarga yang baru terbangun hanya bisa jadi skenario indah di kepala Lalisa Gracia Deovano, sang nyonya Deovano. Semua bayangan indah terhadap masa depan pernikahan yang didambakannya harus sirna begitu saja, dan menelan kepahitan karena pernikahan yang dijalaninya sekarang tak sesuai dengan harapannya, karena ia menikahi Arjeka Deovano sosok angkuh, dingin tak berperasaan, laki laki pilihan orang tuanya, tentu bisnis yang jadi motif utamanya.
Tapi meski kepahitan yang ia telan, Lalisa dengan hati lapangnya tetap tabah menjalani rumah tangganya yang lebih pantas dibilang ikatan mengerikan yang tak diinginkan, terbukti sudah satu tahun Lalisa mampu menjadi seorang istri bagi si bengis Deovano.
Dan saat ini, Lalisa baru saja menaruh setelan Jas kerja suaminya di atas tempat tidur sang suami, karena ya Lalisa tak tidur di kamar yang sama dengan pria itu, sudah dibilang Arjeka ini angkuh, bengis, dingin tak berperasaan sudah pasti pria ini tak mau menerima kehadiran Lalisa sedikit pun.
Dan di waktu bersamaan, Arjeka yang baru selesai mandi keluar dari sana, sambil menatap Lalisa dengan tatapan datar seperti biasa.
"Mas aku udah siapin jas--" belum selesai Lalisa memberi tahu sang suami, Arjeka dengan teganya melewati sang istri begitu saja, dan melangkah menuju lemari, mengambil stelan jas lain dari dalam lemari, mengabaikan jas pilihan istrinya.
Sedangkan Lalisa, yang melihatnya hanya mampu tersenyum tipis dan menahan sesak karena lagi-lagi usahanya untuk melayani sang suami diabaikan, tak di hargai sedikit pun. Tapi tak apa, ini sudah biasa, Lalisa tak mau memikirkannya lagi, ia memilih untuk pamit keluar dari kamar sang suami.
"Aku ke bawah duluan ya, aku tunggu kamu di ruang makan." Ucap Lalisa seolah hal yang dilakukan sang suami bukanlah apa apa padahal hati kecilnya amat tercubit.
Arjeka justru malah menatap kepergian Lalisa dengan sinis, "Cih, pengganggu." Ujarnya.
Kini, Lalisa berada di ruang makan, menunggu kehadiran sang pemilik rumah yang diyakini masih berada di kamarnya untuk bersiap.
Tapi dugaannya justru di lenyap kan oleh ucapan kepala asisten rumah tangga di kediaman Deovano ini yang baru saja memasuki area ruang makan yang berdampingan dengan dapur.
"Loh nyonya belum makan juga?" Ujarnya.
Lalisa tersenyum, dengan percaya diri ia menjawab, "Belum bi, nunggu mas Jeka dulu, biar sarapan bareng."
Seketika raut wajah Bi Lina -sang kepala art-- berubah keruh, dan menatap iba pada nyonya yang berhati malaikat itu.
"Maaf nyonya, tapi tuan baru aja berangkat dengan Hardi." Ujar Bi Lina pelan.
Rasanya rongga pernafasan Lalisa seolah dicekik, ia sulit bernafas, rasanya sesak, hatinya lagi lagi harus menanggung rasa sakit, ia kembali dihina oleh suaminya sendiri.
Tapi sekali lagi, hati Lalisa ini begitu lapang, ia memilih memaafkannya dalam hati, tak sedikit pun ia menaruh rasa dendam untuk sang suami, karena ia begitu menghormati sang suami meski pun pernikahan mereka sebelumnya terjadi bukan karena cinta, tapi Lalisa tetap menjalankan perannya sebagai seorang istri dengan sangat baik, sampai sampai hatinya ikut ia berikan pada sang suami, Lalisa mencintai suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story By Mpiw
FanfictionShort Story By MPIW! Boleh Request Cerita: -LIZKOOK (PALING UTAMA) -Lisa with idol lain (Boygrup/solois) -Lisa with actor 📌 Short story Jeon Iseul sudah tersedia dalam versi lengkap/long stroy dalam bentuk pdf #2 kooklis By: Mpiw!