Short Story By Mpiw

He's Toxic [LK]

Call me Mpiw!
Req: ilyskook
Ini mungkin gak terlalu sesuai sama yg kamu req, tapi semoga suka yaw

Lalisa Queena Bagaskara. Seperti nama tengahnya yaitu Queena atau yang berarti Ratu, kehidupannya benar benar bak seorang Ratu di negeri dongeng, hidupnya penuh kemewahan, bergelimang harta, cantik rupa, serta cantik tutur kata dan tingkah lakunya, benar-benar menggambarkan seorang ratu di negeri dongeng sehingga tiap langkahnya tak luput dari perhatian jutaan pasang mata, tak luput dari kekaguman serta tak jarang beberapa dari mereka iri dengan kehidupan sempurna Lalisa. Apalagi ketika pangeran di kampus mereka turut melengkapi hidup seorang Lalisa, kehidupannya semakin mendapat decak kagum tanpa henti dari orang orang di sekitarnya.

Bagaimana tidak, Rajeka Dirga Prasetya, sosok pemuda idaman seantero kampus yang nyaris sempurna tanpa celah itu, yang juga disebut sebut sebagai pangeran karena hidupnya tak jauh berbeda dari Lalisa. Terlahir dari keluarga terpandang super kaya sama seperti Lalisa, memiliki image sebagai pria baik hati, disiplin, penuh tanggung jawab, tampan rupawan, serta cerdas, benar benar nyaris sempurna. Apalagi ketika setahun yang lalu mereka dikabarkan menjalin hubungan asmara, sosok Rajeka semakin membuat orang-orang berdecak kagum dan terpana. Karena perilaku Rajeka yang men-treat Lalisa bak ratu, bak permaisurinya benar-benar menambah nilai sempurna bagi Rajeka.

Seperti sekarang ini, Rajeka mengantarkan Lalisa ke depan kelasnya seperti biasa, tak lupa memberikan afeksi manis yang membuat orang-orang di sekitar yang menyaksikannya, merasa gemas, iri dan juga turut bergembira.

Kembali pada Rajeka dan Lalisa, mereka tengah berbincang ringan sebelum berpisah karena mereka dari jurusan yang berbeda.

"Gih masuk, semangat belajarnya ya sayang?  Nanti jam istirahat aku ke sini lagi buat jemput kamu, kita makan bareng di kantin." Dengan manisnya Rajeka mengusap kepala Lalisa ketika ia mengatakan hal tersebut.

Sudut bibir Lalisa tentu tertarik membentuk senyum manis khasnya. Lalisa juga turut menganggukkan kepalanya. "Iya, kamu juga yang semangat belajarnya."

Rajeka mengangguk, ia turut tersenyum. Lalu tangan yang ia pakai untuk mengelus kepala Lalisa ia arahkan untuk mencubit gemas pipi kanan Lalisa. "Aku ke kelas ya, dah sayang..."

Lalisa mengangguk. Lalu tangannya ia lambaikan pada Rajeka yang mulai menjauh darinya tersebut. Setelah itu Lalisa berbalik dan melangkah untuk memasuki kelasnya, di setiap langkahnya tersebut tentu tak luput dari pandangan teman teman kelasnya, dan sorakan dengan nada menggoda untuknya.

Seperti biasa, ketika mendapatkan seluruh atensi itu, yang bisa Lalisa lakukan hanyalah tersenyum dan sambil menunduk malu.

🥀🥀🥀

"Kebiasaan, makannya belepotan gini."

Lalisa mendongak, ketika mendengar ucapan Rajeka serta ketika sudut bibirnya di sentuh oleh Rajeka di saat bersamaan. Keduanya bersitatap, membuat Rajeka langsung menatap lembut kekasihnya itu seraya tersenyum manis. Hal tersebut tak luput dari pandangan seisi kantin yang ramai di jam istirahat ini, membuat suasana kantin makin ramai saja.

"Malah bengong, lanjut makan lagi sayang..." Ucap Rajeka, seraya mengusak kepala Lalisa.

Menyadarkan Lalisa dari keterdiaman dan salah tingkah nya. Setelahnya keduanya pun melanjutkan makan siang mereka.

Selesai makan di kantin, keduanya melangkah bersama meninggalkan kantin dengan tangan yang saling bertaut erat. Menggambarkan betapa harmonisnya dan eratnya hubungan percintaan yang mereka jalin selama ini.

Kemudian mereka tak lagi jadi pusat perhatian begitu keduanya memasuki area Rooftop yang kerap jadi tempat nyaman bagi para mahasiswa untuk mendapat ketenangan berkat suasananya yang nyaman. Bersamaan dengan itu pula, tautan erat pada jemari Lalisa dan Rajeka terlepas dengan sekali tarikan dari Rajeka.