2. Mogok

97 33 4
                                    

Hai, aku kembali
Sebelum baca, athor mau sedikit curhat hhe
Dulu athor kira jadi penulis itu gampang. Apalagi dengan author yang cukup sering ngehalu, dan suka kepikiran bikin cerita cerita. Nyatanya susah banget ya.
Sekarang author udah jarang banget login wattpad, apalagi nulis juga.
Cerita ini juga draf lama, cuma tambah diedit aja. Makanya kalo nanti drafnya habis, author udh ga tau lagi gimna..
Mungkin ceritanya bakal ngegantung kaya cerita sebelumnya.
Doain author biar bisa berimajinasii lagi ya hhe.
Udah deh curhatnya, makasih yang udh mau baca hhe. Langsung aja ke ceritanya yaa hhe..

HAPPY READING💐

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

" HAH KOK BISA?! "

Dara menunduk, ia bimbang untuk memberitahu yang sebenarnya.

" 2 tahun lo sama dia, kenapa sekarang putus? "

" Gue ga bisa lagi lanjutin hubungan itu " tegas Dara.

" Alasannya? " tanya Fandy.

" G-gue.." Dara kembali menunduk.

" Jujur Dar "

" Dia terlalu dewasa dan di luar batas " balas Dara masih dengan posisinya.

" Bukannya hal dewasa itu wajar? " tanyanya, " Lagian lo sama dia juga mau dewasa, harusnya hubungannya juga dewasa " sambungnya.

Dara diam tak membuka suaranya, namun dari pergerakan tangannya yang meremas rok sekolahnya ia tampak seperti orang yang takut sekaligus gelisah.

" Ra, lo kalo punya masalah sama Ihsan, selesai dulu! Bukan langsung minta put.." ucapan Fandy terpotong oleh teriakan keras Dara.

" GUE DI LECEHIN, GUE DI LECEHIN SETIAP WAKTU, FANDYYYYY!! GUE GA KUAT!! GUE GA TAHAN!!! MENTAL GUE TARUHANNYAAAAA!!! BUKAN KARENA DEWASA ITUUUUUUU!!! " Teriak Dara berdiri.

Hal itu sontak membuat Fandy terbelakak, " Maksud lo? " tanyanya tak mengerti.

Dara menutup wajahnya dengan tangannya, " Gue cape Fan " ujarnya.

Kini giliran Fandy yang diam. Ia masih mencerna ucapan Dara.

Detik berikutnya, ia berdiri lalu menarik tubuh Dara kepelukannya, " M-maaf gue ga tau "

Dara diam tak membalas pelukan Fandy, ia hanya terus menangis disana.

Setelah Dara tenang barulah ia menceritakan yang sebenarnya. Tanpa sedikitpun ia tutupi. Sedangkan Fandy, ia masih belum percaya kelakuan teman satu sekolahnya itu.

"Lo yakin Dar?" Tanya Fandy tak yakin.

" Lo ngeraguin gue, Fan? " tanya Dara balik.

" Gue cuma ngerasa ini aneh " ucapnya menunduk.

" Tapi lo bener cuma di gituin? " tanya Fandy menatap Dara yang duduk di depannya.

Dara mengangguk, " Cuma itu, tapi paling parah yang pegang.." ucapnya sambil melirik ke bawah.

Fandy paham, ia pun mengangguk.

My Crush Is My Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang