5. Debaran Rasa

36 13 0
                                    

💐HAPPY READING💐

Pagi pagi buta, Dara terbangun oleh bunyi dering ponselnya. Ia mendengus sebal, dengan mata yang masih terpejam tangannya terulur meraba raba ponselnya yang berada di sampingnya.

" Siapa sih, ini hari minggu lohhh! Ganggu bangettt "

" Haloo? " ucapnya dengan mata yang masih terpejam.

" Pagi sayang " ucap seseorang di balik layar.

Dara membulatkan matanya, mendengar suara yang begitu familiar di telinganya, ia menatap layar ponselnya yang menampilkan panggilan telfon. Tampak nama Ihsandy tertera di panggilan itu.

" Aduhhh, bodooh banget ga liat siapa yang telfon " guman Dara menepuk jidatnya sendiri.

" Halo sayang "

" SAYANG SAYANG MATAMU! " teriak Dara keras.

" Kok galak banget sih sekarang? "

" Banyak bacot, ngapain lo telfon? Ganggu tau ga! "

" Mau ajak mbak pacar pergi "

"  GA! GUE GA MAU! DAN GUE TEGASIN LAGI! KITA UDAH PUTUS!!" tegas Dara bangkit dari tidurnya.

" Tapi aku udah di samping rumah kamu, beb "

Dara terbelakak, ia menyibakan selimutnya asal lalu berjalan menuju jendela kamarnya. Dan benar saja, Fandy tengah duduk di atas motor sambil menatap kearahnya. Detik berikutnya ia melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya.

" Hih jijik " Dara bergidik ngeri, lalu menutup kembali gorden jendelanya yang sempat ia buka tadi.

" Cie yang baru bangun. Mandi gih, kita pergi sekarang " titahnya.

" GUE BILANG GA MAU! YA GA MAU! PERGI DEH LO DARI SINI! "

" Kalo ga mau? "

" Ga peduli gue, intinya GUE-GA-MAU- KELUAR-SAMA-LO!! " tegas Dara dengan nada tinggi.

Setelahnya Dara mematikan panggilan telfon sepihak. Dara kembali mengintip jendela kamarnya dari celah gorden, memastikan mantan pacar ralat orang gila yang pernah menjadi pacarnya itu pergi.

Beberapa menit mengamati, akhirnya Ihsan pergi dari rumahnya. Dara pun bernafas lega. Ia sebenarnya sangat takut, takut jika Ihsan macam macam datang ke rumahnya. Karena Dara sedang sendiri di rumah, Mamah dan Adiknya tengah menginap di rumah neneknya yang rumahnya tak jauh dari sini.

" Bisa gila gue kalo begini " rutuknya.

♥︎♥︎♥︎

" Halo? Sorry Dar baru angkat, tadi lagi mandi " ucap Kemala di balik telfon.

Setelah Ihsan pergi, Dara langsung menelepon Kemala. Mencoba mengeluarkan unek uneknya yang belum sempat ia keluarkan.

" Gapapa, Mal santay aja. Btw Ema kok ga angkat telfon gue dari tadi? "

" Lo lupa hari ini weekend? Ya dia pergi lah sama cowoknya " jawab Kemala.

" Lo engga? " ucap Dara terkikik.

" Ngejek gue lo? "

" Wkwk, bercanda Mallll "

Sungguh dari dulu Dara selalu di buat terheran, mengapa nasib satu sahabatnya itu selalu jelek jika tentang percintaan. Padahal Kemala gadis yang cantik, hidungnya pun mancung, kulitnya putih bahkan sering membuat Dara insecure. Tapi mengapa tidak ada satupun laki laki yang serius mendekatinya? Mereka seolah hanya datang karena penasaran, lalu pergi setelah tau semuanya.

My Crush Is My Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang