CHAPTER 50

22 2 0
                                    

Suasana kelas yang ramai tidak mampu membuat Clara tenang untuk duduk di kursinya, apalagi teman sebangku sekaligus sahabatnya tidak ada disana. Apalagi tidak adanya kabar dari Anagata membuat Clara sukses khawatir setengah mati.

"Helo"

Bella duduk tepat di kursi kosong tempat Anagata. Tak lama ia menyadari bahwa tidak ada tas di kursi itu, Bella pun menatap Clara dengan tatapan bertanya.

Clara yang mengerti arti dari tatapan Bella hanya diam. Tetapi tak lama ia menjawab "Nanat ga masuk dan gua ga terima kabar sama sekali."

"Ga masuk?"

Clara mengangguk.

"Terus beneran ga ada info?."

Lagi, Clara mengangguk.

Bella yang menyadari bahwa Clara tengah khawatir, ia merapatkan tubuhnya dan merangkul Clara sambil berusaha untuk menenangkan.

"Mungkin nanat emang lupa buat kasih kabar." Kata Bella, berusaha untuk berpikir positif.

"Ga mungkin Bella, liat jam sekarang."

Bella menurut, kepalanya ia dongakan untuk melibat jam dinding yang ada di ruangan itu.

"Udah ga bisa buat dibilang lupa." Lanjut Clara lagi.

"Kalau gitu kita cari nanat sekarang."

Clara menatap Bella, "Sekarang?"

"Iya, Lo khawatir kan sama dia?."

Clara mengangguk.

"Ayo." Ajak Bella .

Keduanya serempak bangun dari duduknya lalu mulai melangkah kakinya meninggalkan kelas. Mereka akan menyusuri koridor berharap bertemu Dodo dan Mahesa.

Kedua laki-laki itu pasti bisa diandalkan dalam masalah seperti sekarang.

"Lo yakin Mahesa tau nanat ada dimana?" Tanya Clara kepada Bella yang masih sibuk dengan handphone nya.

"Gua yakin, dan kalau Mahesa gatau nanat dimana kita masih punya Dodo sebagai sumber informasi."

Clara tersenyum tipis lalu menatap Bella sebentar.

"Bel."

"Hm?"

"Makasih ya."

"Ck, Lo tu kaya sama siapa aja."

Keduanya tertawa lalu melanjutkan kembali langkahnya. Koridor yang mereka lewati sekarang cukup sepi, padahal jam istirahat baru saja dimulai.

Walaupun sedari tadi Bella dan Clara tidak sama sekali bertemu dengan batang hidung Mahesa, mereka tetap yakin akan mencari dan meminta bantuan kepada laki-laki itu.

"Gua ga yakin orang itu masuk." Ucap Clara, terdengar sangat pesimis sekali.

"Kita bahkan belum ketemu sama dia, jadi masih ada kesempatan lah."

"Tapi sedari tadi kita ga liat Mahesa Bell."

Bella berpikir sejenak, "Apa mau kita susulin ke kelasnya?" Usul Bella.

"Boleh, ayo."

Mereka berbelok menuju kelas Mahesa yang berbeda koridor dengan posisi keduanya saat ini.
Kedua perempuan itu mempercepat langkahnya, mempersingkat waktu dan mencari cepat informasi.

Setelah sampai, mereka memandangi pintu kelas itu dari luar. Satu pintu yang terbuka, dan satu lagi yang tertutup. Bella dan Clara menjadi Canggung bahkan hanya untuk mengetuk pintu itu.

Jujur saja keduanya tidak pernah berkunjung pada kelas yang berbeda jurusan, terkecuali Dodo.

"Bel, Lo coba ketuk."

My Feeling Still The Same[Revisi]Where stories live. Discover now