5. Perencanaan

7.1K 440 5
                                    

.
.
.
.

"Lah terus yang jomblo kudu bawa siapa anjirr!!??" Sungut seseorang kepada temannya mendengar usulan salah satu temannya yang mengajak mereka untuk pergi ke klub dengan membawa pacar mereka masing-masing.. sekali-kali mereka pengen nakalnya main ke klub.

"Udah lu sewa aja jalang mana kek" sahut yang lain.

"Enak aja, sayang duid gua cuma mau buat bayar jalang.. andai gua seganteng Allen, mau bawa cewek mana aja pasti gampang" katanya.

"Coba lu minta tutor ma Allen, biar lu gak jomblo mulu"

Joy menggetak kepala Rein kesal "lu juga jomblo, coba lo aja yang tutor!"

Rein mengusap kepalanya yang lumayan panas di getak itu..
"Gini gini yang gebet gua banyak ya" Rein.

Joy mendecih "dih.."

Sedangkan Alim menatap malas kedua temannya yang bertolak belakang sifatnya dari dia dan Allendra, lalu pupil nya melirik Allen yang kayak sedang sibuk dengan ponselnya.
Melihat kembali ke dua orang temannya yang masih tetap asik beradu bacott.

Usulan buat main ke klub-klub malam itu sebenarnya usulan Alim,
Sebenarnya Alim hanya bosan dan ingin mencari suasana baru. Tidak tau bahwa kedua temannya akan sedikit keberatan, sedangkan Allen sama sekali tidak menolak atau pun mengiyakan..

"Ada apaan sih di hape lo, sampe fokus banget" Alim mulai membuka suara nya..

Allen seketika menghentikan acara 'mari fokus pada hape' nya itu..

"Hm.. bukan apa" jawab nya malas.

"Terus ntar lu bakal ajak siapa ntar malem??" Ini yang bertanya Rein, karena Rein itu sering penasaran dengan hidup Allen, alias kepoan.

"Kepo mulu lu ma Allen" Joy ikut menimbrungi.

"Serah gua lah" Joy.

Alim yang kesal menggebrak meja.. hingga hampir semua pasang mata yang ada di kafe itu melihat ke arah mereka.

Ya saat ini mereka sedang duduk nongkrong di kafe terdekat yang sudah sering mereka datangi.

"Kalo gak mau diem kalian, bakal gua gunting mulut kalian satu-satu!" Bukan... ini bukan Alim yang berkata sarkas, melainkan Allendra..

Wajah keduanya menjadi pucat pasi mendengar perkataan Allen..
Langsung membungkam mulut mereka masing-masing, wajah Allendra terlihat sangat suram dan seperti nya sedang dalam mood buruk.

Padahal tadi hanya diam dan kalem saja, tapi dalam sekejap moodnya bisa memburuk.

Ada sesuatu kah.

"Lo lagi ada masalah??" Tanya Alim, hanya Alim yang cukup tidak terpengaruh dengan sikap Allen..

Ya karena mereka sama-sama pemuda yang suka mendominasi.

"Ck.. enggak, gua cuma lagi males orang berisik.. dahlah,ntar malam tinggal chat gua kapan jam kumpulnya" kata Allen dan kemudian berlalu meninggalkan ketiga temannya di kafe.

Alim berdiri dari duduknya.. "jangan lupa bawa cewek lo Len!" Teriak Alim mengabaikan tatapan sedikit terganggu dari orang-orang disana.

"Lu sih Joy!" Protes Rein setelah melihat Allendra pergi.

"Lu ya!" Joy tidak mau kalah.

"Elu!" Rein.

"Lu!!" Joy

Karena Alim juga bukan orang yang benar-benar bisa bersabar, dia ikutan melangkah menjauh dari ke dua temannya yang gila itu.

"Eh Rein.. Alim ikutan pergi tu" Joy.

Bullyshit {BL}Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ