07

417 20 0
                                    

"Lastri?" Gabriel terkejut melihat Lastri yang keluar dari ruangan yang tak jauh dari mereka berada.

"Apakah ini adegan antara fl dan ml kita?" ucap Loli disertai kekehan kecil.

"Iya, maaf. Aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan kalian berdua," ucapnya pelan, pandangan kebawah seakan-akan merasa bersalah.

"Oh, tidak masalah. Lagi pula pembicaraan kami telah selesai. Kalau begitu, aku pergi dulu," saut Loli kemudian beranjak pergi.

"Jangan kemana-mana," lengan Loli ditahan oleh Gabriel.

Loli menatap lelah, tak ingin memperpanjang masalah lagi, dia memilih untuk tetap diam dan berdiri diantara Gabriel dan Lastri.

"Dengan siapa kamu kesini?" tanya Gabriel.

Lastri mengangkat kepalanya, tersenyum hangat ketika ditanyakan oleh Gabriel. Loli menatap dan memutar bola matanya malas. Dia mengingat bahwa adegan ini ada di halaman 32. Adegan pertengkaran antara second male, dan male lead memperebutkan female lead nya di sebuah hotel ternama. Dan dirinya yang diacuhkan oleh male lead, kemudian menampar si female lead kita. Adegan yang terlalu klise.

Gue tebak, 1 menit lagi si second male kita akan datang.

"Aku datang dengan Abhirama," jawabnya tersipu malu.

Heol? Apakah semua pameran utama wanita seperti ini?

"Dia meninggalkanmu disini sendirian?" ucap Gabriel marah.

Lastri menggelengkan kepalanya, "tidak! Bukan seperti itu, katanya dia mau ke toilet sebentar. Dan aku diminta untuk menunggu disini."

"Terus, kenapa kamu keluar? Kenapa tidak menunggu didalam?"

"Aku mendengar keributan diluar, jadi aku keluar, aku kira Abhi kembali," jawabnya pelan.

Loli yang menghitung mundur dalam hati dan tidak terlalu menghiraukan percakapan diantara mereka berdua.

"Gabriel, kenapa kamu ada disini?" saut Abhirama yang tak jauh dari mereka.

Gotcha, itu dia pameran pria kedua kita.

Lengan Loli masih ditahan oleh Gabriel. Gadis itu berusaha melepaskan cengkraman, namun hasilnya berbeda. Cengkraman itu malah semakin menguat.

Ughh, gue gak mau terjebak diantara kalian bertiga!

[Catiem!]

[Iya kak?]

[Bantu gue buat keluar dari situasi yang menyebalkan ini]

[Aku ingin sih kak. Tapi, aku tak bisa berbuat banyak. Kakak harus bisa pasrah dan menyelesaikan adegan ini]

Loli memperhatikan mereka bertiga, dua orang yang menatap dengan aura membunuh, satu orang menatap mereka berdua dengan tatapan takut.

Loli yang kesal tak dilepas sedari tadi memilih menendang kaki Gabriel kuat hingga membuat pria itu tertekuk dan terjatuh. Lengannya terbebas dari cengkeraman Gabriel, kemudian memilih pergi meninggalkan keterkejutan di wajah mereka bertiga.

[Kak!!! Apa yang baru saja kamu lakukan?] Teriak Catiem frustasi.

"Apa? Memangnya aku melakukan apa?" tanya Loli sedikit kesal.

[Kenapa kakak menendangnya? Padahal tadi itu kesempatan yang bagus untuk merubah citra Trisya kita yang malang]

"Tidak usah khawatir gitu Cat, itu hanyalah salah satu trik yang gue gunakan. Tenang saja, gue ini adalah manusia yang telah khatam ribuan kali tentang cerita yang seperti ini. Jadi, apa yang akan gue lakuin kedepannya, lo tenang aja. Gue gak akan membahayakan lo ataupun diri gue sendiri," ucap Loli penuh keyakinan.

I'm Not Antagonist Character ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang