Prolog

672 67 11
                                    

































Prolog
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬



































NAMANYA Harlett Arneyva. Sifatnya periang, semua orang mengenalnya karna gadis itu selalu menyapa dan tersenyum pada semua orang yang melewati dirinya. Rambutnya berwarna merah gelap panjang, terlihat indah dan lembut. Kedua matanya besar, bulu matanya panjang dan lentik, netra mata nya berwarna madu lembut, terlihat indah di pandang. Bentuk tubuhnya ideal, tinggi dan ramping pinggang nya, menjadi perbincangan oleh beberapa murid Hogwarts.

Bukan hanya karna itu, tapi karna Harlett selalu membawa kamera di lehernya.

Gadis kamera.

Itu sebutannya.

Setiap Harlett melangkah, kedua tangan nya tak pernah tak memegang kamera itu untuk di dekatkan ke matanya. Semua Harlett rekam, bahkan Harlett foto untuk jadi kenangan. Semua yang menurutnya indah.

Yang menurutnya indah untuk Harlett jadikan koleksi dan abadi di kamera nya.

Iya, benar. Indah. Dan definisi indah menurut Harlett adalah Dia.

Laki-laki berambut hitam berantakan, mata coklat terang yang sangat indah. Tak pernah memakai pakaian sekolah dengan lengkap, hanya kemeja putih yang bahkan kedua kancing atas terbuka, tak lupa celana hitam dengan ikat pinggang.

Laki-laki dari asrama Gryffindor yang menggunakan kacamata bulat.

James Potter.

Siapa yang tak mengenalnya?

Laki-laki yang menjadi seeker andalan di Gryffindor, dan juga kemampuan sihirnya yang hebat.

James Potter itu sempurna.

Teman sepupunya, Sirius black.

Ia dan Sirius adalah sepupu. Adik dari ibu Sirius adalah ibu Harlett yang sudah meninggal ketika Harlett berumur 7 tahun. Dan sekarang gadis berambut merah itu tinggal bersama sang Ayah pecinta muggle, berpisah rumah dengan keluarga Black yang sangat ketat dengan status darah dan benci terhadap muggle.

Itu makannya Harlett bisa menggunakan kamera Muggle nya dengan leluasa.

"Lett! Hapus atau akan ku bakar kamera mu itu!"

"Kau tidak bisa membakar kamera ku, Sirius!"

"Bisa jika Aku ingin!"

"Dan Aku akan menyebarkan foto jelek mu itu jika ingin! Agar semua fans perempuan mu itu pergi meninggalkan mu!"

"Jangannnnn!!!!"

Harlett hampir tertawa besar ketika Sirius berteriak sedih padanya. Pemuda berambut panjang itu sampai berlutut di atas lantai dengan wajah murung. Ia seperti baru putus cinta, sangat frustasi.

Kedua sepupu itu tak pernah akrab jika disatukan. Tapi mereka sangat dekat dan saling sayang. Sirius selalu melindungi Harlett jika ia mulai di ganggu dengan teman asrama gadis itu sendiri, Slytherin. Tak banyak orang yang tak menyukai Harlett karna hanya gadis itu lah yang berstatus darah murni tapi menggunakan barang muggle.

"Ada apa ini?"

Tawa Harlett terhenti saat ia mendengar suara yang sangat familiar di telinga nya. Gadis itu berbalik badan, menemukan James Potter tengah berdiri tepat di belakangnya, tak lupa dengan Remus Lupin di sampingnya.

"Prongss!!" Sirius berteriak. Harlett kembali menatap sepupunya yang kembali berdiri dan berjalan mendekat ke arah James.

"Reputasi ku akan hancur jika Harlett menyebarkan foto jelek kuu!" Ucapnya sambil menunjuk Harlett yang terdiam dengan wajah polosnya.

"Yang mana? Aku mau lihat!" Ucap James pada Harlett.

"Tidak! Kau .., kau pasti akan menghapusnya nanti!" Ucal Harlett cepat sambil menggelengkan kepalanya. Jantung gadis itu tiba-tiba berdetak dengan cepat saat berbicara dengan James.

"Tidak! Aku janji!" Ucap James dengan senyum lebar.

Harlett mengedipkan matanya dengan cepat. Gadis itu berusaha untuk mengontrol debaran jantungnya yang makin menggila setiap James berjalan mendekat.

"Ayolah, aku berjanji tidak akan menghapusnya. Lagi pula Aku juga ingin menyebarkan foto jelek Sirius!"

"Prongs?!" Teriak Sirius merasa terkhianati. Tapi James tidak peduli, Ia tetap berjalan ke arah Harlett yang makin gugup di buatnya.

Karna tak kuat menahan debarat jantung nya, gadis itu langsung berlari pergi dari sana, meninggalkan James yang kaget melihatnya lari, begitu pula dengan Sirus dan Remus.

"Lho? Kenapa dia kabur?" Tanya James.

"Mungkin dia takut pada mu, prongs." Ucap Remus yang membuat James menatap nya malas.

Sedangkan Sirius terdiam. Menatap punggung sang sepupu yang perlahan-lahan menghilangkan di lorong Hogwarts.















𝗙𝗢𝗥 𝗝, 𝐣𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐟𝐥𝐞𝐚𝐦𝐨𝐭 𝐩𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 Where stories live. Discover now