#008

229 45 7
                                    

























Red day

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
🅡🅔🅢🅨🅐











































AKU tak jadi menjenguk Sirius. Aku kan mau menghindari James, jadi aku tidak mau ke hospital wings dan menolak ajakan Evans. Kurasa dia juga tidak jadi ke hospital wings, lagi pula mereka sudah biasa melakukan hal itu, bukan?

Lebih baik aku di asrama mengisi waktu luang ku bersama Regulus di common room Slytherin. Ini lebih bermanfaat karna menambah ilmu pelajaran, walupun sedari tadi aku hanya memperhatikan Regulus yang tengah membaca buku.

"Baca buku mu, Let." Kata Regulus.

Aku mengalihkan pandangan ku pada buku yang sedang ku pegang. "Ini sudah dua kali aku membacanya,"

"Baca lagi sampai tiga kali."

"Gila!" Protes ku dan menutup buku tebal itu lalu meletakkannya di atas meja.

Aku bukan orang yang gemar membaca buku. Buku pelajaran. Aku lebih suka membaca novel, terlebih novel muggel, kisah mereka sangat unik, terlebih kisah cintanya, terkadang aku juga pengen kisah cinta ku semulus seperti di novel, tapi aku sadar, jika aku hidup di dunia nyata.

"Aku mendengar soal berita pelahap maut," Aku memulai pembicaraan, yang menarik Regulus dari bukunya. "Bella yang memberitahu ku,"

"Ku pikir kalian tidak dekat?"

"Ya, seharusnya. Tapi aku dan dia kan masih sepupuan, walaupun terkadang aku juga merasa dia membenciku karna kau tahu kan aku seperti apa, tapi mungkin karna aku tak separah Sirius yang berada di Gryffindor makanya aku tidak di asing kan."

"Beruntung untuk diri mu,"

Aku menghela nafas. "Dia bilang kau akan masuk ke sana?"

Regulus mengangguk sebagai jawaban sambil kembali menatap bukunya.

"Kenapa?"

Ku lihat satu alis Regulus terangkat. "Kenapa? Itu sudah jelas, Lett."

"I know, tapi kan kau masih muda. Terlalu beresiko, lebih baik fokus pada sekolah mu,"

"Tidak ada waktu untuk memikirkan aku masih muda atau tidak, Lett. Kita hanya beda satu tahun. Aku melakukan ini juga demi menaiki nama keluarga ku, nama keluarga kita, apalagi semenjak Sirius pergi dari rumah dan terang-terangan bergaul dengan mereka semua. Sirius dan Kau."

Aku terdiam. Ucapan Regulus memang benar. Nama keluarga Black sudah sangat jelek di mata darah murni lainnya. Terlalu banyak konflik di dalam keluarga itu. Andromeda yang juga melarikan diri, Sirius yang terang-terangan tidak suka dengan peraturan status darah, dan aku yang juga menyukai muggel.

Memang masih sangat beruntung aku tidak terlalu di asing kan seperti Sirius dan Andromeda. Aku juga tidak tahu pasti kenapa, sekarang saja ayah ku sudah kembali ke rumah utama black, itu artinya mereka masih menerima kami, bukan?

Walaupun marga ku bukan lah black, tapi darah black mengalir di tubuh ku. Keluarga Arneyva juga hanya diri ku dan ayah. Maka dari itu kami lebih dominan pada keluarga Black.

Dengan helaan nafas panjang, aku menundukkan kepala. "Maaf." Hanya itu yang bisa ku katakan. Aku tak tahu bagaimana harus memperbaikinya, ku rasa semua ini sudah lebih baik, tergantung bagaimana cara berfikir Regulus saja.

𝗙𝗢𝗥 𝗝, 𝐣𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐟𝐥𝐞𝐚𝐦𝐨𝐭 𝐩𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 Where stories live. Discover now