4. Awal Perkenalan

1.6K 294 133
                                    

Tidak tahu berapa lama mereka tertidur, yang Cass ingat hanyalah ia ikut terlelap sesaat setelah Bassilius tidur di atasnya. Mereka tidur dengan sangat damai, hampir tanpa ada gangguan sedikitpun, membuat mereka terlelap dalam mimpi yang sangat panjang.

Sudah berapa lama? Entahlah, tidak ada jam di dalam ruangan ini. Lagipula, entah mengapa Cass tidak merasakan adanya ancaman dari laki-laki yang tidur bersamanya. Dia memang sudah terbiasa tidur bersama Damon, namun itu kasus yang berbeda. Damon adalah adiknya, tidak peduli seberapa besar ia tumbuh, di mata Cass, dia tetaplah adik manja yang tidak bisa tidur tanpa mendekapnya.

Tunggu— adik?

"... A.. adik?" Cass terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali seraya melihat langit-langit kamar asing untuk kedua kalinya. "Aku... Harus... Pulang."

Dia harus pulang. Adik-adiknya akan mencemaskannya, mereka tidak akan bisa tidur tanpa memeluknya, Cassandra harus pulang. Sudah berapa lama ia tidur? Dimana dia sekarang? Apakah ia masih berada di kastil Alastair? Rasanya ia hanya tidur semalam saja.

Dari luar, kastil ini tampak mati dan suram, tapi siapa sangka, di dalamnya terdapat ruangan semegah ini. Apakah ini definisi dari don't judge a book by its cover?

Daripada itu, yang lebih penting adalah kenyataan bahwa Bassilius masih tertidur lelap seraya mengalungkan tangannya pada perutnya, seperti tidak ingin lepas dari Cass. Rasanya aneh tidur bersama orang asing yang baru ia temui. Beruntung laki-laki ini tampaknya memang tidak ada niatan lain selain hanya tidur.

Memanfaatkan kesempatan, Cass perlahan menyingkirkan tangan yang melilit perutnya. Sangat sulit! Cengkeramannya kuat sekali! Namun sulit bukan berarti mustahil, dengan penuh kesabaran, akhirnya tangan Bassilius lepas dari perutnya. Ia pun turun dari tempat tidur secara perlahan, berjinjit agar tidak menimbulkan suara berderit dari langkah kakinya.

Lantai kualitas terbaik! Tidak berbunyi saat ia menginjaknya! Sangat berbeda dengan lantai kayu di tempatnya! Cass rasanya ingin memiliki lantai seperti ini juga, tapi ia sadar dia terlalu miskin untuk memiliki barang high quality seperti ini.

Sampai di pintu, Cass berusaha mencari lubang kunci dan gagang pintu. Sesekali ia akan menoleh ke belakang untuk memastikan apakah Bassilius masih tertidur disana. Dan ya, laki-laki itu tidur seperti orang mati.

"Ketemu..." bisik Cass lirih setelah ia akhirnya menemukan gagang pintu.

Pintu macam apa ini?! Mengapa gagangnya saja seperti dilapisi dengan emas?!

Berita tentang Marquis Alastair lebih kaya dari kaisar sepertinya memang benar adanya. Kemewahan ini memang bisa menggoda jiwa, tidak baik berlama-lama di ruangan mewah seperti ini. Daripada semakin timbul rasa ingin mencuri di dalam dirinya, Cassandra memilih untuk membuka pintu.

Kriet—

"Haizh, pintunya tampak mahal, tetapi tetap saja berderit saat dibuka. Bintang 4!"

Cass sudah senang ia bisa membuka pintu itu selayaknya pintu normal, namun sayang, sepertinya ia membangunkan seseorang yang sedari tadi hanya berpura-pura terlelap untuk melihat aksi lucu dari kucing yang hendak kabur darinya.

"Sekali kamu keluar dari pintu, aku akan merantaimu."

Menoleh, Cassandra mendapati Bassilius tengah berbaring di tempat tidur seraya satu tangan menyangga kepalanya. Mata merahnya memaku Cassandra dengan penuh keangkuhan dan keseriusan.

"... ರ⁠_⁠ರ?? Oke, bye—"

Brak— pintu ditutup.

Cass berlari sekencang mungkin menyusuri lorong yang bahkan ia tidak tahu dimana pintu keluarnya. "Oke, bye! Si Marquis itu pasti sudah gila. Apa dia pikir aku gadis murahan? Oh tidak tidak, aku tidak akan menjual diriku semudah itu. Heh, apa dia merasa sangat kuat?! Lebih baik kabur saja, dengan begini aku tidak akan tertangkap dan tidak akan dipenggal!"

Embodiment of Fate [TERBIT]✓Where stories live. Discover now