22. Kekaisaran Syura

519 113 4
                                    

Sejarah.

Satu kata yang menggambarkan kisah masa lampau, baik itu dituturkan dalam literatur maupun lisan.

Sejarah kekaisaran Syura tidak seindah apa yang dipelajari oleh mereka yang mengenyam bangku pendidikan seperti akademi kekaisaran. Sejarah yang asli disimpan begitu apik dan tersembunyi, jauh dari jangkauan tangan mereka yang mencoba menggali kebenaran.

Buku literatur banyak disuap kebenarannya, diisi kebohongan yang telah dipercaya bahkan sejak kaisar kedua memimpin kerajaan ini.

Tidak ada satupun buku sejarah di Syura yang mengandung kebenaran bahwa kaisar pendiri dari kekaisaran yang mendominasi tiga benua ini adalah marga Alastair.

Hanya perpustakaan terdalam kastil Alastair yang menyimpan rahasia di balik kebohongan publik yang coba kaisar jejalkan sejak turun menurun.

Mereka semua maniak penggila kekuasaan.

Kebenaran bahwa yang berhak atas tahta Syura adalah Alastair bukan Ericio telah terpendam jauh ke dasar laut. Kecuali dari tiga keluarga besar, Frost, Ericio, dan Alastair, rakyat Syura sama sekali tidak tahu menahu siapa kaisar pertama mereka.

Peninggalan dari kaisar pertama tidak pernah ditemukan. Patung dan literatur yang mengandung namanya sudah dihancurkan, takut jika rakyat mengetahui kebenarannya.

Ini memang strategi Ericio dan Frost. Frost merasa bahwa Alastair harus berbagi kutukan yang sama dengannya. Akibat kutukan permaisuri, ia dan keturunannya selamanya tidak akan pernah menjadi kaisar. Dan Ericio, dia tidak mau kehilangan tahta. Dia ingin menjadi kaisar selamanya.

Itu sebabnya Ericio menjejali keturunannya dengan cerita-cerita palsu yang ia buat agar mereka semua percaya bahwa tahta Syura memang milik marga de Ericio Syura.

Ya, hanya milik mereka.

Pesta di kastil Alastair berjalan lancar meski sang penyelenggara pesta tidak berada di sana, dia pergi entah kemana tidak ada yang tahu.

Para tamu merasa dihina dengan tindakan Bassilius, tetapi apa yang bisa mereka lakukan? Marah? Menuntut? Itu semua tidak akan berguna di hadapan kekuasan mutlak dari Marquis satu ini.

Semua tamu pulang ke wilayah mereka sendiri-sendiri tanpa mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Bassilius. Padahal mereka semua sudah mempersiapkan percakapan macam apa yang akan mereka lakukan saat mendapat kesempatan langka berbicara langsung dengan sang Marquis.

Selain Duke Frost, menyandang nama depan Shaw semua kembali ke kediamannya. Dia pergi langsung bersama utusan kaisar kembali ke istana kaisar untuk bertemu sang penguasa Syura, Eryx.

Sampai di istana, Shaw menghadap kaisar yang kini tengah duduk di ruang kerjanya seraya memijat pangkal hidungnya kesal. Shaw tidak membungkukkan badannya sama sekali, padahal semua orang harus tunduk dan memberi salam pada kaisar.

Eryx tampaknya tidak mengindahkan ketidaksopanan Shaw.
"Kabar apa yang kau bawa, Duke Frost?"

"Sesuai apa yang kita khawatirkan, Yang Mulia," jawab Shaw dengan nada santai seraya menyulut cerutu di bibirnya. "Marquis muda itu, telah terbebas dari kutukan."

Usia Eryx tidak lagi muda. Dia lima tahun lebih muda dari Leonard.
Mendengar kabar itu, kepalanya semakin sakit. Mata merahnya tajam menatap hamparan luas taman bunga dari balik jendela.

"Viscount Roderum tidak ditemukan keberadaannya, dia seakan hilang ditelan bumi. Dari penyelidikan terakhir, dia menyamar sebagai seorang pemilik bar di March."

"Ini salah Viscount itu sendiri karena enggan bekerjasama dengan kita," jawab Shaw enteng.

Eryx agak meninggikan suaranya. "Seandainya bukan karena perang dingin kalian, Rode satu itu pasti sudah bergabung dalam rencana kita."

Embodiment of Fate [TERBIT]✓Onde histórias criam vida. Descubra agora