15

150 20 0
                                    

Renjun duduk di kursi, di dekat tempat tidur itu dan termenung. Di atas ranjang di depannya, tubuh Jeffrey masih terbaring tak sadarkan diri. Alat-alat pemonitor kehidupan masih tersambung di badannya, memonitor detak jantung dan pernapasannya.

Renjun mengamati lelaki itu dan mengeryit. Tabrakan itu cukup keras menghantam Jeffrey sehingga menimbulkan cedera serius di kepalanya dan jahitan melintang di dahinya.

Luka itu mungkin disebabkan karena Jeffrey terbanting dan dahinya membentur aspal. Luka di kepala adalah luka yang paling ringan, masih banyak luka-luka lain di sekujur tubuhnya, di organ dalamnya.

Renjun mengernyit. Dokter bilang lelaki ini akan sembuh, meskipun membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Kalau nanti lelaki di depannya ini bangun... siapakah yang akan muncul? Jaehyun... atau Jeffrey? Siapakah yang sebenarnya paling dia inginkan? Jaehyun yang baik dan penuh kasih sayang kepadanya... atau Jeffrey yang mempertaruhkan nyawanya untuk
menyelamatkan Renjun?

Pikiran Renjun menjadi kalut. Dia bingung.... bahkan dia tidak bisa membaca perasaannya sendiri. Pikirannya penuh dengan berbagai
pertanyaan. Dia memang membenci Jeffrey. Sangat. Jeffrey telah merenggut seluruh keluarganya. Membuatnya sebatang kara di dunia ini hanya karena obsesi gilanya untuk memiliki Renjun.

Tetapi pada saat yang sama, bayangan akan Jeffrey yang bersimbah darah di aspal, terluka karena menyelamatkannya, lalu menanyakan keadaan bayinya menyentuh hatinya yang paling dalam. Bagaimanapun juga, Jeffrey telah dua kali menyelamatkan Renjun, dia telah menyelamatkan Renjun dari percobaan permerkosaan mengerikan
yang dilakukan oleh Jeno, lelaki itu dulu juga merawat luka-lukanya.

Jeffrey bilang dia sudah menguasai tubuh ini sejak sebelum mereka menikah. Tetapi dia memutuskan berpura-pura sebagai Jaehyun dan berlaku baik padanya, bercinta dengannya setiap malam dengan lembut, tidak pernah menyakitinya dan menjaganya.

Kenapa Jeffrey repot-repot berbuat seperti itu? Dia masih ingat akan kata-kata Jeffrey yang diucapkannya dengan ekspresi sedih malam itu.... Tidak pernah ada yang menginginkannya Mungkin selama ini Jeffrey hanya ingin seseorang menginginkannya dengan sepenuh hati. Lelaki itu selama ini selalu sendirian, hidup dalam bayang-
bayang Jung Jaehyun, kesepian jauh di dalam sana, dan ketika dia muncul yang didapatinya hanyalah penolakan dan ketakutan.

Tiba-tiba Renjun merasakan simpati yang dalam kepada Jeffrey. Digenggamnya tangan lelaki itu, dia berbisik lembut.

"Aku tahu kalian mendengar di dalam sana. Bangunlah... aku menginginkan kalian berdua."

Air matanya menetes, dia mengelus perutnya, tempat buah hatinya dengan lelaki yang sekarang terbaring tak sadarkan diri ini bersemayam.

Anak ini adalah buah cintanya dengan Jaehyun, begitu juga dengan Jeffrey. Anak ini adalah anak mereka berdua. Renjun tidak bisa mengakui yang satu dan menolak yang lain. Seperti kata Jaehyun dulu, Jaehyun dan Jeffrey adalah satu kesatuan. Kalau Renjun mau mencintai Jaehyun, dia harus bisa mencintai dan menerima Jeffrey sebagai sisi
gelapnya.

Renjun bisa. Dia bisa mencintai mereka berdua. Meskipun ingatan tentang kekejaman Jeffrey membuatnya takut, tetapi lelaki itu tidak pernah sekalipun menyakitinya dengan sengaja. Dan mungkin tanpa sadar, karena mencintai Jaehyun, Renjun mencintai Jeffrey juga.

Renjun lama duduk di kursi itu, menatap tubuh lelaki yang terbaring masih tak sadarkan diri di ranjang di depannya. Lelaki itu adalah ayah anaknya. Siapakah yang benar-benar dia inginkan?



🦊




Taeil melangkah mendekati Renjun yang masih duduk di kursi di tepi ranjang.

Hari ini sudah hari ketiga sejak Jaehyun ataupun Jeffrey tidak sadarkan diri. Dan Renjun masih menunggu dengan cemas. Taeil berdiri di dekat Renjun dan menatap berganti-ganti.

From The Darkest SideWhere stories live. Discover now