AI-22. Mengungkapkan Rasa

95 9 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan cinta. Namun yang paling indah dan terjamin kesuciannya, tiada lain dengan cara mengirimkannya doa."

~Assalamu'alaikum, Islam~

-Happy reading!-

☪️☪️☪️

Pukul tiga pagi. Tepatnya di sepertiga malam terakhir saat Allah turun ke langit dunia untuk menemui hamba-hamba-Nya yang berdoa serta meminta ampun kepada-Nya tidak akan ditolak melainkan do'a itu akan dikabulkan, Alwan terjaga. Suara gemericik air terdengar dari toilet menandakan bahwa lelaki itu tengah berwudhu. Tak sedikitpun menggubris rasa dingin yang menelisik kulit.

Lalu setelahnya, ia menggelar sajadah untuk melaksanakan shalat sunah tahajud empat rakaat di sudut kamar. Menghadapkan diri pada sang pencipta dengan khusyuk. Mengadukan setiap keresahannya dalam sujud. Serta memintakan segala bentuk kebaikan dunia dan akhirat untuk seluruh hamba Allah di manapun mereka berada.

Salah satunya untuk seorang perempuan yang menjadi alasan dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak semalam.

Segala hal tentang Zainab mengusik pikirnya. Setiap kali memejamkan mata, tangis serta raut kehampaan dalam diri perempuan itu selalu terbayang. Memercikan kesakitan di jiwa lelaki yang menginginkan kebahagiaan untuknya.

Ia selalu bertanya-tanya. Bagaimana kiranya kondisi Zainab sekarang? Apa ia masih merasa sendiri? Atau justru masih ditemani tangis?

Apa malam panjangnya bisa dilalui tanpa rasa takut dan getir?

Alwan sungguh merasa cemas memikirkan hal tersebut.

Usai berusaha menenangkan diri dengan melakukan qiyamul lail, lelaki yang wajah teduhnya tersorot lampu kamar duduk sejenak untuk bermunajat. Tangannya menengadah penuh kerendahan pada Rabb-Nya. Mulutnya berbisik lirih.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Rabb yang Maha mengetahui. Termasuk Maha mengetahui bahwa di salah satu bagian dari bumi-Mu, ada seorang perempuan yang tengah Engkau cintai terbukti dengan dikirimkannya sebuah ujian padanya. Berharap dengan ujian itu, bisa memberitahunya bahwa tidak ada satupun yang bisa dijadikan sandaran oleh-nya selain Engkau yang masih pengasih." 

"Namun hamba mohon, ringankanlah kadar ujian itu, Ya Rabb. Angkatlah kesedihan Zainab. Sabarkan hatinya atas setiap ujian yang menimpa. Semoga dengan ujian ini Engkau angkat derajatnya. Dia perempuan yang baik. Maka hamba mohon perbaiki pula takdirnya. Jangan biarkan air mata kesedihan terus mengalir dari kelopak matanya. Izinkan dia bahagia. Sebelum kebahagiaan abadi di akhirat nanti, izinkan kebahagiaan di dunia sebagai tanda rahmat dari-Mu untuknya segera hadir."

"Dan izinkanlah hamba menjadi wasilah kebahagiaan itu datang. Permudahkanlah apa yang hendak hamba niatkan. Hamba sungguh memohon rida-Mu. Jika dengan bersama hamba dapat memberikan kebaikan untuknya, maka persatukanlah kami. Namun jika tidak, lapangkanlah hati hamba untuk menerima ketetapan yang sudah Engkau gariskan dan tidak Engkau kehendaki untuk diubah."

"Hamba yakin bahwa apa yang sudah Engkau atur adalah yang terbaik. Terlepas itu sesuai dengan apa yang hamba-Mu inginkan atau tidak, Engkau yang Maha Alim tentunya sudah menyiapkan kehidupan terbaik untuk setiap jiwa yang hanya menggantungkan harap-nya pada-Mu."

☪️☪️☪️

Waktu menunjukkan pukul 8.15. Mumpung sedang weekend, Hilmi mengajak Yumna dan Ameer untuk pergi jalan-jalan ke Alun-Alun Bandung. Menikmati waktu senggang dengan melakukan quality time bersama keluarga yang sebentar lagi mungkin tidak akan sehangat dulu.

Assalamu'alaikum, IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang