- 4 - Villa Faris

118 108 22
                                    

Dengan tiba-tiba Alaya bangun dari mimpi buruknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan tiba-tiba Alaya bangun dari mimpi buruknya. Terbangun di tempat yang asing baginya, ia segera bangkit dari posisi tidurnya. Menoleh kesana-kemari mendeteksi tempat keberadaannya.

Hingga tiba-tiba seseorang melenguh pelan membuat Alaya terkejut.

“Siapa?!” tanya Alaya dengan suara kerasnya. Tak mendapat jawaban, ia langsung turun dari ranjangnya, dan berjalan menuju ke sofa yang berada di ujung.

Alaya mengintip wajah siapa orang yang tertidur di atas sofa itu perlahan. Deru napas gadis itu menyapu bulu tangan seseorang itu. Setelah mengamati wajah orang itu, Alaya langsung melompat mundur.

Seseorang itu terbangun karena hentakan kaki gadis itu terdengar olehnya. Dengan santainya ia mengucek matanya yang masih berat tuk dibuka. “Sudah bangun?” Ia menguap kecil.

“Kenapa kau ....”

•••

Siang ini Alaya membuat keputusan untuk berdiam diri di kamar. Kamar pria yang pernah ia temui sebelumnya. Walaupun mengetahui namanya, Alaya tetap menganggap pria itu sebagai orang asing.

Terdengar ketukan pintu berkali-kali yang mengganggunya. “Hei! Buka pintunya! Saya ingin mengambil pakaian kerja saya!” Ia mengetuk pintu berkali-kali lagi.

Alaya tetap diam, ia seolah tak mendengar ketukan itu. Gadis itu tetap memandang ke arah jendela yang terbuka. Angin menyapu rambutnya yang terikat rapih. Ia melamun memikirkan bagaimana caranya keluar dari rumah sebesar ini. Tetapi disisi lain, dirinya ingin tetap di sini.

Jangan berani-berani keluar jika tidak mau terluka.” Pria tersenyum menatap Alaya.

“Apa?!”

Obrolan itu terngiang-ngiang di kepala Alaya. Ia ingin menentang ucapan pria itu, tetapi dirinya tak seberani itu. Tangannya sudah bergemetar terlebih dahulu sebelum ia menentangnya. Bahkan sorot mata pria itu berhasil mengintimidasinya.

Ketukan pintu semakin keras, pintu itu sepertinya tak lama lagi akan didobrak oleh pria itu. Alaya menghembuskan napasnya lelah. Ia pun bangkit dan menuju ke pintu. Dengan berhati-hati, ia membuka pintu.

Di balik pintu ia melihat pria pemilik rumah itu sedang mengusap rambutnya menggunakan handuk. Setelah Alaya perhatikan, pria di depannya saat ini hanya menggunakan handuk untuk menutupi tubuh bawahnya.

Dengan segera Alaya menutup matanya tanpa berteriak. Ia mundur perlahan dan pergerakannya disadari oleh pria itu. Pria itu tentu langsung menghampiri Alaya. Semakin Alaya mundur, ia juga semakin maju.

Gadis itu semakin mundur ketika hentakan kaki pria di depannya terdengar. Saat ia hampir mengenai meja, pria itu dengan segera menarik Alaya ke pelukannya. Gadis itu tentu terkejut saat kulitnya bersentuhan dengan kulit dada pria asing itu.

THE AL [ TERBIT ] ✓Where stories live. Discover now