52. Menyusun Rencana

2 1 0
                                    

  Asya keluar kelas dan melihat kalau Yuli duduk di bangku panjang yang terletak di depan kelas, sendirian. Gadis itu menoleh ke belakang melihat semua teman-teman masih membahas mengenai "Pengagum Rahasia Misterius" serta menyusun rencana. Asya penasaran, bagaimana suara hati gadis yang Yuli dengar kemarin saat membeli batagor dekat Perpustakaan Kota.

Mengambil nafas dalam-dalam berusaha tenang dan dengan hati-hati Asya duduk di sampingnya membuat gadis bersurai rambut lurus yang cantik itu menoleh ke Asya.

"Eh Asya." kata Yuli tersenyum menggeser tempat duduk agar Asya bisa duduk nyaman di sampingnya.

  Asya mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada Yuli. Lalu Asya mulai mengawali percakapan mengenai suara hati yang ia bicarakan tadi saat di kelas.

"Yuli, aku tadi mendengar kau berbicara tentang suara hati yang kau dengar kemarin. Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Asya sangat penasaran.

  Yuli menatap Asya dengan pandangan serius. "Oh, soal kemarin saat aku sedang makan batagor dekat perpustakaan. Hmm, aku mendengar sesuatu yang aneh. Aku mendengar suara gadis yang ingin memberikan hadiah untuk kekasihnya. Terdengar gadis itu obsesi dengan crush-nya." katanya terdiam sejenak menatap lurus ke depan melihat koridor sekolah yang sepi.

"Entah mengapa, aku merasa bahwa gadis itu seperti pengagum rahasia misterius ini. Mungkin itu hanyalah perasaanku saja. Aku tak mau seuzon dengan orang lain." katanya lembut menunjukkan senyuman manis membuat Asya mengangguk mengerti.

"Ah, aku tahu itu. Karena sebagian orang kalau jatuh hati pada seseorang memang dengan cara berbeda-beda dan ada yang terlalu berlebihan membuat rasa tidak nyaman." kata Asya bijak dibalas anggukkan mantap.

Yuli mengangkat bahu. "Ya, you know! Orang menunjukkan rasa kasih sayang terhadap orang lain berbeda-beda."

Asya mengangguk, mencoba memahami situasinya. "Dan kira-kira apa yang kau dengar dalam pikiran orang itu? Mengapa kau bisa mengklaim kalau gadis itu terobsesi dengan crush-nya. Aku penasaran banget." ucapnya terkekeh kecil.

  Yuli menghela nafas. "Yang membuat semuanya semakin rumit adalah isi pemikiran itu. Ia sangat antusias ingin membeli sesuatu terus menerus untuk sang crush. Apapun itu, ia akan melakukannya. Dan ada kata bahwa ia suka melakukan tindakan itu dengan sembunyi-sembunyi." kata Yuli membuat Asya terdiam sejenak dan mulai tertarik.

"Mau ku klam sebagai Pengagum Rahasia Misterius yang selama ini kita bicarakan tapi aku ragu. Apakah orang itu atau tidak?" kata Yuli menggaruk kepala yang tidak gatal. Baginya ini sangatlah rumit dan tidak jago dalam perihal teka-teki cinta.

"Bukannya kasus ini mudah atau tidak sih? Asya?" ucap Yuli melemparkan pertanyaan ke Asya.

"Hmm, tergantung sih, Yul. Aku perlahan-lahan tertarik dan ingin sekali memecahkannya. Masa hanya Aksara, Haku dan Jesse aja yang bertindak! Aku juga mau bertindak." keluh Asya dan berpikir mencari cara untuk mengumpulkan informasi, itung-itung membantu-pikirnya.

Yuli menggigit bibirnya dalam kebingungan. "Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya, Asya. Aku ingin tahu apakah ini hanya perasaanku yang memainkan trik padaku atau ada sesuatu yang lebih dalam."

"Kita semua juga ingin tahu." jawabnya singkat.

  Mereka berdua terdiam sejenak dan hanyut dalam pikiran masing-masing mencari ide lebih baik untuk menemukan, siapa dibalik kalimat "Pengagum Rahasia Misterius"? Jika mereka berhasil menemukannya. Mereka akan kasih pertanyaan pada pengagum rahasia tersebut yang membuat salah satu temannya cemburu. Cemburu buta. Walau pengagum rahasia tak sepenuhnya salah karena ini hanya melibatkan rasa yang datang darimana membuat si pemilik rasa, mabuk dan buta memandangnya.

Penggila Cinta {On Going}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora