DI

5.5K 196 7
                                    

CW//🔞

Sudah seminggu, sejak kejadian di bar malam itu. Jemian belum menemui pria kecil itu, ia terlalu sibuk dengn urusan bisnisnya, sampai-sampai tek sempat bersenang-senang.

Tapi, walaupun dia sibuk dengan bisnisnya, otak nya terus saja berputar di malam itu. Dimana tangan kecil itu meremas milik nya, dengan wajah yang angkuh dan senyum manis di bibir pink nya, dengan bisikan untuk dirinya membeli tubuh sang pria kecil itu.

"Permisi pak. "

"Ya? "

"Ini ada berkas yang harus di tanda tangani oleh bapa. "

Sekretaris wanita jemian, menyerahkan berkas itu ke meja jemian. Selagi ia menunggu jemian selesai dengan berkas nya, matanya ia jatuh kan pada kejantanan milik jemian.

Ini bukan pertama kalinya, sekretaris itu curi-curi pandang pada bos nya itu. Ia selalu memanfaatkan waktu dan matanya, untuk melihat tubuh kekar milik bos nya, begitupun dengan kejantanan milik jemian.

"Kosong kan jadwal saya, sampai jam pulang. Saya ada urusn di luar. " Jemin memberikan berkas yang sudah di tanda tangainya pada sekretaris nya.

"Ouh baik pak, saya pamit undur diri. "

"Ouh iya key. " Jemian.

"Iya pak?, kenapa? "

"Berhenti menatap tubuh saya dan milik saya, tubuh mu tidak masuk kedalam kriteria tubuh yang akan saya tiduri. "

"Eh.. "

"Silahkan keluar. " Usir jemian.

Key si sekretaris jemian, meninggalkan ruangan jaemin dengan sedikit dongkol atas kata-kata jemian barusan.

Jemian membereskan berkas-berkas di atas mejanya, ia akan mengurus keperluan di luar bersama Hendry orang kepercayaan.

"Mari tuan, mobil nya sudah siap. "

Mereka berjalan ke arah luar perusahaan, di sana sudah ada mobil yang akan di pakai oleh jemian dan Hendry.

"Kau sudah menyiapkan nya hen? "

"Sudah, kita hanya tinggal menjemputnya di bar tempat biasa. "

Di tempat lain, lebih tepat nya di bar elit dua orang sedang beradu argumen, perihal jual beli tanpa sepengetahuan.

"Ayolah jinan, dia sudah membeli mu. "

"Kau menjual ku pada siapa madam?, apa kau gila menjual ku tanpa sepengetahuan ku. "

"Kamu kan tau, kalo sudah bertemu dengan nya. "

"Bilang saja sekarang, tidak usah di nanti-nanti. "

"Dia ingin, dia yang memberitahu mu sendiri. "

"Oh ayolah madam, kau di beri berapa uang oleh nya, sampai kau begitu ngotot padaku. "

"100 miliar, apa kau percaya? "

"Gila, itu gila miliarder mana yang memberi mu uang sebanyak itu, demi meniduri jinan? " Kaget chana.

Damm It🔞Where stories live. Discover now