DI

2.6K 151 20
                                    

Pagi ini jinan sedang bersantai di taman belakang, ia di temani dengan kucing peliharaan milik jemian.

"Ihh kamu kok lucu banget ciiii, aku gemes deh pengen aku makan tau. "

Jinan mengunyel-unyel muka si kucing, karena ia gemas, tapi  pelan-pelan kok ia juga tak mau membuat sang kucing tersakiti.

Saat sedang fokus dengan si kucing, ia mendengar sedikit kebisingan di dalam rumah, seperti ada yang memanggil-manggil seseorang.

Ia berjalan masuk dengan kucing di gendongan nya, suara perbincangan antara 2 orang terdengar di ruang tengah rumah besar itu.

"Non ngapain di sini? "

"Aku nyari ka jemian, ka jemian belum pulang ke rumah orang tuanya bi. "

"Emng non sudah dapat ijin dari tuan, untuk datang ke sini? "

"Harus ya bi?, kan aku calon istri nya. "

Jinan yang mendengar perkataan itu, langsung terdiam di tempat nya, tak melanjutkan langkah nya untuk mendekati wanita yang begitu manis di hadapan kepala maid.

Bahkan kucing yang dalam gendongan nya saja, sudah lepas entah kemana.

"Kapan sampai? " Tanya jemian dari arah pintu masuk, sambil berjalan ke arah wanita manis itu.

"Ka."

Mereka berpelukan, bahkan jemian mencium kening sang wanita, dan semua itu di lakukan di depan mata kepala jinan sendiri yang sekarang masih berdiri kaku, tanpa ada yang sadar ada dirinya.

"Aku baru sampai. "

"Ayo."

Saat mulai berjalan masuk, mereka baru melihat jinan yang berdiri dekat pintu penghubung antara ruang tengah dan taman.

Jinan dan jemian sempat bertukar pandangan sampai akhirnya jemian yang memutuskan pandang itu, lalu melanjutkan jalan nya bersama wanita itu.

"Den jinan sini, ngapain di situ. " Panggil kepala maid.

Jinan berjalan ke arah kepala maid, ia di sambut dengan usapan lembut pada kening nya.

"Di luar panas banget emang nya den? Ampe aden keringetan gini. "

"Bi."

"Hmm? "

"Tadi itu... Siapa? "

"Ouh itu calon istri nya tuan jemian. "

"Calon istri? "

"Hmm."

"Maksudnya apa ini? " Batin jinan.

"Aku mau ke kamar dulu ya bi. "

"Loh tadi kata nya mau ikut buat makan siang. "

"Hehehe aku mau istirahat bentar, tadi habis lari-larian sama anabul. "

"Ouh yaudah, kalo gitu gak papa saya aja yang buat makan siang sendiri. "

"Loh aku bantu aja bi. "

"Gak usah gak papa, gih sana ke kamar. "

"Yaudah aku tinggal ya bi. "

"Iya."

Ia meninggalkan kepala maid di dapur.

"Entah kejadian apa selanjutnya, setelah den jinan tau ternyata tuan jemian memiliki calon istri. "

Jam makan siang sudah tiba, masakan juga sudah tertata rapih di atas meja makan. Tinggal menunggu tuan  rumah berkumpul, dan memakan bersama.

Damm It🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang