Jangan lupa komen!!
.
.
.


5 tahun berlalu
Didalam sebuah mimpi indah seorang pemuda manis nampaklah sosok pria dewasa yang memiliki wajah rupawan dengan menggunakan sebuah jas Hitam memperlihatkan senyuman menawan tengah mengulurkan tangan kekarnya kehadapannya. Dengan ragu pemuda manis itu menerima uluran tangan didepannya, kebahagiaan tiada tara di rasakan oleh pemuda manis itu saat dirinya di tuntun menuju Altar pernikahan.
"Rajaku" lirih pemuda manis itu.
"Bunny, kau adalah istriku yang paling ku cintai. Didunia ini baik di alam yang berbeda aku adalah milikmu seorang" ujar pria dewasa itu mencium tangan putih pemuda manis di hadapannya.

Saat pria dewasa itu hendak menyatukan bibir mereka berdua, terdengar suara berisik yang memekikkan telinga pemuda manis itu. Hal itu membuat ciuman tersebut terhenti padahal sedikit lagi hampir bersentuhan.
Pemuda manis itu langsung menutup telinganya karna tidak tahan dengan suara bising itu. Bersamaan dengan mata indah itu terbuka alarm berbunyi nyaring mengganggu mimpi indahnya.

Kringgg kringggg kringggg

Brak

Dengan sekali tendangan pemuda manis tersebut menjauhkan alarm yang sudah merusak mimpi indahnya, dan seketika alarm itu hancur berkeping keping karna terbentur lantai.
"Sialan!! Dasar alarm tidak berguna. Kau mengancurkan mimpi indahku bersama Rajaku Arghhhhhhhhhh" seru zhan kembali melempar alarm yang sudah hancur itu kedinding.

Setelah puas melampiaskan amarahnya pemuda manis itu berdiri di depan cermin besar, berpose bak model.
"Aku yakin sekarang, saat pembagian jatah kecantikan dan ketampanan aku terlalu rakus sampai wajahku semenawan ini! Hahahah" gumam pemuda manis tersebut tidak lain adalah xiao zhan.

Terlalu asik memuji dan menggaggumi parasnya hingga tidak menyadari sudah jam berapa, ketika matanya menatap kearah jam yang bertenger pada dinding kamarnya mata pemuda manis itu melotot.
"APAAA! SUDAH JAM 8?? MATI AKUU" pekik pemuda manis itu berlari menuju kamar mandi karna sudah terlambat untuk pergi ke kampus.

Dengan mengucapkan beribu nama binatang pemuda manis tersebut menuruni tangga rumahnya yang sangat mewah itu, seorang sopir yang selalu mengantarnya langsung dengan cekatan membuka pintu mobil untuk zhan.
"Paman tidak perlu mengantarku, zhan kan sudah belajar naik mobil kemarin" ujar zhan menuju kepintu sopir.
"Tapi nak zhan baru belajar beberapa hari" ragu pak sopir tersebut.
"Aduhh paman, yang penting sudah bisa maju, mundur, belok kanan belok kiri dan ngeram. Itu namanya sudah bisa paman" gemas zhan ngeyel.

Tanpa menghiraukan nasehan sopir nya zhan melajukan mobil meninggalkan halaman rumahnya, sepeninggalan anak majikannya tampak paman sopir berjalan mondar mandir dengan perasaan cemas takut terjadi sesuatu yang buruk pada anak majikannya.
"Ada apa mas?" Tanya seorang wanita yang merupakan istri dari paman sopir setelah melihat raut wajah gelisah sang suami. Mereka berdua adalah pasangan suami istri yang di pekerjakan oleh tuan xiao untuk memantau putra semata wayangnya.
"Aduh, itu nak zhan pergi mambawa mobil seorang diri pergi kekampus" ujar paman sopir panik.
"Astaga mas, nak zhan kan baru belajar naik mobil kemarin kenapa kamu membiarkannya pergi. Tidak ingat apa kemarin saat belajar nak zhan menabrak pohon! Aduhh bisa marah ini tuan besar sama kita" omel istri paman sopir berdecak pinggang.

Pasangan suami istri itu mondar mandir di halaman rumah khawatir memikirkan nasib xiao zhan yang belum pintar menyetir tetapi malah pergi mengendarai mobil seorang diri.
Disisi lain saat ini zhan tengah menyetir mobilnya dengan berjoget joget dengan alunan musik yang dia setel pada mobil miliknya, tetapi tiba tiba mobil yang zhan bawa berhenti dan mati secara mendadak yang membuat pemuda manis itu bingung.
"Lah? Ini mobilnya kenapa?, aduhh dasar mobil murahan" pekik zhan memukul setir mobilnya kesal. Zhan kemudian keluar turun dari mobilnya, menendang ban mobil miliknya karna masih sangat kesal.
"Pake acara mogok! Papa beli mobil kw apa ya? Dikit dikit mogok" ketus zhan melipat tangannya dibawah dada.

Zhan mencoba mencari cara agar bisa cepat sampai di kampus karna sejujurnya dirinya sudah sangat terlambat sekarang, dan untunglah zhan memiliki otak yang pintar jadi dengan segera pemuda manis tersebut mengambil ponselnya untuk menghubungi sahabatnya.
"Halo yubin,,"
"Ada apa zhan? Kamu dimana? Dosen sudah mau masuk ini" ujar yubin mengomel.
"Aduhh diam yubin! Aku menelfonmu bukan untuk mendengarkan ceramahmu!" Seru zhan kesal.
"Dasar! Ada apa?" Tanya yubin
"Apa kamu punya nomor montir? Mobilku mogok" ujar zhan.
"Montir? Sepertinya ada. Sebentar aku akan kirim padamu" ujar yubin dan di iyakan oleh zhan.

Tidak menunggu lama zhan sudah mendapatkan nomor yang di minta, dengan segera pemuda manis itu menghubungi nomor tersebut. Sambil menunggu kedatangan motir itu zhan bersandar pada badan mobilnya sembari membayangkan kembali mimpi indahnya.
"Ah dia sangat tampan" gumam zhan.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya montir yang zhan tunggu sampai, montir itu datang menggunkan sepeda motor.
"Permisi, apa anda yang tadi menghubungi saya?" Tanya seorang pria datang mendekati zhan.

Deg

Pemuda manis tersebut menatap wajah pria yang ada di depannya, jantungnya berdetak kencang menatap pria itu tanpa kedip.
"Dia yang ada di dalam mimpiku" gumam zhan bengong seperti orang bodoh.

"Hey,," panggil pria itu menatap heran kearah zhan. Merasa tidak nyaman karna tatapan bodoh pemuda manis di depannya.
"APA KAU TULI!" seru pria itu kembali karna merasa di abaikan.

"Eh...ahhaha yaa" saut zhan gelagapan.

"Jadi mobilnya kenapa?" Tanya montir pria itu.

"Mobilnya minta di sentuh" lirih zhan tanpa sadar.

Pria yang merupakan montir itu menatap bingung kearah zhan, hatinya bertanya tanya ada apa dengan pemuda manis di depannya ini.
"Maksudmu apa bocah!" Seru montir itu kesal.
"Ehmm, itu mobilnya tiba tiba berhenti" ujar zhan canggung.

'Betapa tampannya Raja ku ini' batin zhan.

Yibo, seorang montir yang berada di depan xiao zhan saat ini. Dengan cepat membuka kap mobil untuk memeriksa masalah yang terjadi, cukup lama memeriksa tetapi pria itu tidak menemukkan kejanggalan.
"Coba nyalakan mesinnya" pinta yibo.

Dengan patuh zhan masuk kedalam mobil untuk menyalakan mesin mobil, namun setelah mendengar bunyi mobil itu wajah yibo langsung berubah datar.
"Apa kau baru belajar menyetir?" Tanya yibo datar.
"Hehe, iya memangnya ada apa?" Tanya zhan cengegesan.
"Sejak kapan?" Tanya yibo.
"Emm, kemarin" cicit zhan takut takut.

Plak plak plak

Bunyi tepuk tangan yang di lakukan oleh yibo sembari tersenyum paksa, zhan menatap kearah pria montir itu bingung.
"Sangat hebat! Ini mogok karna bensinnya habis" ujar yibo membuat zhan tersentak.

Tiba tiba saja zhan menundukkan kepalanya dengan pipi yang sudah memerah karna menahan malu, melihat itu yibo mendesis sinis. Dengan penuh rasa terpaksa yibo membantu zhan mendorong mobil mogok itu menuju pom bensin.
"Jangan terlalu sok tau, baru belajar menyetir satu hari sudah sombong! Bagaimana kalau kau merugikan pengendara lain? Menabrak misalnya! Apa kau bisa bertanggung jawab" omel yibo setelah sampai di pom bensin.
"Aku akan bertanggung jawab kok" ujar zhan tidak mau di omeli seperti itu.

"Bertanggung jawab dengan apa? Uang? Bagaimana jika saat tabrakan itu terjadi salah satu korbanmu mati? Apa kamu bisa membuatnya hidup hanya dengan uang? Cih, semua orang kaya sama saja" ketus yibo pergi meninggalkan zhan yang menundukkan kepalanya.

TAKDIR YANG SALAHWhere stories live. Discover now