01

1.1K 79 13
                                    

Sebelum membaca, harap di ingat, ini bxb/boyslove. Jika tidak suka, boleh putar balik.

Kalau ada kata, kalimat atau tanda baca yang salah, kasih tau dan juga alur ceritanya mungkin gak jelas dan terkesan membosankan? Hahaha putar balik aja kalo bosan ya...

Cerita ini juga cuma omong kosong, gak ada yang nyata sedikitpun, ini murni karangan, jadi jangan dibawa ke real life ya.

Mohon kerjasamanya dan selamat membaca~

Eh, emang ada yang baca?

.
.

Sion baru membuka mata dari tiga menit yang lalu namun posisinya masih berbaring. Orang tampan ini sama sekali tidak ingin mengubah kondisinya. Dari tadi matanya hanya berkedip-kedip menatap langit-langit kamarnya yang masih terlihat putih, walau pencahayaan ruang ini kurang, karna lampu yang mati dan gorden yang belum dibuka.

Pemuda ini menikmati kemalasan dan kekosongan pikirannya.

Ting!

Waktu memang tidak bisa berhenti sesaat saja.

Dia bangun dengan malas. Kedua kakinya menapak pada lantai dingin, punggungnya sedikit membungkuk dengan kedua tumit lengannya bertumpu pada paha.

Beberapa lipatan tercetak pada baju tidurnya, menunjukkan dia orang yang tidur dengan posisi tertentu untuk waktu yang lama. Garis kemalasan masih tercetak di wajahnya. Sion diam beberapa detik dengan kelopak mata terangkat rendah menampilkan mata hitam kelamnya, sebelum mengambil ponsel yang sudah lancang mengeluarkan suara.

Matanya memicing, reaksi saat cahaya dari layar ponsel menusuk bola matanya. Layar kunci menampilkan orang lain yang rupawan berkemeja putih yang sedang memejamkan mata dengan biola, sepertinya gambar ini di ambil saat sedang bermain alat musik tersebut, karena terlihat blur di bagian tangan akibat gerakan. Meskipun begitu, foto tersebut masihlah terlihat bagus, enak di pandang. Siapa saja yang melihat pasti akan ikut memujinya.

Di layar juga tertera jam 07.56 dan di bawahnya ada beberapa pesan masuk pada aplikasi WhatsApp. Ada tiga nama kontak yang tertera di layar dengan waktu penerimaan yang berbeda, tapi ibu jarinya hanya mengetuk pesan dari nama teratas.

Room chat muncul seketika, di pojok kiri atas menampilkan tangan putih dan kurus membentuk 'peace' dengan latar dedaunan hijau. Itu digunakan sebagai foto profil seseorang dengan nama 'Yushi' setelahnya.

Kak, Lo bisa jemput gue gak?
07.35

Kak?
Ini orang tua adu bacot Mulu dari tadi, gak malu apa ya di lihatin banyak orang. Pengen kabur aja rasanya
07.38

Ini udah hampir jam 8, Lo udah bangun kan?
07.45

Kakak! Gue pengen makan diluar aelah!☹️ Gak mau di rumah
07.49

Woy Sion! Gue laper hihhh😑
07.50

Sion!
Babii!
Anjing!
Monyet!
Bangsat!
07.55

Kening tampan Sion berkerut, menatap tidak suka pada rentetan pesan yang diterimanya.

Baru bangun sudah di ajak baku hantam!

Tanpa pikir panjang dia menghubungi nomor itu, dan beberapa detik berikutnya suara kecil dan halus dengan percikan nada kesal menyapa indera pendengarnya.

"Halo?!"

"Lancar banget ngatainnya, hm?"
Karna baru bangun, suara Sion yang sudah berat sejak dulu menjadi semakin berat dan serak. Pemiliknya bahkan ikut terkejut mendengar suara sendiri, namun dengan cepat ekspresinya melunak kembali.

Spread Of Angel Wings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang