Kumpulan oneshoot MinSung

The only one person

Ini versi oneshoot dari songfic One person sama The only one.

~~
Lee Minho, seorang anak yatim piatu yang tak punya sanak saudara lain memutuskan untuk masuk ke geng mafia untuk bertahan hidup. Dia yang tak punya siapapun dan tak punya latar belakang pendidikan yang tinggi terpaksa melakukannya. Apapun akan dia lakukan agar bisa hidup dan tak terlunta-lunta di jalan.
Tak mudah masuk dalam geng mafia, dia harus bisa beladiri dan melawan para musuh. Minho menjalani pelatihan yang keras sebelum di terima. Dan akhirnya setelah beberapa tahun berlalu dia akhirnya di terima. Dia menjadi salah satu anak buah dari salah satu calon penerus dari pemimpin yang sekarang. Ada 3 calon penerus, Minho mengikuti salah satu penerus bernama Bang Chan. Diantara 3 calon tersebut, Bang Chan termasuk yang tak terlalu kejam. Jika tak terpaksa dia tak akan mudah membunuh lawannya. Berbeda dengan calon lainnnya yang tak pandang bulu dalam membunuh.

Suatu hari, Minho terluka dan mengalami patah tulang saat bertugas. Kejadian itu membuatnya di izinkan beristirahat sampai dia sembuh. Minho memilih tinggal di sebuah apartemen sederhana dan menyamar menjadi warga biasa. Dia harus bisa menikmati waktu liburannya yang sangat sulit dia dapatkan.

Suatu hari Minho pergi ke super market untuk membeli bahan makanan. Tapi karena tangannya masih di gips dia kesusahan mengambil sebuah barang yang berada di rak atas. Seseorang membantunya dan memberikan barang itu pada Minho. Minho berterima kasih dengan membelikan kopi di sebuah cafe tak jauh dari sana. Tak butuh lama untuk keduanya menjadi akrab dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Minho bahagia bisa di pertemukan dengan Jisung,  dia seperti cahaya yang menyinarinya yang selama ini terjebak dalam kegelapan.

Minho dan Jisung sedang makan di cafe yang sama. Cafe itu jadi tempat favorite keduanya menghabiskan waktu bersama. Minho bahagia bersama Jisung, hidupnya yang dulu begitu menyedihkan perlahan berubah.

Keadaan Minho semakin membaik, dan dia mulai merasa khawatir suatu hari nanti dia harus pergi meninggalkan Jisung. Dia tak akan sanggup jauh dari cintanya. Jika bisa memilih, dia akan memilih tetap bersama Jisung dan tak kembali ke dunia hitamnya. Tapi dia tak punya pilihan seperti itu, dia juga tak ingin membahayakan Jisung kedepannya. Minho mengantarkan Jisung pulang dan rasanya berat untuk berpisah. Dia memeluk Jisung dengan erat seolah takut tak akan bisa bertemu dengan cintanya lagi. Minho menatap Jisung penuh cinta, dia adalah anugrah terbesar dalam hidupnya.

Dan hal yang dia khawatirkan terjadi, terjadi perselisihan setelah sang pemimpin meninggal dunia. Membuat para calon penerus itu berselisih. Sang pemimpin tak punya putra dan hal itu memperparah perselisihan ketiganya yang berambisi menjadi pemimpin berikutnya. Hal ini membuat dirinya sadar jika Jisung bisa saja dalam bahaya. Dengan segera dia membereskan barang-barangnya dan bersiap kembali. Beberapa hari kemudian salah satu rekannya menjemputnya, dan dengan terpaksa Minho harus mengakhiri hubungannya dengan Jisung lewat telpon. Dia mendengar jelas tangisan Jisung di sana. Tapi tak ada pilihan lain, demi keselamatan Jisung mereka harus berpisah.

Minho kembali untuk membantu bosnya, Chan. Tapi sebelum pergi dia ingin melihat Jisung. Minho melangkahkan kakinya, dia ingin melihat Jisun meski dari jauh. Minho naik ke atas balkon kamar Jisung. Minho melihat Jisung yang sedang menangis di kamarnya. Minho ingin memeluk tupainya itu, tapi dia harus menahannya demi kebaikan Jisung. Minho ikut menangis dalam diam, tak tega melihat Jisung yang terus menangis.

"Maaf, maafkan aku."

Minho pergi dari rumah Jisung dan menemui Chan. Dan pria tampan itu menyambutnya dengan senang hati.

"Maaf sudah membuat waktu istirahatmu terganggu. Tapi ini darurat, dan kita tak bisa menundanya lagi."

"Aku mengerti. Jangan khawatir, lenganku sudah sembuh."

"Baguslah. Ayo kita tunjukan kekuatan kita. Tak lama lagi akan ada perang besar dan kita harus menang."

~~
Sudah beberapa minggu Minho meninggalkan Jisung. Minho ingin melihat Jisung untuk yang terakhir kalinya. Malam ini adalah malam penentuan, mau tak mau Minho harus ikut dengan Chan. Kini semua anggota mafia sudah berkumpul dan mulai bertarung. Minho berusaha sekuat tenaga untuk melawan  meskipun penuh darah dan luka dia harus bertahan. Sampai akhirnya perang berakhir dan dimenangkan tim Minho. Minho menjatuhkan tubuhnya dengan posisi duduk. Dia merasa lelah tapi juga senang karena perang telah berakhir. Dan perlahan kesadarannya mulai hilang.

~~
Jisung duduk diam di sebuah cafe tempat favoritnya bersama kekasihnya Minho. Mereka sudah bersama selama beberapa bulan. Tapi kini dia tak tahu Minho ada di mana, nomornyapun tak aktif. Dia juga tak tahu dimana rumah pria itu. Jisung tak tahu harus mencari kemana Minho yang sudah tak ada kabarnya. Dia hanya bisa menunggu di tempat yang biasa mereka datangi dulu. Jisung ingin meminta penjelasan tentang perpisahan mereka yang tiba-tiba. Seingatnya mereka baik-baik saja dan tak ada masalah apapun. Jisung tak bisa terima hubungan mereka berakhir begitu saja. Dia tak membutuhkan orang lain, dia hanya ingin Minho. Dia akan menunggu selama apapun itu.

Minho di larikan ke rumah sakit dan segera mendapat perawatan medis. Dia dan rekan-rekannya yang terluka parah do bawa oleh rekan-rekan yang lain. Chan juga salah satu yang terluka dan di rawat di rumah sakit. Dokter segera melakukan penanganan dan mengobati mereka yang terluka dan kritis. Para dokter berusaha keras menolong mereka.

Jisung terdiam di kamarnya, sudah lama dia menangis. Tak ada kabar apapun dari Minho dan membuatnya frustasi. Kini dia sadar, dia tak tahu apapun tentang Minho. Jangankan alamat rumahnya, dimana dia bekerjapun Jisung tak tahu. Tapi dia tak akan menyerah, dia akan menunggu selama apapun itu. Karena dia tak mau kehilangan Minho.

"Hyung kau ada dimana?"

Minho akhirnya sadarkan diri, dan orang pertama yang dia panggil adalah Jisung. Chan yang penasan meminta anak buahnya untuk mencari Jisung dan membawanya ke rumah sakit. Dan setelah beberapa hari berlalu, Jisung berhasil di bawa ke rumah sakit. Dan untuk pertama kalinya dia bertemu dengan Chan.

"Aku Chan, teman Minho. Minho ada di dalam, temuilah dia."

"Terima kasih." Jisung segera masuk ke dalam ruang rawat Minho.

"Minho hyung."

"Jisung."

Jisung sangat senang bisa kembali bertemu dengan Minho. Dengan telaten dia mengurus dan menjaga Minho sampai keadaannya membaik. Setelah cukup pulih, Minho menceritakan siapa dirinya dan apa pekerjaannya. Jisung terlihat terkejut tapi tak marah. Sudah cukup Minho ada di sisinya, dia tak peduli apa pekerjaan Minho karena dia mencintainya.

"Maaf sudah membuatmu menangis selama ini."

"Tak apa. Aku tahu hyung pasti punya alasan sendiri kenapa tiba-tiba meninggalkanku. Sekarang jangan tinggalkan aku lagi."

"Aku tak akan kemana-mana."

Minho memeluk Jisung. Dia sangat bersyukur masih bisa bersama orang yang dia cintai. Masih jelas di ingatannya saat dia tak sadarkan diri, dan sempat berpikir hari itu adalah akhir hidupnya. Dan dia tak akan bisa bertemu lagi dengan Jisung. Tapi untung saja tuhan masih memberinya kesempatan untuk bersama dengan Jisung.

~~
Minho akhirnya diperbolehkan untuk pulang dan Chan menghampirinya.

"Ini adalah sertifikat rumah yang ada di Seoul dan juga sebuah cafe yang sudah tercatat atas milikmu. Ini semua adalah hadiah kecil atas semua kerja kerasmu sampai kau hampir kehilangan nyawamu. Jalanilah kehidupan yang normal bersama kekasihmu."

"Terima kasih."

"Jangan lupakan kami dan datanglah saat kau ada waktu, kita tetap keluarga. Tapi jika kau menikah aku hanya  bisa menitipkan ucapan selamat. Karena jika aku datang kau mungkin akan dalam bahaya karena posisiku sekarang. Hiduplah bahagia."

Minho dan Chan berpelukan untuk yang terakhir kalinya.

~~
Beberapa tahun kemudian, Jisung dan Minho sudah menikah. Dan cafe yang di berikan Chan sudah memiliki beberapa cabang. Kehidupan kelam dan hitam yang selama ini Minho rasakan berubah drastis setelah bertemu dengan Jisung . Cintanya yang berharga.

Tamat.