My heart always with you

342 35 4
                                    

Sang tuan muda Lee Minho, jatuh cinta pada seorang mahasiswa biasa bernama Han Jisung. Minho tak punya teman karena sikap cuek dan dinginnya. Semua yang ingin mendekatinya pun perlahan mundur karena selalu di abaikan olehnya. Untuk Minho,teman itu tak penting. Karena mereka hanya akan memanfaatkan dirinya saja yang kaya. Tak ada yang tulus ingin menjadi temannya sama seperti saat dia masih kecil.

Sampai suatu hari Minho bertemu dengan Jisung. Seorang mahasiswa biasa yang terlihat polos. Awalnya Minho tak peduli, tapi lama kelamaan Jisung membuat dirinya tertarik. Sifatnya yang mudah dekat dengan orang lain, dan senyumnya yang selalu terlihat sepanjang waktu membuat Minho penasaran. Apa anak itu tak punya beban hidup. Pernah Minho diam-diam mengikuti Jisung yang ternyata sedang kerja sambilan di sebuah cafe. Meskipun lelah, Jisung selalu tersenyum dan tak pernah mengeluh. Semua pelanggan juga menyukainya.
Minho masuk ke dalam cafe dan memesan makanan, Jisung mengenalinya dan menyapanya. Meskipun sedikit kaku tapi Minho ingin dekat dengan pria manis itu.
Minho memberikan paper bag kepada Jisung,  di dalamnya terdapat sebuah jam tangan mewah seharga jutaan rupiah.

"Apa ini?" Tanya Jisung yang kebingungan.

"Aku ingin kau jadi temanku."

"Apa kau tak pernah punya teman sebelumnya?"

Minho menggeleng, Jisung mengembalikan paper bag itu pada Minho.

"Bukan begitu caranya, kau tinggal katakan saja mau berteman denganku? Tak perlu memberikan apapun jika ingin berteman."

"Kau mau berteman denganku Jisung?" Tanya Minho dengan ekspresi wajah datarnya. Jisung tersenyum, wajah serius Jisung terlihat lucu.

"Ok, kita berteman sekarang."

Minho mulai akrab dengan Jisung, kini dia sudah tak terlalu kaku. Dia merasa sangat nyaman berada di dekat Jisung dan membuat perasaan lain tumbuh di hatinya. Minho begitu senang, sejak bersama Jisung dia bisa tertawa seperti orang pada umumnya. Bersama Jisung hidupnya tak lagi terasa membosankan. Jisung juga sepertinya punya perasaan yang sama pada Minho, entah sejak kapan dia menyadari perasaan lain pada Minho. Tapi dia ragu apakah Minho juga punya perasaan padanya. Mereka terlalu berbeda, dia khawatir perasaannya di salah artikan oleh orang lain.

~~
Jisung baru saja menyelesaikan kelasnya saat seorang gadis dengan pakaian mahal menghampirinya. Gadis itu menatap Jisung dari atas kebawah dengan pandangan sinis seolah merendahkan.

"Apa kau yang bernama Jisung?"

"Iya, aku Jisung."

"Kenapa seleranya rendah sekali. Selain biasa saja kau juga bukan berasal dari keluarga kaya. Apa yang sebenarnya dia lihat darimu? Jika orang lain tahu mereka pasti akan menertawakan Minho karena seleranya yang buruk. Hey, katakan padaku. Apa tujuanmu mendekati Minho? Kau pasti sudah tahu dia itu calon penerus perusahaan besar kan? Kau ingin menaikan derajatmu dengan mendekatinya ya?"

"Aku tidak pernah berpikir seperti itu, aku tulus berteman dengannya."

"Tulus? Lucu sekali. Aku sering melihat orang sepertimu, jadi jangan sok baik. Dengarkan aku, kau tak pantas untuk Minho. Kalian seperti bumi dan langit, jauh berbeda. Jadi saranku, berhenti bermimpi karena kau tak pantas untuk Minho." Gadis itu meninggalkan Jisung. Hal yang ditakutkan Jisung terjadi juga. Hanya karena derajat yang berbedq, ketulusannya disalah artikan. Jisung duduk di atap untuk menenangkan diri. Tiba-tiba saja airmatanya menetes. Dia terluka dengan ucapan gadis tadi, tapi sepertinya bukan hanya gadis itu yang berpikiran sama. Minho mengiriminya pesan, dan menanyakan keberadaannya. Jisung berbohong dengan mengatakan jika dia sudah pulang. Dia butuh sendirian, dan dia juga tak mau Minho melihatnya menangis.

~~
Beberapa minggu kemudian  Minho menyatakan perasaannya pada Jisung. Jisung senang, tapi dia ingat dirinya dan Minho berbeda. Terpaksa Jisung menolak Minho dan berkata hanya ingin berteman dengan Minho. Minho menatapnya dengan kecewa dan pergi meninggalkan Jisung begitu saja. Jisung ingin mengejar Minho dan mengatakan jika dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Minho. Tapi tak bisa, ini yang terbaik untuk keduanya.

Jisung pulang ke rumahnya dan menangis. Dia menceritakan semuanya pada sang ibu. Nyonya Han memeluk Jisung mencoba menenangkan putranya.

"Jangan terlalu sedih. Jika kalian berjodoh pasti akan ada jalannya."

~~
Setelah di tolak Jisung, Minho kembali ke dirinya yang dulu. Orang yang dingin dan tak peduli pada sekitar. Dia semakin dingin dan enggan berbaur dengan yang lain. Bahkan saat berpapasan dengan Jisung, Minho  tak mempedulikannya. Seolah mereka tak pernah saling mengenal. Hal itu menyakiti Jisung, membuatnya terkadang sering melamun sendiri. Dia akan pura-pura ceria di depan teman-temannya, tapi akan berubah sedih saat sendiri.
Jisung jatuh sakit dan tak bisa pergi kuliah, Minho tak sengaja mendengar keadaan Jisung dari teman-teman Jisung yang sedang berbincang. Mereka akan menjenguk Jisung setelah selesai kuliah. Minho terlihat khawatir, dia menghampiri teman-teman Jisung dan meminta alamat rumahnya. Karena sejak berteman dengan Jisung dia belum tahu dimana rumah Jisung. Teman-teman Jisung terkejut dengan permintaan Minho, tapi tetap memberikan alamat rumah Jisung.

"Maaf, apa kau mengenal gadis berambut merah. Beberapa minggu lalu dia menemui Jisung dan sejak hari itu Jisung sering terlihat murung. Aku tak tahu apa yang dikatakan gadis itu, tapi sepertinya dia yang menbuat Jisung murung akhir-akhir ini."

Minho mengepalkan tangannya, sepertinya dia tahu siapa gadis yang menemui Jisung.

"Lia."

Setelah kelasnya berakhir, Minho pergi menemui Lia yang kebetulan sedang berada di rumahnya. Lia menyambut Minho yang menatapnya dingin.

"Apa yang kau katakan pada Jisung?"

"Anak miskin itu. Aku hanya memintanya menjauhimu dan memintanya sadar dengan derajat kalian yang berbeda."

"Jangan pernah menemui dia lagi jika kau masih punya malu. Aku tak akan membiarkan siapapun menyakiti orang yang aku cintai, termasuk kau"

"Kenapa kau lebih menyukainya, aku lebih segalanya dari dia."

"Sederhana saja, apapun yang kau miliki semuanya akan kurang. Karena kau bukan Jisung. Jadi silakan pulang atau kau ingin aku mengusirmu?"

Lia pergi dengan wajah kesalnya. Nyonya Lee menghampiri Minho.

"Jadi kau punya seseorang yang kau sukai?"

"Benar ibu."

"Jika kau serius dengannya bawa dia kemari. Ayahmu juga pasti akan menerimanya."

"Tapi seperti yang Lia katakan, dia bukan berasal dari keluarga berada."

"Lalu kenapa? Keluarga kita sudah memiliki harta yang berlimpah. Yang ayah dan ibu butuhkan bukan menantu kaya raya,cukup seseorang yang tulus padamu saja."

"Aku akan membawanya lain kali. Tapi sekarang aku harus pergi, dia sedang sakit."

"Bawakan buah-buahan untuknya saat menjenguknya. Jangan berikan jam mahal."

"Bagaimana ibu tahu soal itu?"

Sang ibu hanya tersenyum dan pergi meninggalkan Minho.

Minho segera pergi ke rumah Jisung. Dia terlihat gugup saat bertemu ibu Jisung. Minho diantar ke kamar Jisung, dan duduk di sampingnya. Awalnya keduanya saling terdiam, tapi  Minho mulai membahas tentang Lia, dan minta maaf pada Jisung karena sudah menghindarinya.

Jisung akhirnya jujur jika dia juga menyukai Minho, tapi khawatir dengan kehidupan mereka yang berbeda. Minho menenangkan Jisung dan berjanji jika apa yang dia khawatirkan tak akan terjadi.

"Ibuku justru ingin bertemu denganmu, dia mengatakan tak butuh menantu kaya, dia ingin menantu yang tulus. Dan tentu saja kau yang paling tulus padaku. Jadi jangan khawatir. Aku akan selalu melindungimu." Minho menggenggam tangan Jisung.

"Ya, baiklah. Aku akan mencobanya. Aku mau jadi pacarmu." Minho tersenyum senang dan mencium Jisung.

"Jangan lakukan itu, nanti kau tertular."

"Tak masalah. Jangan sakit lagi dan cepatlah sembuh. Aku tak bisa semangat kuliah jika kau tidak ada."

"Aku akan cepat sembuh."

~~
Jisung baru saja akan pulang saat mobil mewah Minho sudah terparkir di depan fakultasnya. Semua orang jadi heboh dan akhirnya tahu jika Jisung dan Minho sudah bersama. Jisung tersenyum saat melihat kekasihnya sudah menunggunya. Dia tak akan peduli lagi dengan pandangan orang tentang perasaannya, karena hatinya tulus untuk Minho dan hanya untuk Minho.

Tamat

Kumpulan oneshoot MinSungWhere stories live. Discover now