09

26.4K 720 1
                                    

🍒🍒🍒

Keisha membuka matanya perlahan, dia menyipitkan matanya karena sinar matahari yang menusuk mata Keisha. Gadis itu tidak bisa bergerak, merasakan tubuhnya sangat kaku karena ada yang menahan tubuhnya.

Rasanya tubuhnya akan remuk karena pelukan seseorang dari belakang, Keisha juga bisa merasakan nafas orang itu. Tangannya melingkar diperut Keisha dengan erat, seolah-olah tak ingin Keisha pergi darinya.

"Marlon.." lirih gadis itu.

Dia mencoba mengangkat tangan laki-laki itu, namun tenaga Marlon lebih kuat darinya. Hingga dia tak bisa menggerakkan tangan laki-laki itu, benar-benar keras. "Kenceng banget" gumamnya.

Keisha pasrah, dia menunggu Marlon untuk bangun saja. Daripada di pagi hari ini dia harus berdebat dengan laki-laki itu, ada yang dihukum lah apalah. Sekali-kali gadis itu menurut pada Marlon agar ia tak terus-terusan kena amukan laki-laki itu.

Tak alma kemudian, menghabiskan satu jam setengah Keisha menunggu Marlon bangun. Jari-jari laki-laki itu mulai bergerak, di perutnya. Membuat Keisha menggerakkan tubuhnya karena geli, dia mulai menggerakkan tangannya untuk menggeser tangan laki-laki itu.

Keisha berdecak kesal, "ah! dasar monster, gabisa digerakin kaya udah mati aja" ucap gadis itu dengan santai.

Sementara, Marlon sudah bangun terlebih dahulu dari Keisha, dia sengaja tidur lagi hanya untuk memeluk gadisnya saja. Dia bisa mendengar umpatan gadisnya untuknya, sangat-sangat lucu apalagi jika gadis itu mengumpat terus dengan namanya sambil menangis. Seru bukan?

Tiba-tiba, Marlon mengubah posisinya menjadi terlentang. Otomatis laki-laki itu melepas pelukannya pada Keisha, dan membuat gadis itu bernafas dengan lega akhirnya dia bisa menggerakkan tubuhnya dengan bebas. "Badanku jadi remuk gara-gara pelukannya!" kesalnya.

Keisha pun turun dari atas kasur, dia tak berniat untuk kabur atau apa. Dia hanya haus dan ingin turun kebawah, dan itu tanpa sepengetahuan Marlon. Dia tak mungkin membangunkan laki-laki itu untuk izin kebawah mengambil minum, jadi gadis itu memutuskan untuk mengambil minum sendirian.

"Kak, maaf ya aku ngga izin. Tapi beneran aku haus, aku kebawah dulu ya? Ambil minuman, kau ngga kabur kok" ucap gadis itu entah pada siapa, dia meminta izin pada siapa.

Akhirnya, dia berjalan mengendap-endap lalu membuka pintu dengan pelan. Keisha sempat berfikir bahwa runah itu akan gelap, ternyata tidak. Dia melihat semua pelayan sudah bangun dan mulai beraktivitas di sana, ada yang menyapu, mengepel, dan membersihkan yang lain-lainnya.

Suara langkah Keisha mereka dengar, semua langsung memberhentikan aktivitasnya lalu menatap kedatangan Keisha yang juga berhenti ditangga karena bingung dengan tatapan para pelayan padanya. "A-apa?".

"Nona, apa ada yang bisa saya bantu?" sampai akhirnya ada pelayan yang menghampirinya, pelayan yang lain pun langsung melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

Keisha menoleh, lalu tersenyum tipis dan dia mengangguk pelan. "Aku haus, jadi aku berniat untuk pergi ke dapur mengambil minuman" sahut Keisha.

"Nona tetap disini saja, biar saya ambilkan minuman dulu" ucapnya, sebenarnya Keisha ingin mengambilnya sendiri tapi rasanya dia tak bisa memberhentikan pelayan itu.

Sekarang, gelas berisi air sudah berada di tangannya. Ia berjalan kembali menuju kamar, entah mengapa saat tiba di depan pintu kamar dia merasakan sesuatu yang tak enak. Perasaannya yang tiba-tiba mulai gelisah dan takut, laki-laki itu bangun dan mendapati dirinya yang tak ada lagi di sampingnya.

Sungguh, Keisha takut laki-laki itu menjadi monster lagi dan melukainya lagu karena dia tak izin keluar terlebih dahulu padanya. Dengan berani hati, dia sempat meminun air itu untuk menghilangkan rasa haus dan gelisah. Dia pun membuka pintu itu dengan pelan, matanya ikut terpejam.

BTGOAP [TERBIT]Where stories live. Discover now