63

3.2K 224 39
                                    

🍒🍒🍒

Marlon tersenyum setelah dia menggendong Kevin yang tertidur nyenyak, laki-laki itu tak berhenti tersenyum melihat wajah mungil putranya. Hidungnya sangat mirip dengannya, dan bibirnya yang kecil mirip Keisha.

Sangat lucu, dari banyaknya bayi yang berada di ruang bayi ini. Dia dapat mengenali langsung dimana putranya berada, Marlon tidak mencari dimana keberadaan Sheila karena memang benar dia tidak terlalu memperdulikan bayi perempuan itu.

Jujur, bukannya Marlon benci perempuan. Tapi dia memang tidak suka bayi perempuan, dia ingin memiliki bayi laki-laki saja. Dan itulah yang dilakukan Keisha, memberi putrinya pada Valen dan Fabio yang kehilangan bayi mereka.

Dengan itu, Keisha masih bisa melihat Sheila walaupun jarang. Dia juga masih memiliki Kevin walaupun terkadang dia merindukan bayi perempuannya, tapi yakinlah. Keisha yakin Valen dan Fabio adalah orang tua yang baik untuk putrinya.

Ceklek

Marlon keluar dari ruang bayi, dia kembali memasang wajah datarnya. Tenyata ketiga temannya sudah pergi menemui dokter, tadi mereka memang bersama-sama menunggu dokter datang tapi karena terlalu lama menunggu.

Akhirnya Marlon menyempatkan diri untuk masuk ke ruang bayi melihat putranya sebentar, ternyata teman-temannya sudah terlebih dahulu pergi.

Marlon berjalan, memutuskan untuk kembali ke ruangan Keisha. Saat berada di dalam lift, tiba-tiba saja dadanya terasa tidak enak dan sakit.

Marlon mulai memikirkan sesuatu, apakah dia masih belum sembuh? Tapi dalam pikirannya ada Keisha, ya wanita itu sendirian didalam ruangan. Laki-laki itu melupakan kedatangan Fabio dan Valen.

Marlon berlari dan membuka pintu ruang Keisha, betapa terkejutnya saat dia melihat Keisha yang menangis histeris. Wanita itu diikat dikursi roda dan seseorang yang tengah mencambuk nya dengan tertawa.

"Brengsek!" pekik Marlon.

Bug

Dia melayang kan pukulan pada Fabio yang tertawa melihat Valen yang terus mencambuk Keisha dengan keras tanpa belas kasihan, laki-laki itu bahkan terus menyuruh Valen untuk mengeraskan cambukannya.

Fabio tersungkur, memegang rahangnya yang dipukul oleh Marlon. Tatapan Marlon seperti iblis yang marah besar, dia benar-benar marah melihat kejadian barusan.

Tangisan Keisha terdengar, semakin membuatnya marah karena wanitanya merasakan sakit yang amat dalam dan ditambah perlakukan seperti ini. Ada apa dengan kedua pasangan ini? Mengapa mereka melakukannya.

"Sialan lo!"

"Kak! Tolong! Kakak!!" panggil Keisha, Marlon menoleh dia melihat Keisha yang dibawa pergi oleh Valen.

Saat hendak melangkah mengejar Keisha, Fabio ancang-ancang hendak memukul kepala laki-laki itu. Untung saja Marlon mengetahuinya, dan langsung menghindar dan menendang perut Fabio.

Marlon meninggalkan Fabio yang merintih kesakitan, dia pun mengejar Valen yang membawa pergi Keisha. Saat dia keluar dari ruangan, dia dikagetkan dengan munculnya tiga orang yang pastinya anak buah Fabio.

Mereka ancang-ancang hendak memukul Marlon, dengan sekali gerakan Marlon mampu mengeluarkan organ tubuh mereka secara bersamaan.

BTGOAP [TERBIT]Where stories live. Discover now