39

9.3K 426 29
                                    

🍒🍒🍒

"Saya mengambil engkau Keisha menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai sampai mau memisahkan kita, inilah janji setiaku"

"Saya mengambil engkau Marlon menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai sampai mau memisahkan kita, inilah janji setiaku "

Setelah mengatakan janji suci masing-masing, mereka dipersilahkan menyatukan bibir mereka didepan pendeta dan banyaknya orang yang langsung bertepuk tangan setelah itu.

Keisha dengan cepat menghadap ke seluruh orang dibanding menatap Marlon yang berharap gadis itu akan tersenyum sambil menatapnya nyatanya tidak. Keisha bahkan ingin menangis saat ini juga, jantungnya berdetak dengan kencang.

Mengapa dia tiba-tiba merasa merinding melihat semua tamu-tamu yang datang, memakai baju-baju berwarna hitam semua dan wajahnya pun sangat menyeramkan. Tapi gadis itu tetap tersenyum walaupun dia tak mengenali salah satunya.

Marlon sendiri yang tak ditatap langsung oleh Keisha itu langsung mengepalkan tangannya dan ia sembunyikan dibelakang, lalu dia tersenyum kepada tamu-tamu terhormat tanpa menunjukkan ekspresi marahnya.

Lalu tiba-tiba Keisha ditarik seseorang yang tak lain adalah kakak sepupu Marlon, laki-laki itu tersenyum mengangguk kala sepupunya meminta izin untuk mengajak Keisha sebentar bersama yang lainnya.

Mata laki-laki itu menajam menatap punggung gadisnya tanpa berkedip, rahangnya menegas. "Berani dia mengalihkan pandangannya"

Disisi lain. Keisha tersenyum sekaligus bingung karena ditarik oleh seorang perempuan yang tak dia kenali, lalu dia disuruh duduk dimana ada banyak perempuan disana yang menyambutnya dengan senyuman.

Mereka sangat menyeramkan, bahkan tersenyum saja masih membuat Keisha merinding. Gadis itu tersenyum setiap pujian keluar dari mulut mereka, gadis itu mengangguk-angguk walaupun dia tak begitu dengar apa yang mereka bicarakan karena disini terlalu ramai.

Mata Keisha berhenti pada satu perempuan yang sedaritadi menatapnya tanpa tersenyum, namun gadis itu masih memberi senyuman padanya. Keisha tak tau jika perempuan itu daritadi menatapnya, dia pun tak peduli tapi tatapan perempuan itu tidak berteman.

Lalu Keisha menoleh diatas panggung, dimana ada Marlon yang masih setia duduk disana dengan matanya yang menatap kearahnya tanpa berkedip. Keisha menghela napas, dia tau Marlon pasti tengah menahan sesuatu.

"Sebentar, aku ke kamar mandi dulu ya" ucap Keisha. Lalu dia berjalan ke belakang, tanpa sepengetahuan orang-orang. Bahkan Marlon tidak sempat melihat kepergian gadisnya.

Keisha berjalan cepat, menoleh kearah belakang berkali-kali untuk berjaga-jaga. Siapa tau ada yang mengikutinya.

Dia masuk kedalam satu ruangan, lalu menguncinya. Menghela napas panjang, tatapannya memandang luar jendela dengan tatapan sayu dan sendiri. Dia kini menyadari statusnya, dia sudah menikah dan memiliki suami.

Apakah dosa jika dia mencoba kabur lagi? Dia benar-benar tak bisa bersama laki-laki itu, benar-benar tak bisa. Jika dipaksakan mencintainya, gadis itu lebih memilih mati saja daripada harus menaruh hati pada seorang psikopat.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang