54

5.2K 282 11
                                    

🍒🍒🍒

"Ngomong kamu cinta aku sebanyak lima putih kali" minta Keisha dengan menatap Marlon penuh menantang.

Marlon menaikan satu alisnya, lalu menghela napas panjang. "Aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu aku cinta kamu"

Keisha terdiam, dia ikut menahan napas kala Marlon yang benar-benar mengatakan itu dalam lima puluh kali. Hingga Keisha langsung tertawa kecil, sementara Marlon diam memandang terus gadisnya itu.

Lalu Keisha berhenti tertawa, lalu dia dekatkan wajahnya pada wajah Marlon dengan perlahan-lahan. Matanya tak berkedip, dia terus tatap mata Marlon dengan lekat. Lalu gadis itu mendekatkan hidung nya dan hidung Marlon.

Dia tersenyum, dia julurkan lidahnya sehingga mengenai bibir atas laki-laki itu, Marlon langsung menahan dan mengunci tubuh Keisha dalam posisi bahaya seperti ini. Gadis itu langsung berusaha melepas tangan Marlon yang mengunci tubuhnya.

Gadis itu salah, tapi dia suka. Dia menarik jiwa iblis Marlon dalam sekejap, gadis itu tertidur dikasur dan Marlon menindihnya. Laki-laki itu menatap lama gadisnya lalu dia dekatkan wajahnya pada leher Keisha.

Keisha diam menatap langit-langit kamar, sambil menunggu sesuatu yang saat ini tengah menyentuh di lehernya. Keisha bergidik geli, dia bergerak kala Marlon menjilat lehernya. "Yakh! Geli! Stop!" berontak Keisha.

Marlon tidak memberhentikan aktivitas nya, dia mengacuhkan Keisha yang terus memberontak kegelian. "Kamu bangkitin sisi iblis ku, sayang. Mau aku potong lidah kamu, hm?" pertanyaan laki-laki itu justru membuat Keisha merinding.

Sehingga keduanya sama-sama menoleh saat suara bayi yang terdengar diruangan ini, Sheila menangis saat dia bangun tapi tidak mendapatkan susu.

Keisha langsung mendorong tubuh Marlon yang terasa enteng itu, gadis itu melompat dan meraih botol susu lalu mendekat pada keranjang bayi Sheila. Dia sodorkan botol susu itu. Lalu dia melirik Marlon yang terlihat dari belakang tengah ancang-ancang ingin memeluknya.

"Ngga ada hug!" ucap Keisha.

Marlon menyeringat, dia berjalan dan menghadap pada Marlon. "Kenapa gitu?" tanya laki-laki itu dengan nada tak senang.

Keisha mengangkat kedua bahunya, "ngga tau, pokonya ngga ada peluk-pelukkan!" jawab Keisha.

Marlon mendengus kesal, lalu dia tatap bayi yang disusui oleh Keisha itu. "Bayi sial-"

"He! Ngomong apa kamu! Anak kamu ini, apa lah" sela Keisha melotot pada Marlon.

Marlon diam, lalu dia tatap Keisha dalam-dalam. "Aku mau main darah sama kamu, boleh?"

🍒🍒🍒

"Pabio" panggil Valen dengan lirih.

Fabio menoleh, laki-laki itu yang awalnya fokus pada kertas jadi teralihkan saat gadisnya memanggilnya. "Iya sayang?" sahutnya.

Valen yang tengah duduk disofa dekat balkon itu pun bangkit dan berjalan mendekati Fabio di atas kasur, lalu dia sandarkan kepalanya dipundak Fabio. "Mau kue" ucapnya.

BTGOAP [TERBIT]Where stories live. Discover now