- 02 -

441 50 17
                                    

「 — 𝗨𝗣 𝗧𝗢 𝗗𝗢𝗪𝗡 — 」
———————
|
|
|

Pagi dini sudah menunjukkan pukul 06.23, dimana waktu orang bersiap-siap untuk bekerja atau bersekolah. Tapi tampaknya berbeda dengan aktivitas pria satu ini.

Chou sudah lari pagi dari jam 5 pagi hingga jam sekarang, bukan keinginannya melakukan olahraga ini. Tapi Claude yang memintanya.

"Olahraga itu bagus buat kesehatan lu dan terhindar dari berbau hal porno, jadi mulai besok lari pagi gih." Kurang lebih gitu pesannya.

Chou berdecak kesal, sehat apanya? Lagipula dipikir-pikir seks juga dibutuhkan agar menghilang stress -- menurut artikel yang sempat Ia baca. Ia juga bukan pria gila seks, Chou melakukannya paling tidak 3 kali seminggu.

(itu terhitung banyak, sih.)

Langkahnya berhenti di sebuah supermarket pinggir jalan, kedua tangannya bertumpu pada pahanya sembari mengatur nafas. Peluh membasahi wajahnya hingga menetes dari rahangnya.

Setelah merasa lebih baik, Chou memutuskan mengisi dulu perutnya yang kosong ke minimarket dihadapannya. Langkahnya membawa Ia masuk ke dalam minimarket yang tertulis 24 jam itu.

"Selamat datang!"

Udara yang menyegarkan langsung menyambutnya, mulai menyapu pergi peluh-peluh yang masih berada di wajah pria tampan keturunan Tionghoa itu.

Langkahnya berjalan terus hingga berhenti disebuah deretan kulkas yang berisikan minuman segar dengan berbagai macam, Ia berhenti saat menemukan sebuah minuman kaleng berenergi.

Tangannya membuka kulkas yang mengeluarkan sejuknya udara, tangannya mengenggam satu kaleng minuman itu.

"Boleh tolong ambilkan satu lagi untuk saya?"

Chou sontak menengok dan mendapati sosok yang tak asing darinya, tangannya dengan reflek mengambil satu kaleng minuman lagi lalu membiarkan pintu kulkas tertutup sendiri.

"Ah, selamat pagi Senior!" Sapanya membungkukkan badan sekilas.

Lelaki yang dipanggil sebutan senior itu menaikkan alis, berpikir darimana pria muda dihadapannya mengenalnya? Tapi kepalanya berputar untuk mengingat sosok dihadapannya.

"Ah, kau Liào Chōu. Benar?" Tanyanya memastikan.

Chou tersenyum ramah, "Benar! Saya adalah partner model anda nanti, senior!" Balasnya sembari memberikan kaleng minuman yang Ia ambil.

Seniornya mengangguk paham, Ia memandangi baju Chou yang terlihat seperti baju olahraga ditambah dengan sisa keringat yang masih ada di area lehernya.

"Kau lari pagi?" Tanyanya.

Chou mengangguk, "Saya melakukannya agar mendapatkan tubuh yang sehat, senior." Balasnya sembari memandangi seniornya lekat-lekat.

"Begitu ya," Seniornya kembali mengangguk paham sebelum memandangi kaleng minuman yang berada di tangan Chou. "Sini minuman kalengmu." Mintanya.

"Eh?" Chou bertanya-tanya sebelum akhirnya memberikan kaleng minumannya, seniornya itu berjalan duluan mengarah ke kasir. Tak berselang lama Ia kembali dengan dua kaleng minuman yang sama.

"Saya sudah membayarkannya untukmu, anggap saja sebagai ucapan perkenalan." Ucapnya memberikan satu kaleng minuman itu kembali ke tangan Chou.

Ekspresi yang lebih muda berbinar, Ia tersenyum senang lalu mengangguk. "Terima kasih banyak, Senior Emmanuel!" Ucapnya membungkukkan badannya.

Senior itu melambaikan tangan sebelum berjalan keluar minimarket dan menaiki mobil pribadinya, Chou hanya memandangi kepergiannya itu.

"Hebat." Gumam Chou membuka minuman kalengnya sembari berjalan keluar.

𝗨𝗣 𝗧𝗢 𝗗𝗢𝗪𝗡Where stories live. Discover now