- 04 -

561 51 10
                                    

「 — 𝗨𝗣 𝗧𝗢 𝗗𝗢𝗪𝗡 — 」
———————
|
|
|

Hari H. Hari dimana kedua agensi itu mengirimkan perwakilan modelnya untuk berlibur berdua di tempat yang jauh dan menjaga privasi diantara mereka.

Chou, memandangi jalanan yang hanya dilintasi beberapa mobil. Mereka berangkat sangat pagi hingga matahari bahkan belum terbit, pandangannya berganti kearah Paquito yang duduk disampingnya.

Senior sekaligus partner modelnya itu tampak tidur untuk memulihkan tenaga, Chou tau bahwa Ia pria sibuk yang mungkin tidak pernah mendapatkan waktu istirahat yang banyak. Sebanyak dirinya.

Mobil itu hanya berisikan mereka dan satu supir, perjalanan panjang yang membosankan hanya ditemani alunan lagu classic membuat siapapun merasakan kantuk setiap mendengarnya.

Tangannya merogoh kantung lalu mengambil ponsel, Chou menyalakan layar terang itu untuk mengecek notif pesan yang bertumpuk. Jarinya mengusap layar itu mengecek tiap bubble chat yang ada hingga menemukan satu notif yang merusak pemandangan.

[NOTIF] +08XX; bisa kita bertemu?

Jari Chou menekan notif itu, Ia bisa melihat ada beberapa bubble chat yang dikirimkan kemarin malam saat Ia sibuk mengurus pakaian. Keningnya mengerut, wajahnya masam.

"Pelacur." Gumam Chou sebelum menekan tombol blokir pada nomor tanpa nama itu. Ia mematikan layar ponselnya.

Chou menghela nafas panjang dan menyenderkan punggungnya ke kursi mobil, kepalanya bersandar pada bantalan kursi. Matanya perlahan terpejam, berharap bisa cepat sampai di lokasi tujuan mereka.

---

"Chou."

"...Mmn." Kedua alisnya menyatu, Chou menekuk wajah saat merasakan jari seseorang menepuk pipinya. Membuat mimpinya terganggu dan kembali pada kehidupan nyatanya.

Matanya perlahan terbuka, sempat menetralkan cahaya matahari yang sudah terbit ke dalam matanya. Chou melihat ke sekeliling mobil dan menyadari bahwa mereka sudah sampai.

"Kau tidur sangat lelap." Ia menengok ke sumber suara.

Paquito tampak sibuk memindahkan barang bawaan dari bagasi ke luar mobil. Chou langsung turun dari mobil untuk inisiatif membantu barang bawaannya yang sudah di turunkan juga.

"Maaf, saya tidak bisa tidur nyenyak kemarin malam saking gugupnya." Balas Chou mengambil tas miliknya. Paquito mendengus geli.

Yang lebih dewasa mengangkat beberapa tas ransel sisa dari bagasi, "Tingkah mu seperti anak kecil saja." Balasnya. Chou melirik kearahnya.

Setelah semua barang dipindahkan, Paquito sempat berbincang sejenak dengan supir mobil yang membawa mereka. Melainkan Chou, Ia memilih untuk memasuki villa yang mereka sewa selama 2 minggu ini tanpa ada pengawasan dari pihak agensi.

Setelah meletakkan beberapa barang bawaan di kamarnya, Chou berjalan mengelilingi rumah yang bisa dikatakan besar hanya untuk mereka berdua.

"Rumah ini terlalu besar.." Ucapnya memandangi ruang tamu yang bersih dan rapi juga harum ruangan yang sangat nikmat di hirup.

Cklek.

"Kau sudah berkeliling?" Tanya Paquito melepas sepatu pantofel nya dan meletakkan di rak sepatu. Ia melepas outer nya dan meletakkannya di gantungan.

Chou mengangguk sebagai jawaban, sekarang kecanggungan kembali memenuhi dirinya. Ia tidak tau bisa bertahan selama 2 minggu atau tidak, ditambah mereka diminta untuk tidak menggunakan ponsel terus menerus selama 2 minggu ini.

𝗨𝗣 𝗧𝗢 𝗗𝗢𝗪𝗡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang