4

1.6K 161 20
                                    



Kini mereka berdua telah berada di lift menuju lantai apartemen mereka, zee terus menggenggam tangan sang mama seakan akan ia takut kehilangan, perasaan hangat menyebar di hatinya kala sang mama mengeratkan genggamannya.

"Kamu mau makan apa hari ini?" tanya sang mama.

"Apa aja aku makan ma" jawabnya sambil melepas sepatunya.

"Yaudah, kamu ganti baju dulu mama mau siapin makan buat kamu"

"Iya ma"

Setelah makan, zee dan sang mama hanya bersantai santai saja sambil menonton tv.

"Masih pusing ngga?" tanya sang mama karena tadi zee mengeluh sakit kepala.

"Ngga kok ma"

"Syukurlah, gimana hari ini?"

"Hmm biasa aja" sahut zee malas ia malah merebahkan kepalanya di paha sang mama dan menarik tangan sang mama agar mengelus kepalanya.

Sang mama hanya tersenyum tipis dan kembali memfokuskan dirinya pada televisi.

Pandangan Zee melihat handphone sang mama yang menganggur langsung saja ia mengambilnya dan mengotak atik isi handphone itu, sang mama membiarkan saja anaknya itu melakukan sesuka hatinya toh sudah biasa juga Zee seperti itu.

Hingga beberapa menit kemudian sang mama di buat kaget melihat handphone nya di lempar asal oleh zee, si pelaku hanya menatap cemberut sang mama dan menenggelamkan wajahnya di perut sang mama.

Sang mama hanya bisa geleng-geleng kepala dan tangannya berusaha mengambil handphone nya, sedikit kesulitan karena ada zee di pangkuannya tapi untung saja lemparan zee itu tak terlalu jauh.

"Makin banyak dah sarang laba-laba di hp gue" batin sang mama sambil mengelus handphone nya yang nambah retak.

Terdengar decakan pelan di telinga zee membuat ia mendongakan kepalanya. "Mama marah?" tanya menatap sang mama dengan mata yang berkaca.

"Engga sayang ngga kok" jawabnya tak lupa dengan senyumannya.

Zee kembali menenggelamkan wajahnya dan sang mama bernafas lega karena zee tidak menangis.

Sang mama tau anaknya kesal pasti gara-gara melihat banyak sekali pesan mau itu dari laki-laki maupun perempuan yang mengajak mamanya kencan atau apalah.

Padahal zee tau mamanya tidak meresponnya sama sekali tapi entah mengapa ia tetap kesal, mungkin karena sedang pms aja kali ya.

Zee memang se posesif itu pada sang mama, makannya zee selalu mencibir penampilan sang mama yang menurutnya kelewat cantik atau kelewat seksi, dan tanpa zee tau celetukannya itu terkadang membuat sang mama sakit hati namun sang mama membiarkan saja.

Zee memang memiliki mama yang sangat cantik, siapa sih yang tidak kepincut dengan mamanya ini. walaupun janda anak satu tapi tidak terlihat, wajahnya terlihat muda begitupun dengan body nya yang bagus.


***


Malam ini hujan turun namun tak deras, jika hujan deras plus suara petir yang kencang pasti zee sudah merengek minta di temani tidur. Khawatir hujannya semakin deras malam nanti, sang mama berinisiatif pergi ke kamar zee untuk tidur bersama malam ini.

"Sayang"

Zee yang sedang berbaring serta memainkan handphonenya langsung tersenyum.

"Mamaaa" panggilnya manja, melupakan handphone yang di genggamnya tadi.

Sang mama pun mendekat dan merebahkan dirinya di samping sang putri.

Zee langsung memeluk sang mama erat.

"Aku kangen papa deh ma" ucap zee pelan di dalam dekapan sang mama.

Sang mama sedikit tersentak dengan perkataan zee. "Nanti kita ke makam papa ya sayang." ujarnya lembut seraya mengusap lembut surai anaknya.

"Ma.."

"kenapa lagi?"

"Punya adek seru deh kayaknya" nah mulai nih si shazeera ini random jika malam-malam namun sang mama tetap meladeninya saja.

"Kamu mau punya adek hm?" tanya sang mama namun zee menggeleng.

"Loh terus gimana maksudnya?"

"Punya adek kayaknya emang seru, tapi aku pengennya punya kakak"

"Iya gimana kamu aja deh zee, mama ngantuk mau tidur"

"Ih tapi aku serius pengen punya kakak maa" rengek zee.

"Yaudah berati kamu harus masuk lagi ke perut mama"

"Wah.. emang bisa ma?"

"Ya engga lah sayangku cintaku manisku duniaku ututuuuu gemes banget sih" sang mama menghujami wajah anaknya dengan kecupannya.

"Ih mama udahh" zee sedikit mendorong sang mama.

"Ma?"

"Hm?"

"Mama ngantuk ya?"

"Pake nanya!" sewot sang mama.

"Ih takut banget mama malem-malem emosian" ucap zee sambil menatap ngeri sang mama.

Sang mama hanya geleng-geleng kepala seraya memejamkan matanya.

"Ma, kenapa ya perasaan aku selalu khawatir terus" gumaman zee membuat sang mama yang telah memejamkan mata sontak membuka kembali matanya.

Tangannya mengusap lembut kepala sang anak. "Ssstt sayang bobo ya? Jangan pikirin yang aneh-aneh" pinta lembut sang mama sambil memeluk zee.

Zee hanya menurut dan memeluk sang mama lebih erat.

"Maaf zee selama ini mama belum siap ngasih tau soal penyakit kamu ini" batin sang mama yang sudah meneteskan air mata itu.

Memang, selama zee menderita leukemia myeloid akut sang mama sama sekali belum memberi tahu zee, selama ini zee tidak tahu apa-apa ia hanya patuh meminum obat serta mengikuti terapi khusus. walaupun agak janggal bagi zee tetapi dia pun tidak pernah menanyakan apapun kepada sang mama maupun dokternya.

















_TBC_






emang boleh se rahasia itu ma?

wkwk sang mama😭 janlup vote gaess


Takdir [Revisi]Where stories live. Discover now